8

273 44 8
                                    


Lagi lagi nulisnya pas hujan n ngantuk, jadi maklum agak gimana gimana gitu ygy,

Jangan lupa vote n comment, karena itu gratis ya manteman

Tandain typo juga jangan lupa

And...

Happy reading😙😙

***

Selama perjalanan pulang, Hoseok dan Jungkook saling terdiam, mereka tak berniat untuk membuka suara sedikitpun,
sebenarnya Jungkook ingin angkat bicara, tapi ia paham dengan kondisi hati Hoseok sekarang,
Hoseok meremas kertas hasil pemeriksaan tadi, ia remas kuat sampai kertas itu hancur, hatinya begitu sakit untuk menerima semua kenyataan ini.

Sesampainya didepan kediaman Hoseok, Jungkook menahan tangan Hoseol terlebih dahulu, agar ia tetap diam dimobil dan mendengar perkataannya,

"Jika Yoongi hyung menyuruhmu melakukan pekerjaan berat, katakan saja kalau kau tidak bisa"
titah nya dengan wajah yang dibuat sedatar mungkin, ia tak ingin menangis didepan teman baiknya ini,

"Tapi Kookie, jika bukan aku yang melakukan pekerjaan rumah, siapa yang akan melakukannya?"
senyum Hoseok kembali terlihat, ia masih saja berusaha tegar didepan Jungkook, padahal hati dan pikirannya sedang tidak baik baik saja.

"Lakukan perintahku atau aku akan memberitahu Yoongi hyung tentang penyakit mu?"

"Jangan beritahu Yoongi hyung, baiklah,akan kulakukan sebisaku"

Jungkook tersenyum melihat Hoseok yang patuh dengan perintahnya walau dengan sedikit ancaman.

***

"Jimin, mendadak perasaanku tidak enak"
Ujar Jin kepada Jimin, sedari tadi, ia selalu merasa ada yang berbeda dengan dirinya, bukan fisik, melainkan pikirannya, ia takut sesuatu terjadi kepada orang yang ia sayangi, karena, insting seorang Kim Seokjin itu selalu benar, contohnya ketika keluarga kakaknya kecelakaan,

"Kenapa? Tidak enak bagaimana? Kau sakit?"
tanya Jimin, ia pun terlihat khawatir dengan hyungnya itu,ia tahu, ia takut, jika Jin cemas, ia bisa saja berteriak bahkan melukai dirinya sendiri.

"A...aku tidak tahu Jimin, rasanya ada yang mengganjal, aku takut sesuatu terjadi dengan keponakanku"

"Hyung, ayolah, kemarin kau baru saja mengunjungi mereka, mereka akan baik baik saja, tenanglah"

Seokjin mencerna pelan pelan perkataan Jimin,lelaki 18 tahun itu ada benarnya juga, ia tak seharusnya khawatir seperti ini, ia hanya takut, hal yang terjadi 6 tahun lalu terulang lagi,

"Kau benar Jimin, semuanya akan baik baik saja"

***

"Darimana kau?"
tanya Yoongi saat Hoseok memasuki pintu rumah, ia sudah menunggu disofa, sepertinya akan ada sesuatu yang___

"Aku tanya kau darimana?"
tanya Yoongi kembali setengah berteriak, Hoseok seketika tersentak, membuat obat obatan yang ia sembunyikan di balik badannya hampir terlepas,

"A...aku dari rumah Jungkook hyung, d...dia minta ditemankan tadi___"

"Sudah jangan banyak bicara, buatkan aku sarapan, aku lapar"
titah Yoongi, masih dengan nada bicara setengah berteriak,
Hoseok bergegas menuju dapur dan melihat bahan bahan makanan, ia tak menemukan apapun, bahkan untuk roti tawar,

"Hyung, bahan makanan sudah hab__"

"Jadi kenapa kau masih disini? Pergi belanja"

"Tapi hyung__"

Source of Happiness  [Selesai]Where stories live. Discover now