#45 datang

41 6 0
                                    

Selesai menenangkan sang cucu, ayah pun beralih untuk membangunkan sang putri yang masih tidur cantik di atas kasur. "Yasmin, bangun nak." Ucap ayah masih menggendong sang cucu di pelukannya.

Pelan-pelan, Yasmin membuka matanya perlahan. Penglihatannya masih buram karena bekas semalaman ia menangis tak henti-henti. Yasmin membangunkan badannya perlahan, kepalanya masih terasa pusing. Ayah pun membantu sang putri untuk bangun, meski ia sedang menggendong cucunya.

"Aileen udah mandi?" Tanya Yasmin yang sudah mencium bau bayi di sekitarnya.

Ayah pun langsung menjawab, "iya, nak." Balas ayah.

"Kalau gitu, kamu mandi dulu gih. Trus itu sarapan, jangan lupa minum obatnya." Pesan ayah setelah itu ia merangkak keluar dari kamar itu.

Yasmin pun masuk dalam kamar mandi, dan tak lupa ia menitipkan Aileen untuk di jaga sebentar. Meski menggunakan kursi roda, ia tetap masuk ke dalam kamar mandi dengan tak menggunakan kursi rodanya. Selesai berpakaian, Yasmin pun keluar dari kamarnya untuk sarapan pagi di dapur. Pagi ini ia sangatlah lapar, semalam ia tak mengisi perutnya.

Di dapur tak terlihat seorang pun, ntah mereka semua kemana, Yasmin tak mempermasalahkan itu. Yasmin pun makan dengan sangat lahap, ia seperti kerasukan, makan seperti itu. Saat makan, tiba-tiba seseorang lewat begitu saja depan Yasmin. Itu seperti angin yang sangat kencang. Yasmin bingung, itu apa? Tetapi Yasmin hanya melanjutkan makannya saja. Kedua kalinya orang tersebut lewat, Yasmin pun teringat sama satu orang.

"LUKMAN!" Teriakannya membuat seisi rumah langsung ke ruang makan sekarang.

Mamah mendekati putrinya dengan jantung berdetak kencang, "ada apa, nak?" Tanya mamah.

"Lukman, Lukman datang!" Ucap Yasmin menangis sambil memberontak di pelukan mamah.

Mamah berusaha menenangkan sang putri, tapi putrinya tetap memberontak. "Lukman datang," teriakan Yasmin.

"Nak, engga. Lukman udah tiada, " ucap Tante Mer membantu menenangkan Yasmin.

"Engga, tadi Lukman datang." Teriakan Yasmin. Ayah langsung memeluk Yasmin meskipun menggendong Aileen.

"Ingat kata ayah, Lukman udah tiada. Lukman udah tenang di sisi Allah. Ingat itu!" Ucap ayah, langsung lah Yasmin tenang setelah mendapat pelukan hangat ayah.

°°🦋🦋🦋°°

Ketiga Anak Ayah (Ending)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz