Chapter 9

3.7K 565 68
                                    

"Kalau kau disuruh memilih membunuh Keluarga atau temanmu apa yang kau pilih?" Tanya Shin besar sambil duduk di batu yang besar dan tinggi.

[Name] yang berdiri di bawahnya menatap Shin besar malas, ia lalu menghela nafasnya lelah.

"Tergantung "

"Tergantung? Apa maksudmu? "

"Tergantung baik atau tidaknya keluarga kita dan teman kita "

"Kalau keluarga ku baik, aku bisa saja membunuh temanku kapan saja "

"Tapi kalau temanku yang lebih baik daripada keluarga ku. Aku lebih memilih membunuh temanku "

Shin besar mengerutkan keningnya tak paham.

"Apa maksudmu??" [Name] membuang mukanya.

"Bukan urusanmu" Gumam [Name] Shin besar lalu mengambil salah satu pisau tajam dan menusuk jantung Shin kecil.

[Name] hanya menatap datar kejadian itu, Shin besar lalu melirik [Name].

"Kau tidak takut? "

"Takut apa? "

"Biasanya orang-orang akan menangis atau memalingkan pandangannya kalau aku membunuh anakku tepat di depan matanya sendiri" Balas Shin yang menaik turunkan pisaunya.

[Name] mengerjapkan matanya pelan.

"Aku terkejut lohh" Celetuk [Name] dengan wajah datar, muncul perempatan imajiner di dahi Shin besar.

"Lalu bagaimana bisa wajahmu datar seperti itu!!!" Pekik Shin besar kesal sambil menunjuk wajah datar [Name].

[Name] lalu berpose seolah berpikir.

"Aku sendiri tidak tahu, ini sudah dari pabriknya dan tidak bisa diubah" Ucap [Name] membuat Shin besar menghela nafasnya lelah.

'Sepertinya aku salah menculik orang' Batin Shin.

BRUGHHH

"Eh kodok mencolot" Latah [Name] terjengit kaget.

Yapss, Trio S datang gaess nyelamatin si bungsu Uchiha.

"SHANAROOOOO" Pekik Sakura yang berlari dan memukul perut Shin besar.

'Wow pasti sakit' Batin [Name] bersweat drop melihat Sakura memukul Shin besar.

"Amaterasu!!" Muncul api hitam dari badan para Shin kecil, Sarada lalu berlari kearah [Name] dan memeluknya.

Cairan bening keluar dari mata Sarada, ia memeluk adiknya dengan sangat erat seolah tak ingin kehilangan adiknya lagi.

[Name] seketika membeku, ia merasa bahu nya telah basah akibat air mata Sarada.

"Hiks... Yokatta... Yokatta yo..." Gumam Sarada di sela-sela tangisnya, [Name] mengelus-elus punggung Sarada dengan pelan.

"A-aku tidak terluka sama sekali lohh lihat??" Sarada dengan cepat memutar tubuh [Name], Sakura datang bersamaan dengan Sasuke.

Sakura lalu dengan cepat membawa [Name] kedalam pelukannya, Sasuke hanya tersenyum tipis ia lalu mengelus-elus kepala [Name] dengan pelan.

Keluarga yang cukup harmonis bukan???







































Ahh ingin sekali author mematikan salah satu dari mereka.































Tapi sayang ma nyawa jadi gak jadi :)





































♧♧♧

Sarada berjalan bersamaan dengan Sasuke dan Sakura yang berada di sampingnya, dirinya berada di tengah-tengah mereka berdua.

Sedangkan [Name] berjalan di belakang nya, ia menatap datar Keluarga Uchiha itu.

Ntah kenapa, seperti ada dinding besar yang menghalangi [Name].

Kenapa?

Apa Trust issue nya belum sembuh juga?

Apa karna ia menonton anime sebelum kesini dan ia malah menjauh karna tidak ingin mengganggu keharmonisan keluarga itu?

Ntahlah sist, hanya Author dan tuhan yang tahu masa lalunya.

Pat

Pundak [Name] di tepuk, ia membalikkan badannya Naruto lah yang menepuk pundak [Name].

"Ada apa? "

"Kau tidak ingin bergabung? "

"Tidak "

"Kenapa? "

"..."

"Baiklah, aku tidak ingin mengorek privasi mu "

"Baguslah kalau anda paham" Naruto hanya bisa bersweat drop ria melihat sifat [Name] yang ketus dan dingin.

"Boleh aku--"

"Silahkan jalan duluan" Ucap [Name] membuat Naruto mempercepat langkahnya.

[Name] lalu menghela nafasnya lelah, ia menatap malas Chocho yang berjalan di sampingnya.

"Kali ini apalagi" Ucap [Name] malas, Chocho mengendikkan bahunya.

"Silahkan---"

"Aku mau disini berjalan denganmu" Chocho memotong ucapan [Name] membuat [Name] mengatupkan bibirnya.

"Terserah "

"Mau? "

"Terimakasih "

"Boleh aku memberi saran? "

"Hn"

"Sebaiknya jalan terlalu tertutup dengan keluarga mu lohh" Ucapan Chocho berhasil membuat [Name] menghentikan langkahnya.

Ia menundukkan kepalanya, Chocho yang melihat itu hanya terdiam.

"Aku temanmu jadi kau wajib terbuka padaku "

"Wajib kah? "

"Sangat "

"Pfft" [Name] menutup mulutnya, ia bersikeras agar tidak tertawa.

"Btw tadi aku denger dari Author nanti di Konoha market ada keripik jengkol loh"

"Bwahahahaha anjirr" [Name] tertawa keras membuat Sarada menengok kebelakang.

"Ada apa? "

"Tidak" Balas Chocho singkat sedangkan Sarada mengangguk pelan.


Tbc...


  UCHIHA PRIK BORUTOXREADER  Boruto: Naruto Next GenerationWhere stories live. Discover now