22. Naungan ✅

54 8 0
                                    

Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠

Happy Reading🧚‍♀️

•••

Pulang sekolah Amora diantarkan kembali oleh Okky. Setelah sampai perkarangan rumah. Okky berujar. "Kamu yakin mau ikut?"

Amora menganggukkan kepalanya semangat.

"Yakin, kamu kan masih sakit." tanya Okky memastikan lagi.

"Yakin, aku udah sembuh total. Lagian lukanya juga gak terlalu parah kan?"

"Aku takut kamu kenapa-napa. Kamu harus banyak-banyak istirahat jangan kecapean."

"Yaudah kalau gak boleh ikut."

"Enggak, aku gak bilang gak boleh. Yaudah kamu boleh ikut,"

"Beneran?" tanya Amora antusias.

"Tapi, tapi... Jangan lupa minum obat nya dulu, nanti aku jemput lagi kesini."

Amora mengganguk, memberi salam ke Okky lalu keluar dari Mobil.

***

Sesuai perjanjian Okky akan mengajak Amora ke sesuatu tempat. Tepatnya sore hari ini. Amora sudah siap dengan pakaian nya dan hendak akan pergi saat dirinya sudah diberi tau kalau Okky sudah menunggu.

"Pah aku izin keluar sebentar," ucap Amora.

"Kemana? Sama siapa? Mau ngapain?" tanya Beni.

"Sama..."

"Pacar, iyakan?" ujar Vanya menyela ucapan Amora.

"Apa benar Amora?" tanya Beni.

"Iya pah, Amora udah punya pacar. Disekolah juga sibuk pacaran." ucap Vanya memanasi keadaan.

"Apa, benarkan yang aku bilang. Tau gak pah, dia tuh ngerebut cowok orang. Cowok Jeslyn pah, ia embat."

"Jangan asal ngomong lo yah!" ucap Amora tak Terima.

Vanya bersedekap dada sembari tersenyum devil. "Emang faktanya kan?"

Beni mendekat kearah Amora dan mencengkeram kuat lengan Amora. "Papa udah bilang, jangan pacaran Amora! Jangan! Kenapa kamu membantah perkataan papa!"

"Diam dirumah! belajar! Jangan sibuk pacaran!"

Amora melepas tangan Beni yang mencengkeram.

"Aku tanya sama papa. Apa pernah papa buat aku bahagia? Apa pernah papa ngebahagiain aku? Apa pernah sedikit pun papa memberikan kebahagiaan yang belum pernah Amora rasakan. Apa pernah pah? Jawabanya enggak sama sekali!"

"Kalau papa gak bisa membuat aku bahagia setidaknya biarkan aku bahagia bersama orang lain pah. Aku capek! Aku juga ingin bahagia seperti orang lain. Aku, hidupku semuanya gak pernah ngerasain apa itu bahagia. Jadi papa gak berhak ngelarang aku. Bukankah selama ini papa gak pernah peduli sama aku? Kemana? Dimana? Mau apa? Enggak kan? mulai sekarang aku akan memberontak. Aku sudah cape dibawah Naungan papa,"

"Aku rasa... Aku bukan anak papa. Dan aku rasa papa bukan papa Amora."

***

"Hai cantik!" sapa Okky saat Amora berjalan menghampiri Okky.

"Kok lama? Aku mau minta izin dulu sama orang tua kamu,"

"Gak usah!"

"Lah, kenapa?"

"Tadi udah minta izin."

AMORA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang