Part 16

14 6 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 08.00.

Dokter keluar dari rumah ruang rawat ayah Dani, karena tepat subuh tadi, akhirnya ayah Dani sadar.

"Kondisi bapak Samsul, sudah mulai membaik, ibu. Tidak usah khawatir ibu, setelah ini tebus obat ini di tempat penebusan obat." Dokter muda itu memberikan sebuah kertas kecil bertuliskan resep obat.

"Baik dokter, terima kasih."

Dokter itu tersenyum dan pergi.

"Manis banget dokternya." Ujar Anita.

"Iya, eh astaghfirullah!" Sahut Fia.

"Ibu, berikan pada saya tulisan dokter itu. Biar saya saja yang menebus." Ujar Reza.

Ibu Dani memberikannya, dan hendak mengeluarkan uang di dompetnya. Namun Reza menahannya.

"Ibu tidak usah. Biar saya saja, ini nominalnya kecil kok." Sombong Reza bermaksud menghibur.

"Bukan kecil, Za. Lo aja yang gak bisa baca tulisan rait dokter." Komentar Dimas.

"Kampret Lo, ibu yang cantik. Masuk dong temui suami mu~" goda Daniel, membuat pipi ibu Dani memerah malu.

"Iya, ibu masuk dulu ya."

Ibu Dani pun masuk ke dalam Ruang inap.

"Reza, kita iuran aja kah?" Tanya Ibrahim.

"Kampret Lo, jangan merendahkan finansial yang gue punya ya."

"Kumat sombongnya, dah sana pergi." Tegur Mega.

"Peace."

Reza pergi menebus obat.

"Jadi gimana? Kita semua pergi ke Polsek?" Tanya Mega.

"Gimana Ki?"

"Sebagian aja, laki-laki nya aja." Jawab Riski.

"Ya udah ayok." Dimas dengan semangat bangkit berdiri.

"Reza gimana ini, si Reza?" Daniel.

"Lah iya, Reza cowo ya?" Dimas bertanya dengan tatapan tanpa dosa.

Mereka hanya menatap malas Dimas.

Selang beberapa menit akhirnya Reza datang. Dengan sekantung obat yang dibawanya.

"Langsung masuk aja Za," ucap Riski.

"Oke."

Sebelum membuka pintu Reza membuang nafas. Sebenarnya dirinya sedikit takut dengan ayah nya Dani.

Ceklek.

"Oh nak Reza."

"Ibu, ini anu- obatnya, iya obat." Gugur Reza.

"Taruh di meja situ nak, terima kasih ya."

Reza meletakkan obat seperti yang ibu Dani katakan.

"Ibu saya keluar dulu ya."

"Iya nak, sekali lagi terima kasih ya."

"Permisi."

Ceklek.

Reza keluar dari kamar rawat.

"Ayo Za," ajak Daniel.

"Lah kemana?"

"Ke Polsek," ucap Daniel tanpa suara. Reza mengangguk dan berjalan mengikuti yang lain.

..

Sedangkan di ruangan, tempat ayah Dani di rawat.

"Mereka siapa, bu?" Tanya ayah Dani parau.

"Teman-teman Dani, mereka yang membantu dan bergantian ikut menjaga ayah."

Islammu kunantiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt