18

228 39 0
                                    


"Dokter tolong selamatkan Hoseok dokter, tolong selamatkan dia"

tangis Jungkook pecah menyaksikan betapa buruknya kondisi Hoseok ketika ia datang ke kediamannya, hidung mancung yang mengeluarkan darah, juga kepala bagian kiri yang terluka,

Jungkook dengan cepat menelpon ambulance untuk membawa Hoseok ke rumah sakit.

***

" Kami akan berusaha semaksimal mungkin, anda bisa menunggu diruang tunggu selama pemeriksaan berlangsung"
titah Dokter Lee seraya berusaha menenangkan Jungkook yang menangis panik, Dokter Lee kembali memasuki ruang inap yang Hoseok tempati.

Jungkook menjambak rambutnya kasar, ia terduduk disalah satu pojok tembok didepan ruang inap,

"Kau bodoh Jungkook, seharusnya kau datang tadi, jika kau membawanya cepat, pasti ini semua tidak akan terjadi"
Sesalnya dalam hati, ia merogoh ponsel pintar yang berada didalam saku jaketnya, lalu menekan sebuah nomor disitu,

"H...halo?"

"Siapa ini?"

"I..ini Jungkook, teman Hoseok"

"Ya,ada apa?,apa kau tahu Hoseok ada dimana?"

Jungkook menghela nafas, ia akan berusaha terdengar tidak berbohong, ia masih ingat dengan permintaan Hoseok dulu, agar jika sesuatu terjadi padanya, Jungkook harus merahasiakannya dari Yoongi,

" Hoseok ada dirumahku hyung"

"Apa maksudmu? Hoseok seharusnya ada disini, cepat suruh dia datang ke taman sekarang"

"E..e, Hoseok, harus....mengerjakan pr bersamaku hyung, i...ini mendadak, baiklah aku ingin mengatakan ini saja, sampai jumpa"

***

"Sialan"

Umpat Yoongi, Jimin dan Jin yang sedang asyik mengobrol menoleh kearahnya,

"Ada apa Yoongi? Kau terlihat kesal"
Tanya Jimin yang segera mengubah posisi duduknya yang awalnya menghadap Jin,

" Hoseok bilang dia tidak bisa datang,ada tugas dadakan"

" Jinjja?,padahal aku sangat ingin bertemu dengannya"
ujar Jimin dengan nada kecewa,Jin menghampiri Jimin lalu mengusap punggungnya pelan,

"Lain kali saja, dia mungkin sangat sibuk, ya sudah,ayo kita makan, aku yang bayar" seru Jin yang di angguki oleh Jimin juga Yoongi.

***

Tiitttt,

Alat pendeteksi detak jantung berbunyi kencang dengan menunjukkan sebuah garis lurus dilayarnya,

"Dokter, pasien Jung Hoseok mengalami henti jantung, harus kah kita gunakan alat itu sekarang?"

Tanya seorang suster kepada Dokter Lee yang sedang sibuk mencatat data data yang mungkin akan dibutuhkan,

"Baiklah, keluarkan alat pacu jantung sekarang,lalu hubungkan semua jaringan yang mungkin dibutuhkan"

"Tapi, ini beresiko untuk pemuda 17 tahun seperti dia Dok,"

"Tidak ada cara lain, kau ingin pasien kita pergi untuk selama lamanya?",

Suster itu dengan sigap menggeleng, ia segera mengeluarkan sebuah alat dan langsung menghubungkan semua kabel kabel ke tubuh Hoseok.

"Satu, dua, tiga mulai"

Dug,

"Kita mulai ulang, satu, dua,tiga"

Dug,

"Dok, sekali lagi"

Dug,

***

Sorry gantung, hehe

Besok deh lanjutannya, Author mau hibernasi dulu,

Jan lupa vote n comment, tandain typo juga,

Babayyyyy...


Salam, pacar Jhope💞

Source of Happiness  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang