Chapter 15

2.8K 456 26
                                    

Sarada berjalan kearah kamar [Name], ia lalu mengetuk pintu pelan.

'Tenang... Semua akan baik-baik saja...' Batin Sarada sambil menghela nafas.

Krieeettt

[Name] membuka pintu kamarnya pelan, Sarada tersentak ketika melihat [Name] yang kacau balau.

Rambut hitam yang kusut, kelopak mata yang besar, baju kusut, dan kamar yang sangat-sangat berantakan.

"Ya ampun" Sarada memegang kepalanya pusing..

Kok bisa sih dia punya kembaran jorok seperti ini???

"Kok bisa sih kamarmu kotor seperti ini?" tanya Sarada menatap [Name] yang setengah sadar.

"Kamu nanya?" tanya [Name] dengan bernada.

Muncul perempatan imajiner didahi Sarada, ia lalu berkacak pinggang dan menunjuk kamar [Name] yang berantakan.

"Aku tahu kamu sedang lelah, tapi lihat dong kamarmu! Kamarmu itu seperti kapal pecah!"

"Ck! Ya sudah aku akan bereskan nanti"

"Aku tahu kamu itu Anbu [Name], tapi jangan seperti ini! Aku juga sedang lelah ini karna habis pulang dari misi--"

"Misinya Anbu sama misinya anak Genin beda bye" [Name] menutup pintu kamarnya lumayan kasar.

Sarada mengerucutkan bibir lalu pergi ke dapur dan duduk di kursi.

"Apa [Name] masih marah padamu?" tanya Sakura yang menaruh mangkuk di meja makan.

"Iya! Dia bahkan tidak mendengar penjelasanku terlebih dahulu" gerutu Sarada sambil menopang dagunya.

Sasuke lalu duduk di kursi.

"Dia pasti lelah, biarkan dia istirahat terlebih dahulu. Tugas Anbu itu berat." Sarada menatap Sasuke dengan bingung.

"Tapi dia sering pulang kan? Jadi pasti tugasnya sangat mudah"

"Sarada, kamu tidak boleh berkata seperti itu lho! Nanti kalau terdengar oleh [Name] bagaimana!" tegur Sakura tegas.

"Ya gak gimana-gimana" celetuk [Name] yang tiba-tiba datang sambil mengambil nasi kedalam mangkuknya.

Semua seketika terdiam, Sakura menatap [Name] sedih.

"[Name] bukan itu maksud Mama" [Name] mengangguk pelan ia menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya.

"Iya" Sarada menatap [Name] aneh.

"Sudah? Hanya itu?" Si bungsu Uchiha menatap sang kakak dengan tanda tanya.

"Lalu?"

"Apa kau tidak---"

"Ehem" Sasuke mengaktifkan Saringan nya.

"Kalian sudahi bertengkar nya..., ini waktunya makan. Dan kau Sarada, jangan memancing emosi adikmu" ucap Sasuke tegas dengan suara bariton miliknya.

[Name] mengedikkan bahunya seolah tak peduli apa yang terjadi, tohh inikan bukan sepenuhnya salahnya kan?

Sasuke melirik [Name] yang sedang makan sambil termenung, ia lalu mengambil daging miliknya dan menaruhnya di mangkuk sang anak.

  UCHIHA PRIK BORUTOXREADER  Boruto: Naruto Next GenerationWhere stories live. Discover now