Bagian 03 [Dianter Pulang]

331 212 310
                                    

Enjoy! reading 🖤

“𝑺𝒂𝒂𝒕 𝒂𝒓𝒈𝒖𝒎𝒆𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒉, 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒇𝒊𝒕𝒏𝒂𝒉”

🍓•🍓•🍓

Alya dengan langkah cepat mengikuti langkah sang Sahabat yang ingin berjalan menghampiri Kakak kelas mereka, Amel tengah melancarkan aksi perundungannya kepada Cila, Teman mereka yang kebetulan satu kelas. Sebenarnya tadi Alya tidak tega meninggalkan mangkuk yang masih penuh berisi bakso tapi, mau bagaimana lagi? Sahabatnya ini malah mendesak ia untuk ikut.

"Andira, tunggu bentar! Kita mau ngapain si nyamperiin Amel?" tanya Alya sambil mencegat tangan Andira membuat gadis berambut coklat tersebut berpaling ke arah belakang.

"Lah kok nanya? Itu lo ga liat apa Cila lagi dibully, kita harus bantuiin dia."

"Gue liat Dir, tap-"

"Udah kalo lo gamau, yaudah gapapa." potong Andira dengan cepat, setelah itu ia meninggalkan Sahabatnya yang tengah kebingungan.

Andira berjalan dengan nafas yang menggebu-gebu ia sangat geram melihat kelakuan Kakak kelasnya ini, dari dulu tidak pernah berubah selalu saja hobinya merundung siswa lain yang bisa dibilang lemah, cupu, lugu, dan polos.

Sesama seorang cewek, Andira tau bagaimana perasaan Cila saat dirundung dikantin, didepan banyak orang pasti sangat malu sekali.

Amel itu senior disekolah mereka tapi, sikap dan sifatnya tidak ada mencerminkan seorang senior yang baik untuk Adik kelas malah justru merundung Adik kelas.

Kali ini Andira akan melawan rasa takutnya kepada Amel menjadi berani, ia tidak mau orang lain merasakan apa yang pernah ia rasakan dulu saat dipermalukan ditengah lapangan oleh Amel, sudah cukup ia saja ia tidak mau yang lain ikut menderita juga.

"Ka Amel! Kurang ajar lo!"

Brak!

"Lo apa-apaan si Kak!" bentak Andira, suara ia cukup lantang pada Amel, selain itu Andira juga mendorong tubuh Amel hingga tersungkur ke lantai membuat para Murid lain seketika langsung terkejut, pikir mereka Andira sangat berani sekali.

"Awsshhh!" ringis Amel kesakitan

Andira meraih tangan Cila yang sudah menangis sesenggukan, kacamata gadis itu sudah patah diinjak oleh Amel. Bahkan penampilan Cila sudah tidak beraturan lagi dan semua ini karna ulah Amel. Kali ini Amel sungguh sudah kelewat batas, tidak seharusnya ia melakukan perundungan terhadap siswa yang bersekolah di Taruna Jaya.

"Cila, lo gapapakan? Ini ada apa Cil?" tanya Andira membantu Cila untuk berdiri.

"G-gue gak sengaja numpahin es ke sepatunya Ka Amel," jawab Cila seraya menangis, mata bulat Cila sudah basah akibat menangis membuat Andira menjadi kasian.

"Eh Andira apaan si lo! Lo gausah sok mau jadi pahlawan kesiangan deh, lo ga liat sepatu mahal gue kotor gara-gara si tolol ini." sentak Amel dengan emosi.

Mata keduanya bertemu bahkan saling bertatapan tajam, kali ini Andira akan memberikan pelajaran kepada Amel agar Kakak kelasnya ini tau bagaimana rasa sakitnya saat dipermalukan didepan satu sekolah. Itu sangat menyakitkan sekali.

"Gue tau dia salah tapi, apa pantes lo perlakuiin Cila kaya gini? Lo punya otak kan? Seharusnya otak lo itu dipake." balas Andira dengan emosi juga.

"Mel dia ngataiin lo, udah jambak aja Adik kelas kurang ajar kaya dia wajib dikasi pelajaran biar tau rasa." kompor Ria membuat situasi semakin panas.

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang