17. TEROR

30 6 0
                                    

HAII SELAMAT MALAM!!

Selamat datang di part 17 cerita ini! Ayo bantu promosiin ke teman kalian cerita ini!

Follow akun ini dan akun sosmed lainnya agar tidak ketinggalan info, konten, dan cerita lainnya yang menarik!

Ig: @coklatmaniss.wp
Tiktok: @coklatmaniss.wp

Lea turun dari taksi setelah selesai membayarnya, ia menghembuskan nafasnya lega dan tersenyum melihat kafe tempatnya bekerja sudah berada didepan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lea turun dari taksi setelah selesai membayarnya, ia menghembuskan nafasnya lega dan tersenyum melihat kafe tempatnya bekerja sudah berada didepan matanya. Setelah aksi kaburnya tadi, ia menemukan taksi dijalanan dan segera menyuruhnya mengantarnya kesini.

Untungnya masih ada sedikit uang jajan yang masih tersisa disakunya, ia bersyukur itu masih cukup untuk membayar taksi. Lea memutuskan untuk pergi ke kafe saja dari pada kembali kesekolah, karena ia yakin beberapa jam lagi sudah waktunya pulang sekolah.

Meskipun ada sedikit rasa takut nya karena membolos sekolah untuk pertama kali, dan juga rasa bencinya kepada geng Braves semakin bertambah.

Lea akhirnya melangkah masuk kedalam kafe, ia menuju ke meja kasir dan menyapa temannya yang sibuk bekerja disana.

"Halo kak Shila!" sapa nya pada seorang gadis yang berpakaian pelayan yang sedang duduk dikursi kasir sembari mencatat sesuatu.

Gadis yang bernama Shila itu menoleh dan sedikit terkejut menatap Lea yang tengah tersenyum kearahnya. "Loh?? Lea? Kok kamu disini? Bukannya masih sekolah, ya? Kamu juga masih pakai seragam?"

Lea tersenyum kecil, "Iya, ada masalah kecil disekolah. Makanya aku pulang kak, btw Tari udah datang atau belum?"

"Oh gitu, kalau Tari sih udah didalam tadi. Katanya mau ketoilet sebentar, tapi kamu ngapaiin kesini? Bukannya jam kerja kamu nanti sore sampai malam?"

"Aku cuma bosan aja kalau di kost sendiri, jadi ke kafe dulu bentar. Jam kerja Tari juga masih sama kan sama aku? Tumben dia pergi cepat."

Shila terkekeh, "Kamu itu sahabatan banget ya sama Tari? Alasannya juga sama kok, katanya dia gabut di apertemennya juga makanya ke kafe dulu sambil nunggu jam kerjanya."

"Oh ya? Yaudah aku masuk dulu ya kak, mau cari Tari. Selamat kerja, kak Shila!"

"Makasih, Lea cantik."

Lea tersenyum dan akhirnya masuk kedalam ruangan yang disediakan khusus pelayan, kafe tempat Lea bekerja sangat luas dan juga bertingkat 3. Biasanya lantai atas adalah lantai khusus, tak sembarang orang yang boleh naik kesana.

Fasilitas nya juga sangat mahal, bahkan makan dilantai itu dapat mengeluarkan uang 4 juta lebih. Hal itulah yang membuat Lea ingin bekerja di kafe ini, selain bersih dan mewah. Semua pelayan disini sangat ramah dan baik, bos nya juga sangat baik kepadanya.

LEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang