Chapter 26

1.7K 235 13
                                    

"Sudah mulai tenang?" tanya [Name] pada lelaki yang berada dipangkuan nya, lelaki itu mengangguk membuat gadis bermarga Uzumaki itu terkekeh kecil.

[Name] menarik dagu Ray menggunakan telunjuk miliknya, agar bisa saling bertatapan. "Sudah selesai menangisinya?"

Ray mengangguk lagi, ia kemudian menaruh kepalanya diceluruk leher si gadis, hal itu membuat si gadis lehernya terasa geli.

Terlintas ide jahil dikepala (Name), tangannya menurun kebawah paha Ray yang tadinya mengelus-elus pahanya dan kemudian menekannya pelan-pelan membuat Ray mendesah.

"(N-Name), tolong jangan." gumam Ray dengan nafas yang berderu tepat ditelinga (Name). Gadis itu bukannya menjawab malah menyengir lebar.

Btw ini kgk ada yg sadarkah kalo si Rey ini dipangku ma nem dari chapter kemaren?

"Anak itu...., sebenernya minta dilahirkan tidak sih?..." Ray bertanya pada gadis.

".... Ntah," jawab [Name] sembari mengendikkan bahunya.

"Tapi [Name],,, kalau kau minta dilahirkan, kamu mau dilahirkan dikeluarga yang seperti bagaimana?" tanya Ray lagi.

[Name] terdiam sejenak. Netranya masih fokus menatap langit malam dengan taburan Bintang dimana-mana dan bulan disampingnya.

"Aku,,, aku mau lahir dikeluarga yang lengkap, aku mau punya ayah yang menggendongku saat aku terjatuh, aku mau punya ibu yang selalu menyuapi ku makanan saat aku sakit, aku mau punya keluarga yang lengkap, dan aku tidak digantikan dengan seseorang" jawab [Name].

"Kalau kau bagaimana denganmu Ray?" tanya balik [Name].

Lelaki itu menganggukkan kepalanya setuju dengan jawaban [Name].

"Sama, aku ingin punya ayah yang tidak membanding-bandingkan dengan anaknya yang lain, aku ingin punya ibu yang bisa menemaniku saat aku tidur dan membacakan ku dongeng"

Keduanya saling bertatapan beberapa saat mereka terkekeh pelan.

"Yahh,, see you in another life" ucap [Name] yang kemudian berdiri.





.





.





.







"Ohayou Sarada-chan" sapa (Name) sambil melambaikan tangannya, Sarada hanya diam dan memegang tangan Ray erat membuat sang empu menatapnya bingung.

Ray melirik kearah (Name) lalu kemudian tersenyum. "Ohayou (Name)"

Sarada mempoutkan bibirnya ia menatap Ray dengan cemberut.

"Onii-chan, ayo katanya ingin pergi ke supermarket, nanti kita terlambat lho" Sarada berucao dengan suara yang lumayan kencang sembari menarik tangan Ray.

"H-hoi! Tunggu dulu!"

[Name] hanya menatap kepergian sang kembali Uchiha, sang kakak lalu datang sambil menyerahkan sekotak susu rasa ketumbar.

"Ada apa?" tanya Boruto.

"Tidak, Sarada cemburu hanya karna aku menyapa Ray" jawab [Name] santai yang berjalan mendahului Boruto.

Boruto berjalan mencoba mensejajarkan langkahnya dengan sang adik.

"Sarada memang seperti itu sih tipenya, saat di akademi dulu aku bahkan sering disindi dan diajak bertengkar dengannya hanya karna masalah kecil" celetuk Boruto sambil mengangkat kedua tangannya dan menaruhnya dibelakang kepala.

"Ohya?"

Boruto mengangguk.

"Apa mungkin karna dia merasa bangga karna ada darah Uchiha mengalir didalam tubuhnya? Yaaa,,, banyak orang yang kurang suka dengan sifat Sarada sih" [Name] menatap syok Boruto.

Anjing

Boruto ngegosip temen setimnya sendiri. [Name] pikir Boruto itu sebenarnya suka Sarada dalam diam, tapi pas tahu kenyataannya ya,,, agak syok sih.

Kalo dipikir-pikir memang banyak yang kurang menyukai Sarada ntah karna banyaknya alasan.

Karna dia Uchiha rabun lah

Uchiha beban lah

Uchiha cengeng lah

Dan masih banyak lagi, gadis Uzumaki itu menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Kau... Gak takut kah kalau nanti ku bocorin tentang itu?" tanya [Name].

Boruto menengok kearahnya. "Itu tidak akan terjadi, karna aku yakin kau tidak akan membongkarnya."

"Bagaimana bisa kau sepercaya itu padaku?"

"Karna kau adikku, kau keluargaku, dan kau adalah kembaranku" jawab Boruto sambil menatap keatas langit biru dengan gumpalan awan berwarna abu menandakan bahwa sebentar lagi akan hujan.

Boruto menarik tangan [Name] kemudian berlari, sebuah senyuman terbit diwajah tampan si sulung Uzumaki.

"Ayo kita pulang kerumah"







Tbc...







Boruto Twins! Boruto: Naruto Next Generation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang