Chapter 23

1.4K 212 19
                                    

Lelaki itu bangkit dari tidurnya, nafasnya berderu dan kepalanya sangat sakit lalu jantungnya berdetak sangat kencang. Ia memegang jantungnya berdegup.

"Ahhkkk.... Sakit..." Boruto merintih kesakitan.

Apa itu tadi??

Kenapa mimpinya sangat aneh?..

Di mimpinya..., Ray tewas lalu [Name]... Ahh dirinya tidak tahu apa yang terjadi pada sang kembarannya.

Kenapa Boruto merasa kalau..., [Name] bukan kembarannya?...

Ia menggeleng pelan berusaha menghilangkan pikiran negatifnya itu.. Tenang Boruto.... Tenang....

Itu mimpi yang bakal kejadian kok---

Tok tok tok

"Nii-chan~ bangunnnn ini sudah pagii" suara Himawari dari luar, Boruto menatap pintu sebentar lalu berkata.

"Iya! Kau bangunkan [Name] saja lebih dulu...!"

"Bodoh! Aku sudah bangun lebih dulu tau!" sahutan dari luar membuat Boruto tersentak kaget. Suara cempreng khas saudari kembar membuat mata yang tadinya mengantuk menjadi segar seketika.

Boruto berjalan kearah pintu dan membukanya pelan, ia mengintip sedikit dan didepannya terdapat kedua adiknya.

[Name] dan Himawari.

Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Iya-iya maaf, ayo kita makan..." ajaknya sambil mendorong pelan [Name] dan Himawari.

Saat diruang makan Boruto sesekali melirik [Name] yang sedang bercanda dengan Himawari, jujur... Ia sedikit-- tidak... SANGAT BINGUNG dengan arti mimpinya.

Mama dan Papa [Name] yang sudah meninggal?

Hinata dan Naruto bahkan sekarang berada didepannya!

"Papah bilang dia akan menjemputku dalam waktu dekat...., tapi dia bohong, dia bahkan sampai sekarang belum menjemputku dan malah Papah menjemput Ray untuk pergi bersamanya."

"Tod..."

"Ruto...."

"Boruto...!"

Boruto menatap kearah Hinata yang menatapnya khawatir "apa kamu sakit sayang?... Ada apa?"

Semuanya menatap kearah Boruto. Pemuda itu tersenyum lebar seolah-olah tak terjadi apa-apa.

"Hahaha, aku tidak apa-apa hanya saja belakangan ini pinggangku sakit." jawab Boruto membuat [Name] menatapnya datar sembari memasukkan daging ke mulutnya.

"Rejom"

"Apa rejom?"

"Remaja jompo"

Perempatan imajiner muncul dikepala Boruto, ia menunjuk [Name] kesal menggunakan sumpit yang ia pegang.

"Hoi kaca hoi!"

"Heh! Aku itu gak rejom ya sawry!" [Name] mengibaskan rambutnya bangga. Himawari yang berada disampingnya bertepuk tangan ria.

"Uwaahhh nee-chan wa sugoi!"

Hidung [Name] seketika memanjang, ia mengelus-elus hidungnya bangga.

"Hohoho tentu saja~"

Naruto dan Hinata hanya bisa bersweat drop melihat tingkah laku sang kembar. Sedangkan Kawaki?...

Ahh, dia ya... Dia tampaknya sedang menikmati daging yang ia curi dari mangkuk Boruto dan [Name] tanpa ketahuan.

Sungguh... Nikmat mana lagi yang kau dustakan???




.




.







Di siang hari yang panas, keluarga Uzumaki berencana mengadakan piknik kecil-kecilan.

Naruto, Boruto, dan Kawaki bertugas mencari tempat yang cocok untuk ditempati.

Lalu Hinata, [Name], dan Himawari yang membawa makanan. Mereka lalu duduk dibawah pohon rindang.

Angin sepoi-sepoi membuat yang lain mengantuk.

Terlintas ide jahil dari otak mungiel Boruto (gk mungil sih, soalnya dia pinter btw).

"[Name], kau tahu tidak"

"Nggak"

"Ck, dengerin dulu!"

"Hooh"

"Sapi, sapi apa yang bisa terbang" ucap Boruto tersenyum jahil.

[Name] memiringkan kepalanya, matanya menatap keatas sembari berpikir.

"Hmm, sapi yang udah jadi mayad?"

"Tetot salah"

"Sapi yang pake serbuk ajaib?"

"Salah!"

Naruto melirik kearah sikembar, ia sedikit tertarik dengan tebak-tebakan yang di berikan Boruto pada [Name].

"Sapi elgibiti?" tebak Naruto asal.

"Salah! Lalu mana ada sapi elgibiti Ayah..." Boruto menatap datar sang ayah. Sedangkan Naruto menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Ayo dong! Masa gitu saja tidak tahu!" kata Boruto membuat Kawaki menatap kearahnya.

"Sapi... Berkaki enam...?..."

"Allahuakbar itu apalagi..." Boruto menepuk jidatnya frustasi.

"Lalu apa dong! Jangan-jangan kamu tidak tahu jawabannya yah.." celetuk [Name] sebal sambil memakan sandwich yang diberikan oleh Hinata.

Boruto kemudian menunjuk keatas. Mereka lalu mengangkat kepalanya.

"Sapi yang punya sayap lahh!"

"Sapi yang punya sayap lahh!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto memasang wajah aneh.

'Wtf?!' batinnya.

"Mama, memang ada ya sapi terbang?..." tanya Himawari polos, Hinata tersenyum dengan terpaksa.

Jujur, kali ini ia tak tahu mau jawab apa...

[Name] memukul kepala Boruto kesal.

"Aw! Sakit tahu!" teriak Boruto pada [name].

Rambut [Name] perlahan mulai terangkat keatas, sembari tersenyum manis menatap sang kakak.

"Lu itu goblok ama tolol banget ya dasar anak kontol"

"Kamu itu ngomong bahasa apa sih!"





Tbc...


Garing kriuk kriuk nyess ygy


Boruto Twins! Boruto: Naruto Next Generation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang