Chapter 23

2.4K 440 44
                                    

Awas aja ya njeng kalo gak rame, ntar kalo gk rame author bakal berentiin ni cerita >:(

Krieettt

Pria itu berjalan kearah ranjang rumah sakit dan duduk disebuah kursi yang telah disiapkan, tangannya terulur mengelus rambut anak bungsu Uchiha.

Sudah lama sejak kejadian Otsutsuki menyerang Konoha, namun sang anak  masih belum juga bangun dari tidur nyenyaknya.

Frustasi, putus asa, kehilangan arah, itu semua pernah dialaminya saat masa muda dulu, tapi sekarang kenapa malah terulang lagi?

Apakah dosanya begitu banyak sampai-sampai Kamisama tidak mengijinkannya untuk bahagia dengan sang anak?

Jika dibandingkan dengan Sarada, mungkin Sasuke akan memilih (Name), karna sudah pasti kalau Sakura pasti memilih Sarada anak kesayangannya.

Dirinya merasa kalau (Name) itu jiwanya tidak ada disini, hanya raganya saja yang utuh tapi tidak dengan jiwanya yang pergi kemana.

"(Name), ayolah bangun, ayah menunggumu disini" bisik Sasuke ditelinga (Name) dengan suara yang bergetar.

"Ayah, akan selalu disisi (Name), kalau  kau merasa bebanmu banyak, tolong berikan pada Ayahmu ini" ucapnya bersamaan sesak luar biasa didadanya.

"Apa kau lelah? Kalau lelah tolong bilang pada Ayah, sebisa mungkin Ayah akan membantu" Sasuke menundukkan kepalanya.

"Iya aku lelah"

Sasuke menatap wajah sang anak syok. (Name) yang sedang menatap sang ayah dengan senyuman yang tenang tapi tatapan yang kosong.

Sebuab senyuman terukir diwajah tampan milik Sasuke, mungkin inikah jawaban dari semua doa-doanya?

Sasuke memeluk (Name) dari samping. Senang, hatinya terasa senang karna sang anak telah membuka matanya.

Ia kemudian berdiri. "Aku akan memanggil Sakura dulu," ucapnya kemudian melangkahkan kakinya pergi.

(Name) hanya diam menatap Sasuke yang pergi menjauh, senyumannya kemudian digantikan dengan tatapan yang ketus.

"Bullshit" gumam (Name) menarik selimut dan tubuhnya ditutupi selimut rumah sakit.

"Apa katanya tadi? Dia akan selalu disisiku? Heh, omong kosong" ucap (Name) pada dirinya sendiri.

"Dan sebisa mungkin dia akan membantuku? Padahal kalau mau membantu, kan tinggal biarkan aku pergi dari sini" ucap (Name) meringkuk.

"Kalau begini bagaimana bisa aku pergi dari dunia ini sedangkan seseorang menungguku disini" kekeh (Name).

"Tapi mau bagaimanapun caranya aku akan tetap pergi dari sini." ucapnya.

++++


"Jadi...."

"Apa?" tanya balik (Name) membuat seseorang yang dihadapannya tersentak.

Sarada menggeleng, ia menatap (Name) serius.

"Apa maksudmu menyembunyikan sesuatu dariku? Dan kenapa kamu selalu menyembunyikan sesuatu dariku?" cecar Sarada membuat (Name) memutar bola matanya malas.

"Ck, baru saja pulang dari rumah sakit sudah disuguhi banyak pertanyaan, kamu itu beneran mau jawabanku tidak sih?" ketus (Name) membuat Sarada mengepalkan tangannya. 

Sarada menatap sang kembaran dengan tatapan khawatir.

"Kita itu kembar, bagaimana bisa kau menyembunyikan sesuatu yang bahkan sama sekali aku tidak ketahui!" Sarada menatap sedih (Name).

"Dan bagaimana bisa kau-- kau menyembunyikan kalau kau itu sudah punya Mangekyo sharingan" lanjutnya.

Badan Sarada bergetar menahan tangis.

"K-kau!" Sarada menunjuk (Name) dengan air mata yang menetes.

"Aku kecewa padamu, aku berharap kalau seandainya aku tidak mempunyai kembaran pasti aku lebih bahagia"











































"Kecewa? Hahaha, aku bahkan sering mengecewakan orang tuaku sejak dulu"































"Aku juga berharap kalau diriku ini cepat pergi dari dunia ini"



























"Aku hanyalah manusia yang ingin rasanya merasakan kasih sayang dari kedua orang tua, tapi kamu yang katanya kakakku, kembaranku, sejiwaku, malah merebutnya dariku"





































"Aku mau ketemu Samu"





















"That's why I really want to get out of here, because you"








Tbc...

Sampo sama conditioner author abis ged

Cape juga kalo kita nurutin keinginan orang lain

Btw sorry ya kalo belakangan ini author jadi jarang upload cerita 🙏🙏



  UCHIHA PRIK BORUTOXREADER  Boruto: Naruto Next GenerationWo Geschichten leben. Entdecke jetzt