Bagian 46

147 68 1K
                                    

🐻•🐻•🐻

Belum selesai masalah mengenai kejadian ditempat liburan, masalah lain kembali datang serta kabar yang begitu mengejutkan.

Velix, ketua gang Golden ditemukan tidak bernyawa di kediamannya, menurut informasi yang gang Golden dengar Velix meninggal karna dibunuh karna terdapat luka tusuk yang begitu banyak.

Kabar itu tentu saja cukup membuat gang Golden runtuh, baru saja mereka kembali ke Jakarta kabar buruk sudah menimpa mereka bahkan, ini kabar yang sama sekali tidak ingin mereka dengar. Sangat menyakitkan sekali.

Diruangan gelap seorang laki-laki tengah memandang lurus kearah foto Velix yang sudah banyak berlumuran darah, kalian tau siapa pelaku pembunuhan Velix? ya, yang membunuh ketua Golden itu adalah Abian.

Sebenarnya rencana pembunuhan ini sudah amat lama direncanakan oleh Abian, hanya saja waktunya selalu tidak tepat tetapi, kemarin adalah keberuntungan yang sangat besar untuk Abian karna akhirnya ia bisa menghilangkan nyawa dari ketua Golden.

Tak~~~

Panah kecil meluncur kearah sebuah foto yang terpajang, panah tersebut mengenai tepat didepan foto Deandra.

Foto yang dipajang bukan hanya satu buah foto tetapi, banyak hampir semua inti Golden dan para sahabat Andira masuk kedalam target pembunuhan Abian. Ia harus segera memikirkan bagaimana caranya membunuh mereka semua.

"Lo harus mati Deandra!" Gumam Abian sembari tersenyum devil kearah foto Deandra yang telah banyak dipenuhi dengan anak panah.

Ceklek...

"Bos." Panggil Vito.

"Nggak usah banyak basa basi, gimana sama kabar kematian Velix? mayatnya udah dikubur?"

"Iya bos tadi gue udah dapat laporan katanya berita kematian Velix benar-benar bikin heboh semua anggota Golden dan gue juga dapet kabar jenazahnya udah dikubur."

"Kerja bagus!"

"Soal ini gak akan ketahuan oleh polisi kan? kita semua gak akan kena juga kan?" Cicit Indra dengan pelan-pelan takut jika Abian marah dan benar Abian langsung menatap kearah dirinya.

"Maksud lo? lo takut?"

"G-gue cuman-"

"Keluar dari ruangan gue!"

"Soal berita Ve-"

"KALIAN GAK DENGER? GUE BILANG LO SEMUA KELUAR ANJING!"

Ketiga anak buahnya segera keluar dari ruangan milik Abian, mereka tidak ingin menjadi sasaran dari kesetanan cowo itu. Tidak bisa dipungkiri jika Abian juga tengah pusing memikirkan bagaimana caranya agar ia tidak ketahuan polisi.

"Gue gamau masuk penjara lagi!"

"Nggak! nggak! Velix meninggal bukan karna gue."

"Ayo Abian mikir gimana caranya lo bisa bunuh Deandra."

Sekitar lima belas menitan Abian memikirkan bagaimana cara memancing Deandra akhirnya ia mendapatkan sebuah ide yang amat sangat cemerlang.

"Ashila."

🐻•🐻•🐻

"Bang, lo kenapa ninggalin kita bang? lo bahkan meninggal dengan cara kaya gini. Siapa yang bikin lo kaya gini bang?" Tangis Kelvin sesenggukan sembari merangkul pundak Ravel rasanya lutut Kelvin lemes hingga ia harus bertumpu dengan sahabatnya.

"Siapa nanti yang jadi ketua kita bang? siapa pemimpin Golden?" Deandra juga ikut berbicara sembari menaburkan bunga kesekeliling kuburan Velix.

"Bang! bangun bang," Lirih Ravel menumpukan kepalanya dibatu nisan bertuliskan nama Velix.

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now