#27 pesan dan rembulan

32 5 0
                                    

Dua hari kemudian, perempuan Lukman baru bangun dari mimpi indahnya. Dan sekarang perempuan itu sedang duduk bersila di atas ranjang rumah sakit, ia sedang melihat lihat handphone. Ntah apa yang ia lihat sekarang? Tak tahu juga, lah. Dua hari berjalan ini, Yasmin tak pernah mengirimkan pesan untuk suaminya, Lukman pun juga begitu. Mereka berdua seperti sedang marahan, tetapi tak juga. Jika di lihat hari terakhir Lukman aktif dua hari yang lalu, yang berarti laki-laki itu terakhir chatting-an dengan istrinya saat ia mengatakan tentang hatinya.

Wanita paruh baya berjalan ke arah Yasmin, ia membawakan semangkuk bubur dan air mineral di atas nampak. Wanita paruh baya adalah Tante Merry.

Setibanya Tante Merry di dekat Yasmin, Yasmin langsung memegang kedua tangan wanita itu. Ia ingin memberi pesan untuk Tante Merry.

"Tante Mer, kalian udah tau semuanya, kan?" Pertanyaan Yasmin membuat Tante Mer bingung.

"Kamu bilang apa sih, nak? Tante Mer, engga ngerti." Ucap Tante Mer yang memang benar-benar tak mengerti.

"Tentang Alzheimer!" Seketika Tante Merry diam membeku, ia tak sanggup untuk berucap satu kata mu. Ayah juga ingin menyembunyikan penyakit ini untuk anaknya, tetapi anaknya sudah tau semuanya. Ayah lupa, ya? Kalau Yasmin ini dokter.

Beberapa menit kemudian, Yasmin meneteskan air matanya di depan Tante nya. Jika ia bercerita tentang ini kepada ayah dan juga mamah, pasti suami istri itu akan bertambah sedih. Makanya ia bercerita ini kepada Tante Mer, ia tahu jika Tante Mer itu kuat dan bisa untuk menitipkan pesan.

"Tante Mer, jika nanti ada yang terjadi pada ku, aku mohon kepada Tante Mer untuk jaga cucu Tante Mer yang sedang aku kandung ini." Tak cuma tentang Alzheimer, Yasmin juga tahu dirinya sedang mengandung.

"Kenapa, nak?" Tanya Tante Merry.

Yasmin tak menjawab pertanyaan Tante Merry, ia hanya melanjutkan pembicaraannya. "Dan jika nanti aku sudah lupa dengan diriku sendiri, bantu ingatanku untuk mengenal diriku." Ucap Yasmin dengan keadaan menangis.

"Nak, tidak akan ada yang terjadi pada dirimu. Kamu harus yakin." Ucap Tante Mer memegang tangan Yasmin.

"Tante Mer, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya pasti terjadi karena kehendak sang pencipta." Ucap Yasmin langsung mendapat pelukan hangat dari sang Tante.

°°°°°°

Malam terasa sunyi, hanya suara jam dinding yang bersuara malam ini menemani malam Yasmin tanpa sang suami. Perempuan itu perlahan turun dari ranjang rumah sakit dan berjalan keluar, ia ingin melihat bulan dan bintang tampil cerah malam ini. Setibanya ia di luar, hatinya sangat damai. Perempuan itu merasakan kehadiran sang suami di dekatnya, semua orang sudah tertidur. Makanya Yasmin bisa berjalan keluar melihat sang rembulan. Pecinta rembulan itu tersenyum saat ia melihat bintang yang jatuh, kata orang-orang ketika kits melihat bintang, kita bisa mengucapkan satu permintaan. Yasmin pun berdoa agar ia kuat dan terlihat sehat sehat saja saat sang suami datang dan memeluknya.

Akhirnya pecinta rembulan itu kedinginan, ia pun masuk dengan besi panjang yang ia genggam di tangan dan cairan infus yang melekat di punggung tangan manis nya.

Setibanya di atas ranjang, Yasmin belum juga bisa tidur. Ia meraih benda pipinya, ia ingin mengirim pesan singkat untuk suaminya.

Yasmin🦋🌑
Man, i love you so much

²³'³⁰

Setelah mengirim pesan untuk suaminya, Yasmin pun akhirnya memejamkan matanya untuk melanjutkan mimpi indahnya.

°°🦋🦋🦋°°

Ketiga Anak Ayah (Ending)Where stories live. Discover now