Win membuka matanya ,mengerjap pelan, dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya .Ia duduk menyandar pada sandaran ranjang, sedikit pusing dikepalanya, juga perih di pergelangan tangan
Ia memperhatikan dirinya sendiri ketika sadar dia berada di kamar yang asing, kamarnya bukan kamar besar seperti ini
Dengan nuansa coklat dan modern ,juga tirai gorden besar yang masih tertutup
Win melangkah turun , mengintip dari celah gorden yang ia singkap sedikit
Ia tak tau dimana ,ini bukan lingkungan tempat tinggalnya
Lalu ia tutup lagi ,dan berjalan mendekati pintu masuk yang untungnya tidak terkunci
Ia melongok keluar
Hanya ada lorong dengan pencahayaan terang namun sepi
Besar jugaTanpa alas kaki anak itu berjalan ke ujung lorong,
Banyak pintu pintu yang tertutup selama ia berjalan"Lantainya marmer"
Win bergumam ,anak itu berjalan sambil melihat lihat,,
Hingga sampai di ujung lorong dia berbelok,sempat terkejut ketika dua pria berbadan besar dan berjas hitam berdiri tegap disanaMereka menatap win sekilas sebelum kembali bersikap biasa lagi
Win sendiri merasa tidak enak canggung sekaliJadi dia melanjutkan jalannya ,
Di salah satu ruangan dengan pintu yang terbuka lebar dia tertarik ada suara bincang bincang ,
Dia mengintip di balik pinggir pintu
Dan menemukan banyak orang dengan jas jas hitam juga wajah wajah tegas berada disana ,
Menikmati makannya juga beberapa maid yang berlalu lalangMelihat orang makan win jadi lapar
:(
Tapi ia ingat sesuatu,tidak boleh makan ditempat asing
Nanti kalau ternyata dia diracuni bagaimana
:(Ia akhirnya berjalan lagi
Beberapa orang berjas yang lewat sedikit membungkuk lalu mempersilahkan win jalan lagiWin jadi aneh padahal kan mereka tidak saling kenal tapi setiap kali win berpapasan dengan orang orang itu mereka selalu bersikap sopan
Padanya"Sebenarnya ini dimana ya?"
Anak itu bergumam dan memilih duduk di ujung tangga paling bawah
Ia berkeliling di rumah besar ini
Dan tidak tau ada dimana
Di ujung tangga ini hanya ada sofa besar didepannya
Lalu ada beberapa orang berjas hitam yang jaraknya agak jauh,berdiri tegap membelakanginya ,menjaga tiap pintu masukIa jadi ingat kejadian terakhir yang menimpanya
Hampir di jual dan dipertotonkan didepan banyak orang tanpa busanaRasanya win ingin menangis lagi
Lalu ia juga ingat bagaimana bright menyelamatkannya
"Aku berhutang banyak"
Ia membatin ,
Win menenggelamkan wajahnya di lutut yang ia tekuk"Kenapa berkeliaran disini?"
Win mendongak begitu suara yang ia kenal mengintrupsi
Didepannya bright menjulang dengan setelan jas merah marun yang pas ditubuhnya ,dibelakangnya ada kavin yang mengekor,berdiri siap dibelakang brightLalu bright berjongkok ikut mensejajarkan diri dengan win
Tangannya terulur mengusap surai lembut win"Kau harusnya masih di kamar,apa merasa baik?"
Yang ditanya hening,sedikit terbius dengan senyum bright yang tertuju untuknya
Juga usapan disurainya"Aku tidak tau ada dimana jadi aku berkeliling"
KAMU SEDANG MEMBACA
Liefde ( End )
RomanceItu hanya sebuah istana pasir yang aku khawatirkan akan runtuh jika ombak pasang datang. Kalau kata manusia kaku,keras kepala,dan pemaksa seperti bright,cinta itu cuma bualan seperti yang sering kakek bicarakan, Tapi begitu bertemu anak kuliahan yan...