Chapter 10

2.9K 378 8
                                    

Btw cuma mo ngasih tau kalo ini masa lalu nem.

Met baca






















































"Om"

"Kenapa [Name]?" Tanya Alan sambil tersenyum seperti biasa, [Name] menggeleng pelan.

"Masa semalem [Name] mimpi aneh" Alan mengerutkan keningnya, meskipun begitu. Senyumannya tidak pudar.

"[Name] mimpi apa semalem?"

"Perempuan cantik, warna rambutnya item. Trus warna matanya hijau"

Deg

Alan seketika membeku, ia lalu menggeleng pelan.

Pat

Alan mengusap-usap kepala [Name], ia menggendongnya dengan satu tangan lalu mengelus-elus punggung gadis kecil itu.

'Ternyata kau mengawasi anakmu yah.. Kak..' Batin Alan sambil menatap ke langit, senyuman itu seketika pudar mengingat ucapan sang Asistennya.

FLASHBACK

Seorang pria berambut hitam dengan mata ruby berjalan kearah tempat sampah lalu membuang puntung rokoknya.

Pria itu---Ares tangan kanan Alan, kaki Ares melewati lorong demi lorong. Mulai dari ruang inap, ruang operasi, ruang bersalin.

Ya, Ares kini berada di Rumah Sakit. Hingga kakinya berhenti mendengar lagu Monster. Kepalanya menoleh ke asal suara itu.

Disana seorang pria bertubuh jangkung sedang melihat kearah kaca besar.

"When i see your monster i'll stan there so brave and chase them all away" Gumam pria itu, Ares mendekati Alan.

Pria itu tampak kusut, wajah pucat dengan mata panda dan turtleneck hitam yang ia pakai asal.

Satu kata untuk Alan, miris... Ares mengikuti arah pandangan Alan. Seorang gadis kecil dengan selang infus dimana-mana.

Dan alat pacu jantung disamping gadis kecil itu, seketika ia melirik tangan Alan yang memegang sebuah boneka beruang kecil dengan bercak darah.

"Lu yakin kalo [Name] udah sadar lu mau ngapus ingatannya kalo dia udah sadar?" Tanya Ares sambil menatap sekeliling.

Alan mengepalkan tangannya, mata hijaunya memicing tak suka.

"Dia udah bunuh satu-satunya keluargaku... Dan sekarang dia hampir memperkos* ponakanku..." Gumamnya dengan beberapa urat muncul di lehernya.

Ares hanya terdiam. Toh, Alan ada benarnya juga, ada dendam di lubuk hati Alan itu tak masalah.

"Ngomong-ngomong aku sudah tahu tentang panti asuhan" Alan melirik Ares, matanya seolah memerintah Area untuk memberi tahu tentang itu.

"Panti Asuhan itu sudah banyak cabangnya, kalo kau ngancurin semua panti asuhan itu mau di kemanain anak-anaknya?" Tanya Ares membuat Alan termenung.

"Ya taro di panti asuhan lain" Jawab Alan santai sambil mengedikkan bahunya membuat perempatan imajiner muncul didahi Ares.

"Heh lu pikir anak itu barang apa?! Main lempar aja ke panti asuhan lain" Bentak Ares kesal.

"Kamu cari tahu tentang Panti Asuhan itu" Ucap Alan dengan nada memerintah yang lalu pergi meninggalkan Ares seorang diri.









♤♤♤♤


Netra Sapphire blue milik [Name] melirik lelaki yang sedang memegang tangannya itu.

Saat ini mereka sedang berjalan-jalan, sehabis menyelesaikan misi ntah ada apa Ray mengajak [Name] untuk berjalan-jalan mencari angin segar.

"Ray?"

"Hn? "

"Kenapa kau mengajakku pergi?? Bukankah kamu tidak menyukai jalan-jalan??" Tanya [Name] yang masih menatap tangannya.

Ray berhenti melangkah, ia menatap gadis yang berada di belakang nya itu.

"Aku bosan"

"Hanya itu? "

"..... Aku mau mencari angin segar"

"Kau ada masalah dengan Jigen?"

"Tidak"

"Lalu?"

",,,,, baiklah kau menang" Ucapnya yang sempat ia tunda, kenapa gadis yang berada di hadapannya ini susah untuk si tipu sih?!

"Ya aku ada masalah dengan Otsutsuki sialan itu" Ujar Ray yang memalingkan wajahnya. [Name] hanya terdiam.

"Kenapa? "

"Aku... Aku tidak sengaja mendengar bahwa wadahnya akan dikirim lalu kita berdua disuruh untuk menjaga wadahnya itu" Kata Ray yang masih memalingkan wajahnya.

[Name] menganggukkan kepalanya, sebentar lagi ARC Sidoarjo ehh salah maksudnya sebentar lagi ARC Kawaki.





Tbc...

Puas kelen?? Btw author mau ngomong sesuatu.


















































COBA SABAR NGAPA HEH!!!!


dah itu aja kectup manize untuk reader tercinta.







Boruto Twins! Boruto: Naruto Next Generation Where stories live. Discover now