7

267 49 5
                                    

Lagi lagi singkat manteman, author agak ngantuk, tapi gapapa, ide buat ceritanya masih ada, jadi lanjut lah,

Tandai typo,

Kalo ga dapet feel nya mohon dimaafkan🙏🙏

Happy reading manteman tercintah 😙

***

" Kookie, bisakah kau antarkan aku nanti? Aku benar benar membutuhkan mu sekarang"

"Kemana memangnya?"

"Ke rumah sakit dekat sekolah"

"Kau sakit? Ayolah, kenapa kau tidak bilang dari tadi?"

"Aku tidak sakit, aku hanya ingin memeriksa kondisi kesehatanku saja"

"Baiklah, nanti aku jemput"

"Terimakasih Kookie"

"Apapun untukmu Hobi"

Hoseok mematikan teleponnya sepihak, ia bertekad untuk pergi tanpa sepengetahuan Yoongi,
ia tak mau Yoongi bertanya ia akan pergi kemana, walau tidak mungkin hyung nya akan bertanya seperti itu,

***

"Memeriksa kesehatan? Yang benar saja? Apakah Hoseok sedang sakit? Aku harus tahu hasilnya nanti"

gumam Jungkook sembari mondar mandir dikamarnya, ia jelas khawatir mendengar pernyataan Hoseok, karena, pada dasarnya Hoseok itu bukanlah orang yang mudah meminta bantuan orang lain, jika ia sudah meminta tolong seperti itu berarti ada sesuatu yang terjadi.

***

Hoseok mengenakan sweter berwarna mocca dengan syal merah yang melilit dilehernya, sekarang suhu dikota Seoul sedang dingin, karena itulah Hoseok mengantisipasi menggunakan pakaian tebal, takut ia kedinginan nanti,

"Hobi? Sudah siap? Ayo kita pergi"
Ujar Jungkook sesampainya di kediaman Hoseok, Jungkook tampak tersenyum melihat Hoseok yang sudah siap dengan pakaian tebal serta syal itu, sangat tampan batinnya,

Jungkook yang cowo aja senyum, apalagi author kalo liat,langsung tersepona dah pokoknya,,,

***

"Jungkook, kau bisa menunggu diluar, aku akan masuk sendiri" titah Hoseok yang dibarengi oleh senyum khas dirinya, berusaha meyakinkan Jungkook,bahwa dia akan baik baik saja.

"t...tapi___"

"Dengar saja perintahku, aku akan baik baik saja, tenanglah"
belum selesai Jungkook berbicara, pembicaraan itu sudah dipotong dulu oleh Hoseok, dengan penuh senyum ia memasuki ruangan Dokter Lee, dokter spesialis umum dirumah sakit itu,

***

"maafkan kami, tetapi, memang ini lah hasil yang ditunjukkan oleh lab,"

Ujar dokter sembari menyerahkan kertas itu kepada Hoseok, Hoseok menatap kertas itu dengan seksama,lalu tersenyum ke arah Dokter yang sudah berumur itu,

"Tolong katakan padaku, ini hanya candaan,aku tidak mungkin__"
Hoseok tak dapat melanjutkan perkataannya, hatinya terlalu sakit untuk menerima semua kenyataan ini,

"Tapi, ini lah hasilnya Hoseok, maafkan kami" lanjut Dokter Lee menundukkan kepalanya,

"Tapi aku masih berusia 17 tahun dokter, bagaimana ini bisa terjadi?"

"penyakit ini bisa menyerang semua usia dan kalangan,Hoseok"
Airmata Hoseok lolos begitu saja,ia tak sanggup mendengar kelanjutan dari pernyataan dokter didepannya ini, tarlalu menyakitkan, dan terlalu berat untuk dipahami,

"Terimakasih dokter"
ucap Hoseok membungkuk kan badannya berterima kasih, masih dengan senyuman manis, dan air mata yang mengalir,

"Ini tidak mungkin Seokie, ini tidak mungkin"
lirihnya ketika sampai didepan pintu ruangan, ia kembali menatap kertas diagnosis yang diberikan oleh Dokter Lee tadi,

***

"Hoseok? Kau kenapa? Apa yang membuatmu menangis?"

pertanyaan bertubi tubi lolos begitu saja dari mulut Jungkook ketika melihat Hoseok keluar ruangan dengan wajah yang memerah akibat menangis,
Hoseok masih sempat tersenyum kepadanya, walaupun hatinya sedang sakit seperti tergores pisau,

"Aku baik baik saja Jungkook, aku baik baik saja"
lagi lagi, air mata Hoseok mengalir dengan sendirinya,sangat sulit untuk terlihat baik baik saja didepan Jungkook,ia tak tahu harus berbagi rasa sakit ini dengan siapa lagi,

"Apa maksudmu baik baik saja?"
Tanya Jungkook dengan nada bicara setengah berteriak, membuat beberapa orang yang ada di sekitar mereka menoleh,
Jungkook melihat kertas yang sedari tadi Hoseok genggam, ia merampasnya secara paksa lalu membaca nya dengan teliti, semakin membacanya, Dahi Jungkook semakin berkerut, ia tak paham dengan bahasa kedokteran ini, ia lantas mengeluarkan telepon genggamnya dan mencari arti dari semua tulisan yang ada dikertas itu.

Mata Jungkook berkaca kaca saat tahu apa yang dimaksud oleh dokter di kertas itu, ia melihat Hoseok yang masih membenamkan wajahnya pada syal yang ia kenakan,

"Kau, sedang tidak bercanda kan?" tanya Jungkook, masih dengan mata yang berkaca kaca,

"Aku tidak Bercanda Kookie, ini benar benar terjadi, aku...aku hancur"

Lirih Hoseok dengan isakan yang terdengar jelas ditelinga Jungkook,
Pertahanan Jungkook runtuh, ia langsung memeluk Hoseok dengan air mata yang mengalir deras, ia hancur, benar benar hancur, sama halnya dengan Hoseok,

Congestive Heart Failure atau gagal jantung Kongestif.

***
Makin kesini makin ga nyambung deh kayaknya

Wah wah, chapter kali ini cukup menyedihkan ya manteman😭

Author cuma mau bilang sama kalian, author minta maaf kalo ada penjelasan yang salah sama penyakitnya, karena maklum, author belom terlalu paham sama dunia kedokteran,

Author masih 15 tahun gaes 🙏🙏🙏

Jangan lupa vote n comment,karena itu gratis yan manteman...

Salam, pacarnya Jhope💞

Source of Happiness  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang