24

249 36 3
                                    

"Namjoon membuatku kesal tadi,"
Keluh Yoongi sesampainya mereka di rumah, Hoseok hanya menghela nafas, ia kadang heran melihat hyungnya itu, ia bisa saja marah marah karena hal kecil,

"Ayolah hyung, kau ini, aku yang punya ponsel saja tidak sekesal dirimu"
Ujar Hoseok berusaha menenangkan Yoongi, Yoongi tersenyum kepada Hoseok, Hoseok balik senyum kepada Yoongi,ia menatap hyungnya itu dalam,
jujur, Yoongi sangat suka jika melihat Hoseok tersenyum seperti itu, bukan senyum terpaksa, melainkan senyum manis yang membawa kedamaian tersendiri untuk nya.

***

"Baiklah, aku akan datang besok"

"Kita bertemu di kantin? Aku yang traktir,"

"Jinjja? Wahh, gomawo Kookie"

"Apapun untukmu Hobi"

Hoseok mematikan sambungan telpon, ia kembali menulis dibuku hariannya,
Yoongi yang diam diam mengintip dari balik pintu tersenyum melihatnya,

"Seokie, kau menulis apa?"

Sergah Yoongi membuat Hoseok tersentak dan langsung menutup buku hariannya yang berwarna hijau muda,

"Hyung, sejak kapan kau disini?"

tanya Hoseok gelagapan, ia gugup berhadapan langsung dengan Yoongi yang menatapnya lekat,
bersyukur, Yoongi tak melanjutkan sesi pertanyaannya, hingga Hoseok bisa sedikit tenang.

***

"Jadi maksudmu Yoongi hyung sudah baik kepadamu? Kau serius?"

tanya Jungkook dengan nada bicara tak percaya, ia tentu tak semudah itu mempercayai seorang Yoongi begitu saja,

"Kenapa memangnya? Apakah kau tak suka Yoongi hyung berubah seperti itu?"
tanya Hoseok menghentikan kegiatan makannya, Jungkook terlihat berpikir, lalu menatap Hoseok,

"Bukannya aku tak suka dengan perubahan Yoongi hyung, aku hanya curiga"
Jawab Jungkook, masih dengan wajah yang kelihatan berpikir, tanpa ia duga,
Hoseok menggebrak meja kantin tempat ia dan Hoseok tempati, membuat perhatian seluruh siswa yang ada dikantin tertuju pada mereka,

"Kenapa Jungkook? Kau tak mempercayai hyung ku?"

tanya Hoseok dengan suara yang mulai meninggi, wajahnya tampak memerah,
Jungkook yang menjadi lawan bicara Hoseok hanya bisa diam, ia malas balik marah ke Hoseok karena itu sesuatu yang sia sia,

Jungkook berusaha menenangkan Hoseok namun itu percuma, setiap Jungkook ingin menyentuh bahu atau punggung pasti langsung ditepis oleh Hoseok,

"Mianhe Seok, aku tak bermaksud begitu"
pada akhirnya, Jungkook lah yang meminta maaf dulu karena malas memperpanjang masalah

"Jangan pernah menjelek menjelekkan hyung ku lagi Kookie, maaf aku sudah membentakmu"
Ujar Hoseok dengan rasa bersalah,

Jungkook merangkul bahu Hoseok, ia memgerti perasaan Hoseok yang mungkin sekarang sangat bahagia, tapi, tak ada salahnya berburuk sangka kan?.

***

"Hyung, aku pulang"
Teriak Hoseok bergema menghiasi rumah sederhana yang didominasi warna putih itu, tak ada jawaban, tak ada balasan, rumah ini benar benar sepi dan sunyi,

"Hyung?"
Panggil Hoseok lagi, berusaha meyakinkan bahwa rumah ini benar benar kosong,

"Hyung, kau dimana?"
Teriaknya mulai ketakutan, jujur, sebenarnya ia sudah terbiasa sendirian dirumah, tapi, entah lah, kali ini ia merasa sedikit ketakutan dan panik,

"Baiklah, mungkin hyung pergi"

Ujarnya kemudian, ia meletakkan tas sekolah nya yang berwarna Army perpaduan hitam diatas sofa, lalu menuju ke kamar Yoongi untuk memastikan, apakah hyung nya itu memang tidak ada atau bagaimana,

"Yoongi hyung?"

Panggilan itu terdengar bergema bersamaan dengan menyembulnya kepala lelaki manis itu di balik pintu kamar Yoongi,
Hasilnya tetap nihil, kamar itu rapi tanpa ada orang yang menghuni didalamnya, Hoseok menghela nafas, lalu kembali berbalik seraya menutup pintu kamar yang dicat berwarna hitam itu,

"Baaa"

Hoseok terlonjak kaget ketika sesosok dibelakangnya itu berteriak mengejutkan nya, siapa lagi kalau bukan Yoongi? Seorang lelaki berkulit pucat serta mata sipit itu,

"Hyung jangan lakukan itu, itu sangat tidak ramah untuk jantungku tau"

Gerutu Hoseok dengan bibir yang mengerucut, membuat Yoongi gemas dan mencubit pipi adiknya itu kuat,

"Mianhe Hoseok, tapi, apakah jantungmu itu sakit karena itu?" tanya Yoongi menyelidik, Hoseok yang sadar akan sesuatu pun mengutuki dirinya sendiri dalam hati,
Betapa bodohnya dia mengatakan hal itu, bukankah ia tak mau Yoongi mengetahuinya?

"Aaa, tidak apa apa, tapi bukankah wajar jika jantungku terasa sakit setelah dikejutkan seperti itu?"

Tanya Hoseok untuk menghilangkan rasa gugupnya, nada bicaranya terdengar sangat tenang, tetapi tidak dengan jantungnya, jantungnya bisa saja keluar karena berdetak terlalu kencang,

"Hm, baiklah aku minta maaf"
Ujar Yoongi, lalu melangkahkan kakinya memasuki kamar dihadapannya,
Hoseok akhirnya bisa menghela nafas lega, hampir saja batinnya,

Sementara itu, Yoongi didalam kamar hanya menatap dunia luar lewat jendela besar didalam kamarnya,

"Time to play, my sweet little brother"
Lirihnya pelan dengan sebuah kekehan yang terdengar sangat angkuh.

***

Serius ni alur makin ga nyambung!

Udah lah, 
Dont forget to vote and comment!

Babayyy,

Salam,pacar Jhope💞

Source of Happiness  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang