STADIUM AKHIR 13

64 53 6
                                    

Kecelakaan





"DASAR ANAK KURANG AJAR KAMU!!!"

Rafa melangkah keluar dengan ekspresi wajah yang begitu kacau. Malam ini ia berdebat lagi dengan Andini hanya karena masalah sepele.

"PERGI KAMU ANAK SIALAN!!! BRENGSEK!" Suara Andini terdengar hingga di luar rumah. Kata kata yang di lontarkan sang ibu membuat hati Rafa tambah hancur.

Rafa menaiki motornya lalu memakai helm. Setiap kali ia bertengkar dengan Andini maka hal yang di lakukan pria itu adalah pergi dari sana.

Andini berlari keluar menghampiri Rafa.

"Pergi kamu!! Mama nggak pernah harapkan kamu ada di dunia ini!!" Ucapan demi ucapan itu membuat hati Rafa semakin sesak bahkan untuk bernafas saja terasa begitu sulit.

Rayan ikut berlari keluar untuk memastikan Andini tidak melakukan hal hal nekat.

"Mama udah Ma." Ucap Rayan sembari mencegah Andini untuk tidak memukul Rafa

Tanpa di suruh lagi Rafa menyalakan mesin motornya lalu pergi dari sana.

"JANGAN PERNAH KEMBALI LAGI!!!"

Rafa menambah kecepatan motornya, hati dan pikirannya sungguh sangat kacau. Selama perjalanan pikirannya selalu membawa ia pada kata kata Anindi yang begitu melukai hatinya.

"Lo bodoh Rafa! Bodoh!!" Ucapnya dengan sekali kali memukul Tanki motornya.

Rafa semakin menancapkan gas tak perduli jika ada pengendara lain yang merasa risih atau bahkan sudah marah marah karena Rafa mengambil jalan mereka. Pria itu tidak bisa mengontrol emosinya yang memuncak kata kata kasar tidak pernah absen ia ucapkan.

"Mama nggak pernah mengharapkan gue kan? Baiklah, sekarang gue akan melakukan hal yang akan buat mama senang." Ucapnya dengan mata yang sudah memerah, pria itu menurunkan kaca helm full face nya.

Tujuan hidupnya untuk membahagiakan sang ibu nampaknya tidak akan pernah ia bisa wujudkan. Impian itu hanyalah sebuah mimpi yang bisa ia wujudkan ketika ia akan tidur tapi saat akan bangun mimpi itu akan hilang dan tidak akan pernah muncul lagi dalam kehidupan nyata.

Brumm!!

Ngeng!!!

Ngeng!!

Matanya menatap tajam ke depan. Pria itu tidak melihat jika lampu merah tengah menyala di dekat simpang empat yang ada di hadapannya. Saat motor Rafa semakin melaju kencang pria itu di kagetkan dengan sebuah mobil yang melintas dari arah barat ke timur.

Jantungnya berpacu begitu cepat, rasa terkejutnya membuat pria itu kehilangan keseimbangan dan....

Brukk!!!

Pria itu terlempar cukup jauh dari motonya, melihat kecelakaan yang terjadi membuat orang orang yang berada di sana langsung menghampiri pria malang yang kini tak sadarkan diri di tengah jalan. Supir pemilik mobil tadi keluar, pria paru baya itu terlihat masih shock saat tiba tiba sebuah motor menabrak bagian belakang mobilnya.

"Panggil ambulance cepat!!"

Semua orang berkumpul mengelilingi Rafa dengan darah yang berserakan di aspal. Tidak ada yang berani memegangnya, kondisi pria itu terlihat begitu sadis.

Kanaya keluar dari supermarket dengan membawa sekantong belanjaan, langkanya terhenti saat ia melihat ke arah kerumunan orang yang terjadi di tengah jalan, bahkan dari seberang jalan sana berteriak untuk menghubungi ambulance.

"Apa ada kecelakaan di sini?" Tanyanya.

Kanaya melihat seorang wanita yang tengah menggendong anaknya keluar dari kerumunan itu, dengan langkah yang sedikit cepat Kanaya menghampiri wanita itu.

STADIUM AKHIR Where stories live. Discover now