6. Levin Achlys Gale

50.5K 3.4K 20
                                    

Levin bukanlah anak tunggal, ia anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak pertamanya adalah seorang lelaki yang akrab disapa Gale. Kakak keduanya adalah seorang perempuan bernama Achlys.

Meskipun bersaudara, seiring bertambahnya usia, mereka malah jarang berkumpul dan sibuk dengan kehidupan masing-masing. Apalagi Gale dan Achlys yang sudah memasuki bangku kuliah.

Mereka punya apartemen sendiri dan kadang lebih memilih pulang ke sana daripada ke rumah besar keluarga yang sebenarnya hanya sering dihuni para pekerja. Begitu juga Levin.

Tapi saat ini, ketiga saudara itu hendak berkumpul sebab sama-sama mendapatkan panggilan yang sama dari nyonya besar. Pemegang tahta kekuasaan tertinggi di keluarga mereka. Siapa lagi kalau bukan ibunya yang baru saja pulang dari luar negeri.

Sementara ayah ketiga bersaudara itu sudah tiada sejak Levin masih SMP.

Ketika Levin sampai di dalam rumah, ia mendapati Achlys sedang berlari mengejar Gale yang malah tertawa-tawa meledek. Perempuan itu terlihat marah dan geram.

"Bajingan! Sini lo! Berhenti ngusik hidup sahabat-sahabat gue!" teriak gadis itu kesal lalu melemparkan vas bunga di atas meja ke arah Gale.

Prannggg!!!

Vas bunga kini pecah berhamburan di atas lantai. Nyaris mengenai Gale, tapi untungnya lelaki itu bisa lebih dulu gesit menghindar.

Levin speechless, walau mungkin seharusnya ia yang tahu tabiat kedua kakaknya dari dulu tak perlu heran lagi. Tapi tetap saja, ketika mereka bercanda atau bermain layaknya saudara, Levin berpikir keduanya malah terlihat berniat mencoba membunuh satu sama lain.

"Gue cuma perlu si Aeris kok, tapi kalau lo ngehalangin ya gue bakal ngusik si Pris juga."

Kakak perempuannya terlihat sangat marah. Levin menghampiri perempuan itu.

"Ada apa?" tanyanya.

"Bajingan itu ngurung si Pris di salah satu loker kampus tadi. Dia jadi super resek semenjak putus dari si Aeris," sungutnya kesal sambil menatap Gale penuh dendam.

Setahu Levin, Aeris adalah sahabat kakak perempuannya sekaligus pacar dari Gale juga. Namun mungkin sekarang hanya mantan?

"Apa masalahnya?" tanya Levin masih berusaha mengusut apa yang sebenarnya terjadi.

"Ini bukan urusan lo. Urusan lo si cewek yang tinggal di rumah bordil itu kan? Siapa namanya? Sey .... Seynara? Si anak pelacur itu? Anak haram ya?" Gale terlihat berpikir.

Levin mengumpat. "Berhenti mata-matain gue!"

Gale malah tertawa. "Di mimpi lo! Semua orang yang ada di rumah ini nggak akan lepas dari pengawasan gue."

"Lo lihat kan gimana reseknya dia? Mentang-mentang banyak nguasain aset mendiang papa," ucap Achlys.

"Resek apa? Gue cuma mau si Aeris balik, dan lo nggak usah ikut campur," kata lelaki itu santai.

"Nggak bisa, dia kenal cowok brengsek kayak lo karena gue. Jadi sekarang gue harus lindungin dia dari lo!"

"Yaudah gue lakuin apalagi ya besok ke si Pris?"

Achlys mengumpat kasar.

"Lo kok bisa bucin sama cowok kutu buku kayak dia?" Gale mengerjap sok polos.

"Berisik! Lo nggak tahu apapun soal Prisma!"

"Yakin? Gue kayaknya tahu dia lebih baik daripada lo," ucap Gale dengan nada yang terdengar menyebalkan di telinga Achlys.

Prisma, lelaki yang bagi perempuan itu terlihat begitu rapuh, lemah dan lembut hingga harus selalu ia lindungi. Tentu Achlys tak bisa membiarkan saudaranya yang biadab mengganggu Pris, tapi di sisi lain, ia juga tak bisa mengorbankan Aeris.

Levin tak mau terlibat masalah mereka. Selama tidak ada yang mengusiknya, ia tak peduli.

"Jadi kenapa kita dikumpulin?" tanyanya menghiraukan keributan yang terjadi.

Baru saja melontarkan pertanyaan, seorang pria muncul dari tangga atas lantai dua.

"Selamat datang Tuan dan Nona muda. Lama tak bertemu. Mari, nyonya besar merindukan kalian, beliau menunggu di ruangannya," ucap pria dengan suara baritonnya itu hingga mengalihkan seluruh perhatian ketiga orang yang ada di sana. Dia adalah asisten kepercayaan papa Levin dulu dan sekarang jadi asisten mama Levin.

***

Jangan lupa vote, komen, dan share yang banyak.

See you!

Levin's FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang