22

245 33 3
                                    

" Hoseok, kapan kau akan bangun, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, maaf jika aku terlalu kasar"

Hoseok tetap diam, nafasnya terdengar lemah, Yoongi berulang kali
Berusaha membangunkan adiknya itu, ia takut, ia jelas sangat panik sekarang,

Sudah setengah jam Hoseok terbaring lemas, bibirnya pucat, matanya tertutup rapat seolah takkan terbuka lagi,

"Ya Tuhan, sadarkanlah adik ku"
Pinta Yoongi sembari menutup wajahnya menggunakan tangan akibat menangis,

"Shhh, s..sak..it"

Terdengar sebuah ringisan lemah dari mulut Hoseok, Yoongi yang sedang menutupi wajahnya memakai kedua tangan karena menangis terkejut seketika,
Ia melihat Hoseok yang meringis kesakitan seraya menggerakkan tubuhnya, lalu berusaha untuk duduk,
Yoongi tanpa pikir panjang langsung memeluk Hoseok erat, ia menangis kencang diceruk leher Hoseok,

Hoseok yang agak kaget berusaha menahan diri agar tidak berteriak kesakitan akibat Yoongi memeluknya terlalu erat, mengakibatkan dadanya semakin sakit,

"Ma..maafkan aku Hoseok, m..maafkan hyung mu ini"

isak Yoongi terdengar jelas, kulit lelaki berkulit putih pucat itu tampak memerah, baru kali ini Hoseok menyaksikan Yoongi menangis layaknya seorang anak kecil,

"Hyung, jangan seperti ini, kau bukan hyung yang aku kenal"
sebuah kekehan kecil terdengar dari
Bibir pucat Hoseok, jujur, ini semua agak lucu, sejak kapan Yoongi cengeng seperti ini? , Yoongi yang dulu kasar dan menyebalkan, hilang entah kemana.

"Hahh, hyung, bisakah kau melepas pelukan ini? Dada ku jadi sesak"

"Yak, mianhe Hoseok"

Yoongi menatap wajah Hoseok, wajah yang sama dengan orang yang dulunya sangat ia sayangi, yang ia janjikan akan menjaganya sepenuh hati, tapi dendam telah mengalahkan semuanya, rasa egois lebih tinggi dari apapun,

Yoongi kembali menatap wajah Hoseok, seorang lelaki manis berlesung pipi, dengan mata yang cukup besar, serta jangan lupakan bibirnya yang pucat entah karena apa,

Diam, rasa penyesalan itu hadir dilubuk hati yang paling dalam, mengingatkan kejadian 6 tahun yang lalu, hari dimana seharusnya menjadi hari bahagia, berubah menjadi hari yang paling naas dalam hidup mereka.

Yoongi perlahan menyuapkan bubur ke mulut Hoseok, ia begitu telaten dalam melakukan tugasnya, sesekali, ia memberikan Hoseok air mineral untuk diminum,
Hoseok tampak begitu menikmati suapan demi suapan yang Yoongi berikan, ini yang ia inginkan dari dulu, kasih sayang dari hyungnya sendiri.

"Hoseok, maafkan aku karena selama ini telah berlaku kasar, bahkan menganggapmu sebagai pembunuh"

Hoseok membulatkan matanya akibat tersedak bubur yang ia makan, Yoongi dengan cepat menyodorkan air mineral ke bibir Hoseok, Hoseok pun meminumnya perlahan,

"Aku yang seharusnya minta maaf hyung"
ujar Hoseok, Yoongi merangkulnya perlahan, lalu mengacak acakan rambut Hoseok hingga berantakan,

"Hyunggg, rambutku jadi berantakan"
Protes Hoseok tak terima, yoongi hanya terkekeh pelan, ia menaruh mangkuk bubur di nakas, lalu menatap Hoseok dalam,

"Aku minta maaf atas semua perbuatanku kepadamu, aku tahu, perlakuanku yang akan datang, takkan bisa menggantikan kekejaman ku selama 6 tahun ini, tapi percayalah, aku takkan berbuat sesuka hati lagi kepadamu"

Ucap Yoongi meyakinkan, Hoseok memandang haru ke arah Yoongi, ia mengangguk pelan,
Yoongi kembali mengambil dan menyuapkan bubur kemulut Hoseok, sesekali, terdengar gelak tawa lolos dari mulut mereka, mengenang masa kecil mereka yang bisa dibilang sangat bahagia.

***

Bahagia banget ya mereka, sebagai author yang baik, author kasih deh kebahagiaan di chapter kali ini,
Tapi jangan kelewat bahagia banget ya..

Dont forget to vote and comment!
Jangan lupa tandain typo!

Jumpa lagi di chapter selanjutnya,
Babayyyy..

Salam, pacar Jhope💞

Source of Happiness  [Selesai]Where stories live. Discover now