[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Andra Vakenzo Wijaya, seorang ketua geng motor Braves yang dikenal karena sifat ganasnya dan kejam. Andra itu bagaikan seorang dewa kematian di ATLANTIS HIGH SCHOOL. Andra itu tak takut kepada siapa pun kecuali orang tuanya...
Jangan lupa follow sama liat postingannya ya, kalau suka jangan lupa like dan share keteman teman kalian, makasih.
Jangan jadi pembaca gelap yaa, vote dan komennya sangat dibutuhkan ya ges ya.
Guys aku sedih loh kalau kalian cuma baca doang tanpa kasih dukungan semacam vote dan komen, tolong jalan lupa ya itu bisa buat aku senang loh atas dukungan kalian.
Typo bertebaran dimana-mana! Tolong tandaiin ya, nanti saya perbaiki lagi. Thankss💘
Ingat ya, mood penulis bisa sama dengan jumlah pembacanya sama vote nya makasih💗💗
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Andra membanting tubuhnya diatas kasur miliknya, ia sangat lelah hari ini setelah mengantar orang tua nya ke bandara ia langsung pulang kerumahnya untuk beristirahat. Ia diikuti oleh temannya kerumahnya, dan seperti permintaan orang tua nya. Untuk malam ini ia akan ditemani oleh Liora dan Vino.
Ia memejamkan matanya untuk tidur sebentar, badannya terasa sangat lelah dan kaku. Akhir-akhir ini ia sudah jarang ke gym bersama temannya, mungkin karena mereka sibuk sekolah, dan mencari masalah.
Setelah orang tua nya berangkat ke jepang, Andra merasa bebas namun kesepian juga. Sudah tidak ada yang bisa mengelus rambutnya ketika ia mau tidur, dan tidak ada yang membangunkannya pagi. Sudah ia pastikan bahwa nanti ia pasti akan merindukan maminya yang selalu memanjakannya dan menuruti kemauan nya, dan papinya yang selalu memarahinya dan mengaturnya.
Tapi ia harus bisa membiasakan itu, karena bergantung pada orang tua juga sedikit sulit.
Teman-temannya tidak bisa ikut untuk menginap karena mempunyai alasan tersendiri. Andra yang awalnya hampir terlelap terpaksa bangkit saat mendengar ketukan dipintunya, dan itu terdengar seperti suara Liora.
"Andra!! Buka! Kok dikunci sih!?"
Tok tok tok!
"Andra goblok! Buka woi!"
"Ck, sabar." Andra kemudian bangun dan berjalan untuk membuka pintunya, ia memang sengaja mengunci pintu agar tidak ada yang masuk saat ia tertidur. Sebenarnya teman-temannya tidak ada yang berani masuk dikamarnya tanpa seizin Andra, namun mengingat ada Liora yang memang selalu masuk dikamarnya tanpa suara membuat Andra terpaksa mengunci pintu kamarnya.
Pintu terbuka dan menampilkan Liora yang serius menatap hp nya, Liora mengangkat kepalanya saat mendengar pintu terbuka hingga menampakkan Andra dengan wajah kesalnya.
"Apaan?"
"Lo harus liat ini," Liora kemudian masuk kekamarnya dengan menerobos tangan Andra yang memegang gagang pintu. Andra berdecak kesal kemudian menatap resah sepupu perempuannya itu. Sedikit informasi bahwa papi Andra merupakan kakak dari ayah Liora dan Vino.
