Bagian 35

165 94 595
                                    

🎁•🎁•🎁

"Maksud lo besok kita bikin penyambutan buat Andira?" Tanya Kelvin, ia kaget dengan ucapan sang sahabat.

"Iyap! benar."

"Gila lo, dia cuman gak sekolah sehari doang, ngapain pake bikin penyambutan? ribet banget astaga." Sungut Ravel

"Bucin akut!" Sahut Alvin

"Ni ceritanya lo pada gamau bantuiin gue? parah banget si."

"Mau, asalkan ada cuan." Jawab Ravel sembari cengir-cengir kuda, hal itu sontak membuat Deandra memutar bola matanya malas, bahkan tanpa aba-aba cowo itu melempar plastik yang berisi balon untuk menyambut Andira kembali kesekolah.

"Deandra sialan!"

"Lo semua wajib bantu gue!"

"Iya deh, gue terpaksa deh jawab iya, karna lo sahabat gue." Kata Kelvin

"Gue gak ikutan, males." Ujar Alvin sembari merebahkan badannya kesofa.

"Bantu gue anjir."

"Ogah, lo yang bucin gue yang repot."

Memang ya mulut itu tidak sesuai dengan kenyataan, buktinya mereka semua membantu wakil Golden itu menyiapkan semuanya untuk memberikan kejutan untuk Andira. Tidak terhitung sudah berapa balon yang mereka tiup, alasan Deandra menyiapkan semuanya ia hanya ingin kekasihnya itu melupakan memori buruk tentang sekolah, maka dari itu Deandra menyiapkan kejutan.

Apa pun itu demi Andira, tidak tanggung-tanggung cowo itu juga menyiapkan sebuah spanduk yang bertulisan "ILY ANDIRA" yang nantinya akan di terbangkan dengan balon warna-warni.

"Al spanduk yang gue suruh buat lo pesanin, udah lo pesanin?" Tanya Deandra pada Alvin yang tengah fokus meniup balon berbentuk hati.

Pluk!

Alvin itu hati nuraninya benar-benar hilang selalu saja melempar barang tanpa aba-aba membuat plastik yang berisi spanduk itu mengenai tepat diwajah Deandra.

"Setan lo!" Maki Deandra, mendengar itu membuat Alvin menahan tawanya.

"Ciri-ciri sahabat halal dibunuh." Kata Ravel

"Dih! biar gitu sahabat kita." Sahut Kelvin

"Ravel bukan sahabat gue!" Singkat, padat dan jelas tapi, itu menusuk sekali.

"Njir tega amat lo Al."

"Si Ravel alay anjir." Julid Deandra, wajah cowo itu tanpa dosa setelah berucap seperti itu.

"Bacot lo! ini si Reksa kemana? enak bener tu orang gak bantuiin."

"Kaga bantuiin? maksud lo apaan? pengen gue gampar lo?" Suara itu berasal dari Reksa, ia datang telat karna ada urusan dengan Velix, sehabis ada urusan Reksa mampir sebentar untuk keindomaret untuk membeli beberapa minuman dan cemilan.

"Eh Reksa, dari mana lo? kebetulan banget lo bawa makanan." Tanya Kelvin menghampiri Reksa lalu langsung mengambil plastik yang berada ditangan Reksa.

"Indomaret, maaf baru datang gue ada urusan sama bang Velix."

"Urusan apaan?" Kepo Deandra, ia penasaran ada urusan apa Reksa dengan ketua gang mereka itu.

"Ngurus panti, tadi kita mampir dulu kesana."

"Kira apaan, lo udah ngabariin sahabat Andira buat kesini kan?"

"Mereka otw."

"Nyuruh mereka kesini buat apaan? kerjaan kita udah selesai." Kata Kelvin

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now