[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Andra Vakenzo Wijaya, seorang ketua geng motor Braves yang dikenal karena sifat ganasnya dan kejam. Andra itu bagaikan seorang dewa kematian di ATLANTIS HIGH SCHOOL. Andra itu tak takut kepada siapa pun kecuali orang tuanya...
Hello, setelah hari akhirnya part ini dipublikasikan juga. Udah greget dari dulu krna ngetik part ini nggak mah selesai-selesai, akhirnya selesai juga.
Insya allah, aku bakal percepat buat publikasiin semua part yang udah kuketik.
⚠️KALAU MENEMUMUKAN TYPO HARAP TANDAIIN YA SUPAYA AKU BISA PERBAIKI, MAKASIH.
Jangan lupa klik bintang kalian juga ya, nggak pungut biaya kok🙈
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel istirahat menggema diseluruh ruangan dan koridor sekolah, beberapa siswa yang mendengar itu segera berlarian keluar kelas untuk menuju kekantin mengisi perut mereka. Kebanyakan kelas hari ini mengalami jamkos dan bahkan guru pun tidak sempat masuk didalam kelas untuk menjelaskan materi.
Bersamaan dengan itu Andra yang tertidur disofa yang berada di ruangan geng Braves itu kemudian sadar, ia mengerjapkan matanya. Kemudian mengubah posisinya menjadi duduk, ia kemudian menggerakkan lehernya kekanan dan kekiri karena terasa kaku.
Tak lama kemudian, Gavin, Darren dan Anggara langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Hal itu membuat Andra sedikit terkejut namun segera mengubah ekspresinya, ini menatap heran ketiga temannya itu.
"Ngapaiin kalian lari-lari kayak gitu? Kayak dikejar Pak Rudi aja," Ujar Andra. Pak Rudi adalah guru BK disekolah mereka yang terkenal karena sangat galak, selain itu sangat jarang jika Andra dan geng nya tidak berhadapan dengan guru itu. Atau mereka sudah termasuk langganan BK.
"Bukan dikejar pak Rudi lagi, tapi kita dapet informasi kalau si David itu udah keluar dari kelasnya. Dia udah jalan keloker nya buat ngambil baju olahraganya, kita harus berangkat sekarang, bos." Kata Anggara, setelah itu ia duduk dan mengatur nafasnya. Capek juga lari turun tangga untuk kesini.
"Ya terus lo ngapaiin duduk lagi goblok? Katanya udah mau samperin si David." Gavin yang menatap Anggara duduk disofa pun bingung, padahal tadi Anggara sendiri yang berkata kalau ia sudah bersiap untuk memberikan adek kelasnya kejutan.
David adalah nama siswa yang akan menjadi tujuan mereka hari ini, bukan sembarang alasan mereka melakukan itu. David memang pantas mendapatkan pelajaran karena sudah berbuat kurang ajar dengan menyebar video dan foto siswi sedang ganti baju ditoilet.
"Bentar anjing, gue capek banget ini. Lo pikir lari dari lantai dua kesini gak capek apa," Jawab Anggara tak lama kemudian ia membaringkan badannya disofa panjang itu.
"Darren, lo coba chat Alga sekarang. Jangan sampai rapat nya udah selesai."
Darren mengangguk mendengarkan perintah Andra, ia segera mengeluarkan handphone nya dan mengirim pesan kepada Alga yang sepertinya masih ada diruang rapat itu. Tak lama kemudian Alga langsung membalas pesannya.
