enam belas

376 73 2
                                    

enam belas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

enam belas

"Kita baru akan merasa orang-orang itu penting dan berharga ketika kita akan atau bahkan sudah kehilangan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kita baru akan merasa orang-orang itu penting dan berharga ketika kita akan atau bahkan sudah kehilangan mereka. Bersyukurlah kamu tersadar ketika baru akan kehilangan mereka, karena kamu dapat merubah segalanya. Bagi yang terlambat, jangan kehilangan lebih banyak lagi."

***

"Stoooop!"

Christopher tidak memedulikan teriakan kencang itu, dirinya sudah tahu dengan pasti pemilik suara tanpa perlu melihat dengan mata kepalanya sendiri. Christopher tetap mengecup bibir merah Cia dalam dan penuh perasaan, berusaha menikmati setiap momen yang bisa dimilikinya bersama Cia. Momen yang sudah susah payah direalisasikannya setelah menonton video-video romantis lamaran nyata.

Christopher memperdalam ciumannya, menjadikan derap langkah brothers squad sebagai backsound yang mendadak terdengar merdu dan sesuai dengan degupan jantungnya. Tidak seperti dirinya yang terkendali, Christopher merasakan gerakan cemas Cia. Namun, hal itu juga tetap tidak menggoyahkannya. Entah kenapa dirinya memiliki firasat jika ini mungkin menjadi momen terakhir romantisnya bersama Cia, jika dirasa dari hawa-hawa yang kurang enak di sekitarnya ini.

"Chris! Brengsek!" Terdengar geraman Marvel yang sudah berdiri di samping tubuh mereka berdua. Marvel mencoba melepas rengkuhan erat Christopher pada tubuh Cia. Namun, Christopher tidak membiarkan hal itu terjadi begitu saja.

Christopher melepas ciumannya perlahan setelah mengecup bibir merah Cia sekali lagi dengan gemas. Tangannya bergerak ke bawah, merangkul pinggang Cia dengan erat kemudian membalik tubuh Cia menghadap Marvel dan brothers squad.

Cia hanya bisa menunduk karena Cia yakin saat ini pipinya semerah tomat dan ini adalah hal terakhir yang ingin ia tunjukkan pada brothers squad. Cia tidak ingin memancing amarah brothers squad.

"Cia, sini!" tegas Marvel. Ia meminta Cia untuk berdiri di belakang tubuhnya, namun Cia tidak menggerakkan kakinya sedikit pun sehingga Marvel memutuskan untuk memanggil adik bungsunya itu sekali lagi dengan nada yang jauh lebih tegas, "Cia."

Help me, Chris!Where stories live. Discover now