Chapter 29

1.2K 136 16
                                    

[Name] menghembuskan nafasnya dalam, ia menggembungkan pipinya sebal. Begitu juga dengan Boruto yang menatap sepasang suami istri yang sedang berbelanja.

Hinata tampak sibuk memilih baju, sedangkan Naruto sedang ditempat ganti pakaian. Si kembar menatap jengah orang tua mereka.

Berbeda dengan Kawaki yang tampak tak peduli dan hanya melihat sekitar dan sesekali melirik kearah [Name] yang sibuk memainkan poni Boruto.

"Nee, kaa-san. Ini mau sampai kapan kita disini?" ucap Boruto yang akhirnya diangguki oleh sang adik, Naruto yang berada didalam tempat ganti mengacungkan jempolnya.

Hinata menatap sang kembar dengan raut bingung.

"Memang ini sudah jam berapa?" tanya Hinata sambil menyodorkan beberapa baju pada pegawainya.

Duo Uzumaki saling bertatapan lalu menunjuk jam besar dibelakang Hinata. Wanita dengan empat anak itu menengok kebelakang dan tersentak kaget.

"Apa!? Sudah jam 4 sore?!" pekik Hinata, ia menggedor-gedor pintu tempat ganti yang didalamnya ada Naruto.

"Anata! Cepat ganti pakaiannya, kita kerumah Otou-sama jemput Himawari!" ucapnya yang membuka pintu dengan paksa.

Naruto terjengit kaget dan menutupi seluruh badannya menggunakan kedua tangannya.

"Kyaaa! Tunggu dulu! Jangan mengintip!" teriak Naruto panik. Kawaki, Boruto, dan [Name] bersweat drop melihat kelakuan kedua orangtuanya.

"Itu ayahmu bukan sih?" bisik [Name] menyenggol lengan Boruto.

"Ayahku itu ayahmu juga [Name]..." balas Boruto.

****

"Hei Boruto! Kembalikan dagingku!"

"Enak saja! Ini dagingku!"

"Ini sayurnya jangan dibuang [Name]!"

"Gak mau! Aku gak suka sayur, ayah saja yang makan!"

"Mama! Sendok Hima yang warna pink mana??"

"Hinata-san, dimana piringku?"

Hinata tersenyum simpul, satu kata untuk menggambarkan dirinya saat ini.

Pasrah

Pasrah banget ngeliat si kembar yang berantem cuma gara-gara daging, suaminya yang sibuk ceramahin si anak tengah.

Si bungsu yang selalu nanya dimana sendoknya padahal jelas ada disampingnya, si anak pungut yang 11 12 sama Himawari, nanya dimana piringnya padahal jelas ada didepan matanya.

Hinata menghela nafasnya panjang, frustasi banget ngeliat mereka berlima yang ngomong terus, tapi disatu sisi seneng ngeliat mereka akur.

Tapi pening kepalanya...

Tapi gaoaoa dia kan kuat!

Hinata menarik nafasnya panjang dan...

"DIAAAMMMMM!"

...

Semua orang disana seketika menatap kearah Hinata dan terdiam.

Boruto dan [Name] yang tadinya saling menjambak rambut langsung terdiam dan saling melepaskan pegangannya.

Hinata menghela nafasnya berat dan kembali tersenyum simpul, dia mengangkat sayur yang berada di piringnya dan menaruhnya diatas piring [Name].

"Ma, aku gak suka---"

"Makan,"

[Name] dengan cepat memakan semua sayuran yang berada di piring.

Mata Byakugan Hinata menyala, kemudian melirik kesamping sembari mengambil daging yanh berada di atas mangkuk Boruto.

Boruto tadinya mau ngomong gak terima, tapi gk jadi soalnya takut aura emaknya keliatan gak enak.

Himawari langsung diem sambil makan nasi pake sendok punya Kawaki, sedangkan Kawaki cuma bisa pasrah yang akhirnya makan pake tangan.

Naruto tersenyum manis memperlihatkan wajahnya yang berseri-seri.

"Anata---"

"Tidak usah banyak omong, habiskan makananmu." titah Hingga menatapnya tajam membuat Naruto meneguk saliva nya kasar.

Akhirnya mereka makan dengan tenang tanpa adanya acara lempar-lemparan sayur, sampai selesai makan malam.




***



Boruto tersenyum jahil sembari menyembunyikan sesuatu dibelakang badannya. [Name] melotot marah dan berusaha barang itu.

"Kembalikan!"

[Name] terpekik marah sambil mengepalkan tangannya.


"Ambil saja kalau bisa..!" ucap Boruto dengan nada remeh sembari tersenyum jahil.

Gadis itu kemudian menjambak rambut Boruto dengan kasar membuat sang kembaran berteriak kesakitan.

Tak mau kalah, akhirnya Boruto ikut menarik rambut panjang [Name].

"Amj! SAKIT!"

Mereka berdua saling tarik menarik rambut, hingga sang ibu datang menghampiri mereka dengan raut marah.

"Boruto! [Name]! Hentikan itu! Kalian sudah besar, malu..!" Hinata menatap mereka berdua dengan mata yang melotot.

[Name] kemudian mengubah wajahnya menjadi wajah melas dan menunjuk Boruto.

"Ibuu, dia mengambil jepit rambut milikku.." [Name] mengadu kearahnya sambil memeluk Hinata.

Hinata menatap marah Boruto. "Boruto! Kembalikan jepit rambut milik [Name] sekarang!"

Boruto mencebik kesal dan melempar jepit rambut [Name] kesamping. Hinata menghela nafasnya.

Kok bisa sih kalian gak akur?? Batin Hinata lelah.

Ini lebih akur daripada kembar yg di book sebelah bu 🙏

"Kalian jangan bertengkar lagi, Ibu dan Ayah akan pergi ke kantor. Saat jam makan siang Ibu akan kerumah..." jelas Hinata.

Si kembar mengangguk paham.

"Lalu Himawari?" tanya [Name].

"Ada dirumah Hyuuga."

"Kawaki?" tanya Boruto.

"Sedang berlatih dengan seseorang..."








Tbc...

Helo ged.. Hehebebebebe, mangaf yakh awthor baru upload ke wp.

Tenang aja. Awthor bakal menghilang lagi kok

Buabye lopyu mai rider 😍🥰😘

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Boruto Twins! Boruto: Naruto Next Generation Where stories live. Discover now