12.Embrasser

820 89 2
                                    

"tidak mau pulang bersama ku saja win?"
Sing to bertanya ,ia menatap langit yang mendung,juga win yang hari ini tidak membawa mobil,mobil anak itu masih di bengkel ,sebenarnya sudah selesai hanya saja win belum sempat mengambil

"Tidak,,aku masih harus mengambil mobil di bengkel "

"Ya sudah,aku duluan kalau begitu,dahh"

Sing to berlalu ke parkiran memasuki mobilnya dan menghilang di belokan bersama mobil hitamnya

Sedangkan win berjalan sebentar sampai jalan raya depan universitas
Ia baru saja memesan mobil online dari ponselnya ,,
Sampai mobil putih berhenti tepat didepannya

"Win metawin ?"

"Ya?"

Win bertanya sambil menunjuk dirinya sendiri

"Anda memesan tumpangan kan?"

Si supir bertanya ,win langsung saja sumringah pikirnya cepat sekali ya mobilnya sampai
"Ya "

Win masuk ke kursi penumpang
Anak itu menyamankan duduknya,dipikir pikir lelah sekali ya

Mobil itu akhirnya berjalan ,sedangkan win memilih mengecek ponselnya ,ia lupa meminta sing to untuk segera melihat email tugas yang ia kirim

Namun alisnya berkerut heran ketika notif masuk dari aplikasi tumpangan online yang ia pesan

Ia melihat lagi GPRS yang ditunjukkan dilayar
Ponselnya ,
Memperlihatkan lokasi mobil yang pesan

Ia mendadak merasa tak enak ketika bahkan mobil yang ia pesan belum sampai ke lokasi penjemputan

Win melirik si pengemudi yang ternyata sempat meliriknya dari kaca depan

Anak itu mengirim pesan pada sidriver yang ia pesan

"Paman belum sampai?"

"Iya bisa tolong tunggu sebentar ya ,ada macet di jalan dekat sini"

Win makin heran ketika jalan yang dilalui justru berbeda dari arahnya pulang,bahkan makin melenceng

"Ehmm permisi pak,kupikir anda salah menjemput penumpang "

Win memberanikan bertanya ,ia sedikit gugup ketika sadar ia tidak tau berada dimana

"Tidak kok,win metawin kan?"

Ia jujur takut ketika si driver menatapnya dengan senyuman aneh

Ia menekan nomor bright di lock panggilan nomor satu dan mengurangi volumenya ia tidak tau lagi harus menelfon siapa ,phi thorn pun sulit dihubungi ketika kembali bekerja ,lalu tak ada yg bisa diharapkan dari sing to ,dan bright adalah nomor paling atas yang tanpa pikir panjang ia hubungi ,sedikit berkeringat karna panggilannya yang belum diangkat

Ia panik

"Pak saya pikir anda salah menjemput ,saya akan turun disini saja"

Win melihat lampu lalulintas yang berubah merah ,dan mencoba membuka pintu mobil namun malah terkunci

"Saya tidak salah kamu bisa duduk saja "
"Ta-tapi ini bukan jalan ke rumah saya"

Ia kehilangan kalimatnya ketika
Pria itu menodongkan senjata pada win sebuah pistol yang moncongnya tepat di kepala win.

.







.
.
.

.

.

" Hallo?"

'Ehmm permisi pak ,kupikir anda salah menjemput penumpang'

" Hallo ? Win?"

Bright melihat ponselnya lagi,nama win tertera disana namun anak itu tak menjawab sapaannya

'tidak kok win metawin kan?'

Bright merasa heran ketika suara orang asing ikut masuk dalam telefon yang masih tersambung

Ia menajamkan pendengarannya ,ketika yakin benar benar ada yang aneh dengan win

"Pak saya pikir anda salah menjemput ,saya akan turun disini saja"

'saya tidak salah kamu bisa duduk saja'

''ta-tapi ini bukan jalan ke rumah saya "

Lalu sambungannya terputus

"Win?! Hallo ?win?!"

Sambungan itu benar benar terputus
Sedangkan Jeff dan kavin menjadi bingung ketika bright tetiba saja keluar dari ruang rapat

"Kavin "

Bright memanggilnya dingin,kavin langsung saja mendekat dengan sikap siap

"Lacak ponsel win sekarang juga "
.
.
.
.
.

.
.
.
.




Win ketakutan ketika ia di bawa entah kemana oleh dua orang yang mencekal kedua lengannya ,tangannya terikat ke belakang

Matanya di tutup dan diseret kesebuah tempat,win tidak tau itu tempat apa tapi ia sempat terbatuk ketika bau asap rokok menyeruak tercium olehnya

Ia dihempaskan kasar disebuah ranjang yang tidak empuk sama sekali

",Tuan bilang dia akan menjadi yang paling tinggi harganya jangan buat lecet"

Lalu suara itu hilang,
Penutup matanya di buka ,
Win mngerjap karna aksistensi cahaya yang masuk membuatnya silau

Didepannya ada seorang wanita paruh baya yang menatapnya kagum

"Wah ternyata memang barang bagus".
.
.
.





Liefde ( End )Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz