#39 kembli

40 5 0
                                    

Hingga delapan bulan telah berlalu. Perempuan Lukman sedang duduk sendiri di atas kursi kayu buatan ayah, ia kembali menatap bulan dan bintang sekarang. Setelah sekian lama ia tak menatapnya, akhirnya pecinta rembulan itu menatapnya kembli. Ada rasa rindu yang sangat mendalam di hatinya sekarang, ntah rindu apa maksudnya. Ia juga tak ingat sekarang. Yang ia ingat sekarang hanyalah nama Lukman, ia tak ingat siapa di balik nama Lukman itu. Perutnya sekarang sudah besar, tinggal menghitung hari saja, ia sudah lahiran. Semua ingatan nya seketika menghilangkan, seakan-akan di hapus oleh seseorang. Hingga mamah, ayah, dan kedua kakaknya ia juga lupa.

Rumah ayah sudah tak seperti kala dulu, sekarang hanyalah air mata yang keluar setiap hari memenuhi rumah ayah. Jika Yasmin melihat orang menangis tanpa bersuara, ia hanya diam dan menatap kosong orang itu. Itu karena ia tak mengerti, mengapa orang itu menangis.

Perempuan itu duduk di kursi kayu dengan ponsel yang ada di sampingnya. Ia mengambil ponsel itu, ia tak tau harus buat apa dengan ponsel yang ada di tangannya sekarang. Sampai saat jari jempolnya memencet salah satu nama di ponselnya itu, ia pun kepo dengan pesan yang ada di sana.

21 Juli

Yasmin🌑🦋
Andai waktu bisa di putar kembali, aku akan melarang kamu pergi saat itu juga, Lukman.
²²'³⁰

Yasmin tak ingat sama sekali pesan itu. Ia berusahaan mengingatnya, tetapi tak bisa. Ia pun memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat lagi untuk nomor itu.

Pesan itu pada tanggal 21 Juli di tahun yang lalu, sekarang tahun baru.

Yasmin🌑🦋
Hay, aku engga tau kamu siapa? Aku cuma mengingat nama kamu saja.
²¹'⁴⁰
Aku mau nanya deh, kok kamu engga pernah balas pesan aku selama ini?
²¹'⁴¹
Kamu marah?
²¹'⁴¹
Aku bingung, deh. Kok kamu marah? Aku emang kamu siapa?
²¹'⁴²

Hampir setahun kamu engga balas pesan aku ini.
²¹'⁴²
Mana aku lebay banget kirim pesan kayak gitu ke kamu.
²¹'⁴³
Kalau memang engga minat balas, engga usah di balas. Engga papakok. Aku juga engga ingat kamu.
²¹'⁴³

Yasmin mengirim pesan itu pada bulan Maret tanggal 21 tahun baru.

Selesai Yasmin mengirim pesan itu, ia langsung masuk ke dalam rumah di bantu dengan kursi roda. Yasmin sudah tak sanggup untuk berjalan, berbicara saja jarang. Dan kenapa Yasmin masih bertahan dengan kehamilannya? Ntah itu keajaiban yang Allah kasih untuknya.

Yasmin sudah lama tak tinggal di rumahnya, ayah memutuskan untuk merawat anaknya ini meski sang anak tak mengenali lagi. Ayah sangat sayang kepada Yasmin, Yasmin juga merasakan kasih sayang itu meski tak tau dia itu siapa.

°°°°°°

Selesai solat subuh, Yasmin hanya membaca salah satu buku novel koleksi nya. Ia hanya menghabiskan waktu untuk menulis dan membaca cerita novel. Ia tak tau harus buat apalagi sekarang, dengan kondisi sekarang ia hanya pasrah. Yasmin solat duduk, ia tak sanggup lagi untuk ruku dan sujud. Itu karena penyakit dan anak yang sedang ia kandung sekarang.


Yasmin yang di buat tersenyum karena salah satu kata motivasi dari novel itu. Tiba-tiba ponselnya menerima pesan, tetapi Yasmin tak ingin bermain benda pipi itu. Ia sekarang hanya ingin membaca buku saja. Tetapi bunyi ponselnya itu mengganggu konsentrasinya membaca. Ia pun bergerak untuk mengambil ponsel itu yang sedang di charger.

Seketika Yasmin di buat kaget dengan pesan orang itu, mata Yasmin membulat melihat pesan itu dari kontak bernama Lukman.

Lukman🦋
Maaf sayang, aku engga pernah balas pesan kamu. Karena aku sibuk.
⁰⁵'⁴⁹
Masa kamu lupa aku sih, sayang?
⁰⁵'⁴⁹
Besok, aku akan pulang. Aku akan cium kening kamu itu, aku akan bangunin kamu solat subuh. Pokonya aku akan kembali di samping kamu, sayang.
⁰⁵'⁵¹
Udah dulu, ya, sayang. Aku mau beres beres nih. Sampai jumpa.
⁰⁵'⁵²
[Video]
⁰⁵'⁵⁶

Selesai Yasmin membaca pesan yang di kirim Lukman itu, ia menyipitkan matanya. Ia bingung, kok laki-laki ini mengirimkannya video dirinya yang sedang azan.

"Gila banget, sih, ini laki-laki. Udah sok kenal, nama kirimin gua suara yang jeleknya, itu." Ucap Yasmin tak membalas pesan itu, ia mau melanjutkan baca novelnya.

Di pagi hari ini, David dan Brian ingin mengecek keadaan adeknya di kamar. Ia kangen sama adiknya, tetapi ia harus menanam dalam dalam kangen itu.

Yasmin yang masih duduk di kursi roda sambil membaca novel, ia tiba-tiba mencium parfum tak asing baginya. Wangi itu ia pernah cium dulu, tapi kapan? Ia lupa. Wangi itu semakin mendekat, Yasmin pun makin menghirupnya dengan sangat dalam.

"Kamu ngapain?" Tanya David yang tiba di samping Yasmin.

"Parfum?" Ucap Yasmin menutup matanya karena bau itu semakin tercium hingga paru-paru juga ikut mencium bau parfum itu.

"Parfum apa?" Tanya Brin.

"Aku ingat seseorang!" Ucapan Yasmin membuat kedua kakaknya masih berharap Yasmin mengingat sesuatu.

Yasmin yang masih menghirup aroma itu, seketika ingat satu nama. "LUKMAN, zara. Ia, parfum Zara." Ucapan Yasmin membuat kedua kakaknya itu tersenyum.

"Kamu ingat, dek?" Tanya David.

"Lukman suka pakai parfum Zara." Balas Yasmin.

"Iya, dek!" Balas Brian terharu. Ia berfikir jika ingatan adiknya akan kembali, tetapi nihil.

Tiba-tiba ponsel David menerima pesan, David pun cepat-cepat membukanya. Dan saat ia melihat, ternyata Lukman yang mengirimkannya pesan.

Lukman Hakim
Vid, istri gua baik-baik, aja, kan?
⁰⁶'⁴⁰

David tak tau harus balas apa ke Lukman, ia pun harus berbohong dengan Lukman tentang ini.

David
Tenang aja bro, istri Lo aman terkendali di sini.
⁰⁶'⁴¹

David yang kaget seketika, tetapi terharu. Akhirnya Lukman memberi kabar juga pada sekian lamanya ia menghilang.

Lukman Hakim
Besok gua udah mau pula, tanya ke orang rumah sama mama gua. Gua engga sempat untuk ngabarin dia semua, makanya gua suruh Lo.
⁰⁶'⁴³

David membaca itu kaget, rahasia yang sudah ia kubur dalam-dalam akan terbongkar sebentar lagi. Sebab, Lukman akan datang dan mengetahui semuanya.

David
Iya
⁰⁶'⁴⁵

Selesai David mengirim pesan itu, David langsung menghampiri ayah dan juga mamah. Ia ingin memberi tahu kabar ini untuk kedua orangtuanya, ia bingung harus bicara ke siapa lagi.

°°🦋🦋🦋°°

Ketiga Anak Ayah (Ending)Where stories live. Discover now