41. penjelasan ✅

51 7 0
                                    

Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠

Happy Reading🧚‍♀️

•••

Sudah lama Okky menunggu Amora. Tapi yang ditunggu tidak kunjung datang. Okky pun berniat akan mencari Amora. Tetapi niatnya urung saat melihat Amora berlari menghampirinya sembari menangis.

"Mei, kamu kenapa?" Namun, yang ditanya malah diam.

Lalu Andra datang dari arah yang sama. Setelah sampai Andra di tanya oleh orang-orang yang berada di sana.

"Lo apain cewek gue bangsat?!" Ujar Okky sembari menarik kerah baju Andra.

"Diem lo!" Bentak Andra sembari melepaskan tangan Okky yang menarik kerah bajunya.

"Lo bilang diem? Gue gak bakalan diem disaat cewek gue kenapa-kenapa!"

"Udah ky, udah. Aku gakpapa mending sekarang kita pulang." Lalu Okky pun membawa Amora pergi dari sana. Dan mengantarkan Amora ke rumahnya.

Setelah sampai di rumah Amora, Amora turun dari motor.

"Kamu kenapa? Ada masalah apa?" Tanya Okky.

"Aku gakpapa,"

"Gakpapa apanya? Tadi kamu nangis dan kamu bilang gak apa-apa?"

"Aku gakpapa kok, eumm.. Nanti Aku bakalan cerita kok,"

"Hufthh... Yaudah mending sekarang kamu istirahat,"

"Iyah, kamu juga langsung pulang. Jangan kemana-mana bentar lagi mau magrib,"

"Iya aku langsung pulang."

***

Tok.. Tok.. Tokk.

Ting Tong...

Ting Tong...

Okky terus saja mengedor dan memencet bel rumah Andra dengan brutal.

"Woy Andra! Buka pintu nya!"

"Andra jangan ngumpet lo, sialan!"

Dengan langkah cepat Mbok Asri yang berada didalam buru-buru membuka pintu dan tak lupa membawa sapu ditanganya.

"Den Okky, mbok kira orang jahat, ada apa atuh Den malem-malem ribut kayak tukang kridit nangih duit,"

"Eh mbok, Andra nya ada?"

"Ada lagi tidur di.." Belum selesai Mbok Asri menyelesaikan ucapannya. Okky langsung berlari menuju kamar Andra yang berada di lantai atas.

Setelah sampai didepan pintu kamar Andra. Okky langsung menendang pintu itu dengan kasar. Sehingga membuat pintu itu rusak.

Brakk..

Andra yang sedang tertidur seketika terbangun. Linglung.

"Enak banget lo tidur," ucap Okky sembari menghampiri Andra.

"Bangke ngagetin lo, rusak tuh pintu ganti rugi!"

"Ntar Belakangan,"

"Bisa-bisanya lo masuk rumah gue, padahal didepan gerbang gue udah tempelin ayat kursi,"

"Sialan lo!"

"Mau ngapain lo kesini?" Tanya Andra heran.

"Oh iya lupa, gue mau nanya. Lo Ada masalah apa sama cewek gue?" Tanya Okky.

"Masalah? Gak Ada tuh,"

"Bohong," ujar Okky sembari menatap wajah Andra dari dekat.

"Jauh-jauh lo sono," ucap Andra sembari mendorong Okky.

"Cerita dulu!"

Andra menghela nafas pelan, mau tidak mau dia harus bercerita dari awal. Kalau tidak mahluk titisan dugong ini tidak akan pergi.

Dengan seksama Okky mendengarkan cerita dari Andra sembari menganggukkan kepalanya.

"Kenapa lo gak bilang aja dari dulu,"

"Itu dia, gue kira gak bakalan begini," ujar Andra lesu.

"Mending lo bicarain baik-baik, mungkin saat ini dia lagi butuh waktu. Sepertinya, dia sangat kecewa banget sama lo,"

"Gue gak yakin bisa seperti dulu lagi, tapi apa mungkin Amora bakal maafin gue?"

"Gue juga gak tau,"

"Tapi, yang gue kenal. Amora itu anak yang baik, dia selalu memaafkan. Tapi anehnya gue gak yakin, apa ada suatu hal yang dia sembunyikan?" Ucap Andra bertanya-tanya.

"Sepertinya iya. Apa mungkin, cewek lo ada bilang sesuatu sama Amora?"

"Mungkin, arghhh kenapa jadi gini sih? Pusing gue lama-lama,"

"Nah kan, gue gak mau ikutan pusing. Gue mau pulang dulu, bye.. Makan tuh pusing." Ucap Okky sembari berjalan mundur dan menertawakan Andra.

"Loh ini pintunya kenapa?" Tanya Cici yang baru saja datang.

"Gak tau kak, pas gue datang tadi pintunya udah gini dan Andra lagi ngamuk gak jelas," balas Okky sembari menahan tawanya.

"Woy Okky sialan, ganti rugi pintu gue woy!" Teriak Andra sembari melempar bantal.

"Gak mau." Balas Okky sambil berteriak dan menuruni tangga dengan cepat.

Diujung tangga, Okky memberhentikan langkah kakinya. Okky mendengar suara aneh dari salah satu kamar yang pintunya sedikit terbuka.

Langsung saja Okky kembali berlari menaiki tangga dan menghampiri Andra yang sedang mengobrol dengan Cici.

Andra dan Cici terheran melihat Okky yang ngos-ngosan seperti habis dikejar hantu.

"Kenapa lo?" Tanya Andra terheran.

"I-itu, orangtua lo,"

"Kenapa?" Tanya Andra panik sembari bangun dari duduknya.

"Mereka,"

"Mereka kenapa Okky?!" Tanya Andra geram.

"L-lo, bakalan punya adek."

Andra yang mendengarkannya seketika melongo. Lalu menutup kedua matanya dan mengepalkan kedua tanganya, Menyesal telah Mendengarkan ocehan dari mulut Okky, sudah jelas Okky itu sinting.

"Pergi lo dari sini, dasar sinting."

***

AMORA (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora