21.Déception

717 77 8
                                    


Bright berusaha untuk tidak tertawa dan tetap menutup matanya,menata ekspresi agar tidak tertawa saat itu juga mendengar celoteh win di pelukannya yang baru saja membuka mata sudah kedapatan menatap wajahnya .

"Dia ini betulan mafia ya?aishh kenapa aku malah terjebak dengan kepala gembong penjahat seperti dia ya"

Apa katanya,gembong penjahat?

Bright membatin

"Tapi phi baik sekali padaku,menolongku dan memberiku makan yang enak,,tapi sayang ya pai apel yang ada di ruang makan penjaga ukurannya terlalu kecil aku jadi tidak kenyang kalau makan banyak nanti aku terlihat rakus"

:(

Aku akan menyuruh koki memperbesar ukurannya ,kelinci ini masih dalam masa pertumbuhan ternyata .

"Ish ! Aku ini bicara apa sih,duh lagipula bodoh sekali ,aku tidak mendengarkan apa kata phi thorn untuk menjauh ,mana kutau jika dia bos mavia ,phi Torn juga sok misterius tidak memberitahuku langsung,akukan kalau di larang malah penasaran"

"Eh tapi ,astaga!"

Suara terdengar terkejut,bright yang berpura pura kan jadi penasaran,wajah anak itu pasti lucu

"Aku jadi ingat kata Pete yang katanya mengenal phi Torn ,,apa jangan jangan phi Torn beneran kerja di sini lalu phi brigt bosnya"

Nada anak itu terdengar cemas menggemaskan

Sebenarnya umurnya berapa sialan

"Huhu ..:(
Bagaimana ini,semoga dia lupa pernah kukatai waktu di Paris ,ish! Lagi pula aku ini juga kenapa mengatakan jika bos phi thorn ini manusia tua yang otaknya hanya penuh soal selangkangan"

"Tuhan tolong win,,:( buat phi bright amnesia tentang itu"

Lalu hening sejenak sampai ia merasakan
Jika dahinya  disentuh jemari win ,Dan sedikit menekannya

"Dengan keajaiban Budha ,win mohon untuk menghilangkan ingatan phi bright jika aku pernah mengatainya,dan lapangkan hatinya untuk memaafkan a-"

"Ameen"

Win terkejut ketika kalimatnya lebih dulu di potong,lalu pria yang lebih tua membuka matanya

"Semoga Budha mengabulkan doamu ya ,nong win"

.

:)





.

.
.
.
.
.
.













Bright memakan sarapannya pelan,namun ia sesekali mencuri pandang pada win yang memakan sarapan didekat ibunya

Win lucu sekali
Pasti anak itu merasa tidak nyaman setelah tau apa pekerjaannya
Ia jadi ingat tadi pagi ,

Ketika ia memilih berpura pura tidur untuk mendengarkan celotehan pria itu

"Win setelah ini akan berangkat? "

Si ibu bertanya pada win,tapi bright jadi ikut menoleh,
Tidak biasanya ibunya membuka percakapan di meja makan

"Iya"

"Win sudah semester berapa?"

Bertanya lagi,sambil memberikan lauk ke piring win dan bright

"Semester akhir"

"Wah semangat ya,semester akhir pasti melelahkan"

Wanita itu tersenyum ,sambil menatap win,pria itu punya paras manis ,
Pasti tipikal anaknya
Membayangkan saja sudah mengingatkannya pada masa muda dulu ,
Ketika pertama kali jatuh cinta.

Liefde ( End )Where stories live. Discover now