25.Benang sambung

712 76 11
                                    


Bright sedang memasang perban di bantu Jesse ketika pintu kamarnya diketuk

"Siapa?"

"Jeff tuan,aku bersama tuan win"

Mendengar nama win,pria itu berdiri dan beranjak dari ranjangnya menuju ke pintu, tak peduli jika perbannya belum dipasang dengan benar ,juga tanpa mengenakan kaus ,
Dia Buru buru kearah pintu dan membukanya  ,untuk menemukan win dengan keadaan mabuk di rangkulan Jeff

Dengan segera ia mengambil lengan Anak itu dan memindahkannya ke dekapannya

"Kau boleh pergi"

Ucapnya singkat,lalu membantu win berbaring di ranjangnya,
Membuka sepatu juga jas yang dikenakan anak itu
Lalu melepaskan sabuk yang masih terpasang

Sama sekali tak mengindahkan Jesse yang menatapnya jengkel

"Bisa tidak kuselesaikan dulu perbanmu,kau pikir aku tidak punya kesibukan?"
Bertanya dengan nada jengkel

Bright menoleh ,tapi tetap melanjutkan aktivitas nya
Ia membuka dua kancing baju win agar anak itu merasa nyaman ,lalu menyelimutinya

Baru setelahnya menarik kursi dan menyerahkan lengan kanannya pada Jesse

"Astaga"

Jesse menghela nafas ketika luka bright kembali mengeluarkan darah karna pergerakannya

"Aku berhak mendapatkan bayaran lebih hari ini "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.









Malam itu bright tidak segera tidur,dia memilih menikmati wajah win yang terlelap disampingnya

Juga pemikiran yang rumit

Banyak yang ia pikirkan tentang semua yang telah terjadi ,
Semua kekhawatiran tentang penolakan juga,
Ia ingin duduk berdua dengan win,mengutarakan semua yang terjadi ,tapi ia juga takut jika apa yang ia katakan nanti adalah hal yang membuat jarak ,juga hal yang akan menjadi sebab pria ini membencinya.

Ia tau posisinya saat ini tidaklah menguntungkan
Sebagai pemimpin ia tak seharusnya ragu mengambil keputusan
Tapi disini apa yang terjadi semua saling bersampingan.

Win masih dalam satu tali.

Jika nanti, keputusan yang ia ambil akan membuat pria itu membencinya bahkan sebelum ia mengatakan perasaannya .

Tapi jika dipikir bukankah ini bukan waktu yang tidak tepat ?

"Kadang aku berpikir ,apakah aku masih pantas merasakan semua ini"
.
.
.
.
.
.
.
.
..















Win terbangun dengan rasa pusing di kepala ,salahnya juga meminum lebih dari batas toleransinya pada alkohol

Anak itu mencari cari ponselnya
Dan menemukannya diatas nakas

Ia melihat layar sambil mengerjab ngerjab

07:34

Kepalanya kembali menyentuh bantal,masih cukup pusing untuk duduk
Lalu meraba ruang di sampingnya yang sudah kosong

Win tidak tau apakah bright sudah bangun atau bahkan tidak pulang ,pria itu tiba tiba saja menghilang meninggalkannya dengan beberapa bodyguard

Omong omong win jadi lapar

Anak itu menuruni ranjang ketika sudah sepenuhnya sadar.
Ketika keluar kamar suasana lorong sangat hening,hanya ada beberapa penjaga yang berjaga di ujung lorong

Ia berencana akan pergi ke dapur lewat tangga
Namun begitu baru menyentuh tiga anak tangga
Langkahnya terhenti

Ia tiba tiba ingat dengan Pete

Liefde ( End )Where stories live. Discover now