Chapter 19

1.8K 199 6
                                    

[Name] membuka matanya, badannya terasa sangat lelah karna ia mengerjakan tugas-tugas OSIS.

Kringgg kringgg kringgg

Gadis itu mengambil handphone nya dengan cepat.

"Hnn, halo?"

"Woi bego! Udah jam berapa ini? Lu mau kena omel bu Nurul gara-gara telat hah?!"

[Name] menjauhkan handphone nya dari telinganya. Sial, telinganya jadi berdengung.

"Ck, iya-iya! Sabar aja napa sih?" [Name] menutup teleponnya secara sepihak. Ia lalu berdiri dan berjalan kearah kamar mandi.

♔♔♔♔

"Permisi bu" Bu Nurul tersenyum lalu menepuk-nepuk bangku kosong di sebelahnya. [Name] berjalan kearahnya dan duduk di bangku kosong.

"[Name], kamu tahu apa kesalahan kamu?" tanya bu Nurul.

"Iya bu, saya terlambat kesekolah" jawab [Name].

Bu Nurul menggeleng pelan lalu menghela nafasnya, [Name] menatap sinis bu Nurul.

'Banyak bet dramanya' batin [Name] sebal memutar bola matanya malas.

"Ibu tahu kalau orang tua kamu udah gak ada. Tapi jangan sampai kehilangan arah juga... Ibu tahu kamu pasti tertekan kan? Karna gak punya orang tua?"

[Name] mengepalkan tangannya, ini salah satu hal yang paling ia benci. Mengungkit-ungkit masa lalunya dan orang tuanya.

"Saya itu orang tua kamu disekolah, kamu pasti tertekan kan karna sendirian gak ada seseorang yang mau deket sama kamu kan?" tanya bu Nurul dengan nada sedih.

Ia memegang tangan [Name] dan tersenyum lembut.

"Ayo cerita aja gapapa kok"

"Kalo misalnya saya gak mau cerita gimana?" [Name] bertanya balik membuat bu Nurul tersentak.

"Kok gitu? Ibu kan cuma mau meringankan beban kamu, siapa tahu kalo kamu cerita ke ibu. Ibu bisa bantu cari solusi." jawab bu Nurul.

[Name] menghela nafasnya pelan, ia menepis tangan bu Nurul lembut dan berdiri.

"Ini privasi bu, saya sudah bilang kemarin bukan? Kalau jangan ungkit-ungkit masa lalu saya. Tapi ibu malah ungkit, itu bukan hak ibu untuk mengungkit masa lalu saya." ucapnya yang berjalan pergi.

"Oh satu lagi." gadis itu berhenti berjalan dan menengok kebelakang.

"Kalau ibu berani-berani buat ungkit masa lalu saya, saya gak akan segan-segan buat menuntut ibu lho"

.

.

.

.

.

"Hahh tu guru rmamg rada-rada sih" celetuk sang sahabat [Name]--- Alsas namanya.

"Iya kan? Makanya gw kesel banget ma tu guru, masa maksa buat murid cerita tentang masa lalunya sih?" kata [Name] sambil menyeruput es teh.

"Oh iya, kok bu Nurul bisa tahu sih tentang masa lalu lo?" tanya Alsas bingung sambil mengelus-elus kucing milik sekolah.

[Name] mengendikkan bahunya "Gak tau, mungkin ada yang ngasih tau soal masa lalu gw kali"

Alsas mengangguk pelan, ia lalu menatap [Name] dengan tatapan menyelidik.

"Emang siapa yang tau masa lalu selain gue ama bu Nurul?" gadis itu menghela nafasnya dalam-dalam.

Boruto Twins! Boruto: Naruto Next Generation Where stories live. Discover now