tujuh belas

727 68 6
                                    

tujuh belas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tujuh belas

"Jauh di dalam lubuk hati setiap ayah, setiap anak perempuannya tidak peduli masih anak-anak ataupun sudah dewasa tetaplah bergelar Daddy's little princess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jauh di dalam lubuk hati setiap ayah, setiap anak perempuannya tidak peduli masih anak-anak ataupun sudah dewasa tetaplah bergelar Daddy's little princess."

***

"Ehem!"

Richard yang berlaku sebagai adik laki-laki paling kecil berdeham untuk membersihkan tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering. Richard berjalan maju berusaha menutupi kakak-kakaknya yang tiba-tiba terdiam akibat pertanyaan Cia barusan.

Richard berusaha memutar otaknya dengan cepat. Dirinya mencoba mencari topik pembicaraan yang bisa secara halus mengusir adik perempuan kesayangan mereka karena tampaknya brothers squad dan Christopher perlu berkompromi. "Cia, kamu bantu mommy dulu sana. Bukannya, hari ini Om Rei dan Tante Celine datang? Kamu harus bantu mommy. Mommy pasti sibuk," ucap Richard sambil tersenyum simpul kepada Cia.

"Aduh! Iya, nih! Cia lupa, soalnya cepat banget hari berlalu. Cia masih belum sadar kalau hari ini Om Rei dan Tante Celine bakal datang. Untung kakak ingatin. Cia turun ke bawah dulu, ya!" kata Cia cepat. Ia memutar tubuhnya kembali menghadap Christopher yang langsung menundukkan wajah untuk memandang Cia, kedua lengannya masih merangkul pinggang Cia dengan mesra.

"Kenapa?" tanya Christopher, pura-pura tidak tahu apa-apa padahal ia sudah mendengar perkataan Richard dengan jelas tadi.

"Om Rei dan Tante Celine datang bareng Kak Chris tadi? Mereka sudah di bawah?" tanya Cia.

"Iya, papa dan mama sudah di bawah. Tadi sebelum kakak naik, mereka sibuk bicara di dapur. Kamu temenin mereka sebentar, ya?" saran Christopher. Ia mencubit hidung Cia dengan gemas. Bahkan secara tidak sadar, ia sudah menggigit bibir dalamnya sendiri.

"Ih! Jangan cubit-cubit hidung Cia, nanti jadi kayak badut," protes Cia. Ia balas mencubit hidung Christopher yang tajam. Cia mengembungkan pipinya ketika Christopher tidak kunjung melepaskan kungkungannya, "Lepasin Cia, Kak. Cia mau turun ke dapur."

"Oke," ucap Christopher. Ia mengecup pipi Cia cepat, sehingga Cia langsung memukul lengannya karena malu.

"Kak!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Help me, Chris!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang