23. Nekad

31.4K 2.4K 94
                                    

Pikiran Seyna masih tertuju pada apa yang dikatakan nyonya Elga kemarin. Walau ibunya bilang tak akan membiarkan itu terjadi, Seyna tetap takut dan terbebani.

Ia sadar betul seringkali melamun saat belajar. Pikirannya berkelana begitu saja pada apa yang terjadi akhir-akhir ini. Seyna mencoba fokus, tapi kadang tahu-tahu sudah melamun saja.

Levin tak masuk saat pelajaran, padahal tas lelaki itu ada di bangkunya. Entah kemana, tak heran lagi karena sudah sering bolos. Yang aneh adalah ia tetap naik kelas.

Meski mungkin Seyna tak perlu merasa aneh mengingat betapa pentingnya Levin di sekolah ini.

Kan, pikirannya sudah kemana-mana. Tanpa sadar, ia memandangi bangku lelaki itu sejak tadi. Bel istirahat sudah berbunyi dan Seyna tak tertarik pergi kemana-mana.

Sampai tanpa sadar, di kelas hanya tinggal ia dan Alelia. Padahal biasanya ada juga beberapa murid yang suka mabar dan menghabiskan istirahat di kelas.

"Sey," panggil gadis itu sambil duduk di sisinya.

Seyna tersentak kaget, merasa aneh mendapati Alelia tak seagresif biasanya, bahkan duduk di sebelahnya seolah tak pernah melakukan hal buruk selama ini.

"Lo tahu si Levin kemana?"

Seyna menggeleng sebagai jawaban, lalu mengerjap dua kali. Kenapa Alelia menanyakan lelaki itu padanya? Semoga saja ia tak berniat melakukan hal buruk ketika lelaki itu tak ada.

Tiba-tiba, Seyna teringat kejadian di toilet saat Levin menginjak kaki Alelia.

"Kaki kamu nggak papa?" tanyanya sekadar basa-basi karena merasa terlalu awkward.

"Masih sakit."

"Oh ...." Seyna tak tahu harus berkata apa lagi.

Lagian untuk apa ia bertanya? Ia hanya perlu diam seperti biasa. Bahkan mungkin tak perlu mengajaknya bicara.

"Lo suka sama siapa di sekolah ini?"

Kening Seyna mengernyit. Heran tiba-tiba Alelia menanyakan hal seperti itu. Ia tak berniat untuk menjawabnya.

"Lo nggak suka sama si Levin kan?"

"Nggak."

"Baguslah, gue udah mulai capek."

Seyna semakin heran, sebenarnya arah pembicaraan mereka kemana sih? Ia menatap perempuan yang sedang menatapnya itu.

Hal yang membuat Seyna terkejut setengah mati ketika Alelia tiba-tiba meraih tengkuknya, lalu menempelkan permukaan bibir ia dan perempuan itu. Seyna membeku dengan kedua bola mata yang membulat. Seolah di bawah mantra, ia terdiam, bahkan ketika Alelia melumat bibirnya. Seyna mati kutu karena terlalu terkejut.

"Ale! Astaga! Sialan gue lengah!" teriakan itu sangat familiar.

Suara grasak-grusuk dari langkah seseorang terdengar. Seyna mengerjap, ia berusaha mendorong Alelia tapi tak berhasil. Ia bahkan tak mengerti apa yang terjadi sekarang. Kenapa seperti ini?!

Kristian menarik Alelia dan memeluk tubuh gadis itu dari belakang. Seyna diam, tak tahu harus berbuat apa selain menutup mulut dengan tangannya.

"Lepasin gue!" teriak perempuan itu kesal.

"Lo gila apa?! Ketahuan si Levin lo bakal mati!" Kristian tampak frustasi.

"Lo mau semua orang di sekolah ini tahu hah?!" lanjutnya.

"Jangan ikut campur! Pergi lo sana!" Alelia menggigit tangan Kristian sampai lelaki itu berteriak kesakitan dan melepaskannya.

Lagi, Seyna bahkan tak sempat menghindar ketika Alelia mendekat dan mengecup pipinya.

"Lo emang sinting! Tapi nggak gini! Ale, sadar!" Kristian kembali menarik perempuan itu dan menahannya lebih erat.

Alelia berteriak minta dilepaskan, bahkan mengumpati Kristian juga sambil berusaha melepaskan diri seperti orang kerasukan.

"Padahal cuma gue tinggal bentar." suara itu mengejutkan mereka bertiga, tahu-tahu Levin sudah ada di ambang pintu hingga mereka yang berada di sana menoleh.

Sejak kapan lelaki itu ada di sana? Seyna curiga Levin bisa teleportasi saking cepatnya berada di situasi tak terduga, bahkan seolah tahu apa yang akan terjadi.

Tapi ia masih lebih kaget dengan apa yang dilakukan Alelia padanya. Apakah perempuan ini benar-benar kerasukan atau bagaimana?

***


Hahaha aku double update

Funfact: Author gemetar nulis part ini

Scream!!!

Katanya itu ada cabe yang nyangkut di gigi:"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya itu ada cabe yang nyangkut di gigi:"

Mari tetap berpikir positif. Kalian polos dan suci

Jangan mimpi buruk

See you!

Sampai jumpa hari Sabtu 😎

Levin's FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang