Chapter 30

2K 379 27
                                    

Hari ini, [Name] berniat berjalan-jalan mencari angin, mungkin lebih tepatnya menenangkan pikirannya yang sedang kacau.

[Name] menatap sebuah pasar yang ramai penduduk. Yahh, lebih tepatnya desa kecil yang dekat dengan lab Orochimaru, walaupun desa kecil tapi lumayan ramai penduduk.

Desa Furui namanya, desa yang cukup asri dan menenangkan dikarenakan dekat dengan sungai dan hutan yang lebat.

[Name] menyukai desa itu, dikarenakan banyak penduduk yang ramah dengannya. Gadis itu kemudian mendudukkan dirinya disebuah bangku taman.

Gadis itu perlahan menghirup udara segar dan mengeluarkannya pelan-pelan, tiba-tiba seorang anak kecil datang dan menunjuk [Name].

"Kakak malaikat ya?" tanya anak kecil itu membuat [Name] menaikkan alisnya.

"Kenapa?" tanya balik [Name]. Anak kecil itu kemudian menunjuk tangan [Name] yang penuh dengan goresan bekas jarum.

"Mamaku pernah bilang kalau orang yang mempunyai goresan ditangannya itu adalah malaikat" jawab anak kecil itu sambil menatap lekat tangan [Name].

".... Tapi aku bukan malaikat," ungkap [Name] pelan membuat anak kecil itu menggeleng pelan.

"Tentu kakak malaikat, mamaku pernah berkata padaku kalau malaikat menyakiti dirinya sendiri karna mereka tidak suka hidup dibumi. Dunia ini terlalu menyakiti mereka sehingga mereka ingin kembali ke surga, mereka tidak tahan lagi." jawab anak itu membuat [Name] terhenyak mendengar jawaban anak kecil dihadapannya.

"Sekarang kamu tahu, mamamu orang yang sangat perhatian." ucap [Name] yang mengakhiri acara lamunannya. Anak kecil itu tersenyum lebar memperlihatkan giginya putih.

"Terima kasih! Mamaku juga seorang malaikat, tetapi dia sudah pulang ke rumahnya." jawabnya lagi membuat [Name] bungkam.

Tangan [Name] kemudian terangkat mengelus-elus kepala sang anak, senyuman tipis muncul dibibir perempuan itu.

"Kamu...., anak yang hebat ya," puji [Name] membuat anak kecil itu







































Tranggg

Sriinggg

"Uhh, sialan, darahnya pake kena muka anjing" gerutu [Name] sambil mengelap wajahnya menggunakan tangannya.

Netranya yang berubah menjadi Saringgan bertomoe tiga. Ia menatap pria yang baru saja ia bunuh.

"Menjijikkan," desisnya pelan, ia membunuh pria itu bukan tanpa alasan.

Hal ini dikarenakan pria yang [Name] itu sering mencabuli anak kecil dan sering memperkosa perempuan yang masih remaja.

Tentu [Name] geram dan juga meresahkan para warga, [Name] tentu tidak tinggal diam, dia mencari tempat tinggal pria itu dan membunuhnya ditempat.

"[N-name]..."

Gadis itu melirik kebelakang, siapa yang memanggilnya?

Lelaki itu berjalan kearahnya dan mengacungkan pedangnya, netranya menatap tak percaya kearah sang gadis dihadapannya.

"Apa yang kau lakukan.... Kenapa kau melakukan ini...?" tanya Ryuuichi tak percaya. [Name] menaikkan alisnya dan menepis pedang yang berada dilehernya.

"Apa yang kulakukan? Yang kulakukan hanya mencari kesenangan semata, lagipula ini bukan urusanmu." jawab [Name] ketus.

Tangan Ryuuichi bergetar, ia kemudian menaikkan pedangnya dan berusaha menusuk [Name]. Gadis itu dengan santainya berjalan mundur menghindari pedang yang hampir menusuknya.

[Name] mendesis kesal dsn menendang pedang itu hingga terpental jauh, [Name] mengambil belati yang ia simpan dan menodongkan belati itu tepat mata Ryuuichi.

"Ck, kalau bertarung itu serius, jangan hanya karna aku itu mantan temanmu. Jadi kau tidak tega membunuhku." ketus [Name] membuat Ryuuichi bungkam.

Ryuuichi menatap [Name] sedih, dadanya terasa sangat sesak ketika [Name] mengucapkan hal itu. Ryuuichi menutup matanya kemudian membukanya dan menatap tajam [Name].

"Kau.... Akan kubunuh!"































Tbc...

Bentar lagi mau lebaran, kalian mau kemana nihh?? Kalo author gak kemana-mana soalnya author gak punya keluarga besar hahaha 😅😅

Hahahaha....

Jadi kangen Nenek author yang udah ada di atas...

Pengen ketemu rasanya...







































  UCHIHA PRIK BORUTOXREADER  Boruto: Naruto Next GenerationWhere stories live. Discover now