[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Andra Vakenzo Wijaya, seorang ketua geng motor Braves yang dikenal karena sifat ganasnya dan kejam. Andra itu bagaikan seorang dewa kematian di ATLANTIS HIGH SCHOOL. Andra itu tak takut kepada siapa pun kecuali orang tuanya...
Thankss buat yang selalu baca, sekali lagi jangan lupa tinggalkan jejak ya. Ingat vote dan komen sangat berarti buat penulis💘.
Aku lagi rencanaiin buat publikasi cerita baru nihh, hihii tapi belum pede soalnya masih mau ramein cerita ini dulu.
Bantu rameiin cerita ini dengan share keteman teman kalian, dan jangan lupa share juga kesosmed kalian yaa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cahaya matahari perlahan masuk kedalam celah jendela, membuat seseorang yang berada dikamarnya terbangun karena merasa cahaya matahari itu seperti menembus matanya.
Andra membuka secara perlahan matanya, ia menggeliat dan menatap jam kecil yang berada diatas meja yang tepat berada disamping kasurnya.
06.03
Dengan terpaksa, Andra bangun dan masuk ke kamar mandi yang berada didalam kamarnya yang cukup luas itu. Malam tadi, ia dan temannya begadang terkecuali Liora yang sudah tidur duluan dikamar.
Akibatnya Andra bangun telat hari ini, biasanya ia dibangunkan oleh mami nya jika sudah subuh. Tapi kali ini sudah tidak ada lagi yang membangunkannya, pembantunya yang dirumah pun tak berani membangunkannya jika bukan perintah langsung dari Andra.
Disisi lain, Liora sudah bangun dan keluar dari kamarnya. Ia sudah tampak segar karena sudah mandi. Hanya saja ia belum memakai seragam, ia hanya memakai tanktop berwarna hitam dengan celana pendek yang hanya sampai dipaha nya.
Liora sudah terbiasa perpenampilan seperti itu, walaupun ia merupakan satu-satunya anggota geng Braves yang berjenis kelamin wanita namun bergaul dengan laki-laki setiap hari tidak membuatnya kelihatan tomboy. Malahan Liora tetap menjadi perempuan yang mengutamakan penampilan dan kecantikan.
Malam ini, Liora dan Vino benar-benar menginap dirumah Andra. Dan malam nanti, ia akan kembali kerumahnya sementara Andra memutuskan untuk kembali tinggal di Apertemannya untuk sementara.
Liora berjalan menuju kekamar yang ditempati Vino, kamarnya terletak tepat disebelah kamar Andra. Tapi Liora terlebih dahulu membangunkan Vino, karena Vino orangnya tidak akan bangun pagi jika tidak ada yang membangunkannya.
Tanpa mengetuk pintu, Liora menyelonong masuk saja untungnya Vino tidak mengunci pintu kamarnya. Liora menggeleng menatap Vino yang masih terlelap dibawah selimut.
"Mereka tidur jam berapa sih tadi malam? Jadi nyesel gue tidur duluan," Ujar Liora, ia kemudian menarik selimut Vino hingga sampai kebawah.
Vino sedikit menggeliat karena merasa kedinginan, belum lagi AC kamarnya masih menyala. Namun hal itu tak membuat Vino membuka matanya, tentu itu membuat Liora kesal.
