STADIUM AKHIR 35

118 19 3
                                    

Dia pergi







Semua team yang akan bertanding hari ini sudah mempersiapkan diri mereka masing masing termasuk Cybele Squad. Mereka melakukan persiapan, mengganti baju, mengambil tongkat dan tidak lupa mendengarkan arahan dari pelatih mereka.

"Saya harap kalian tidak akan mengecewakan sekolah kita, kekompakan team itu nomor satu." Ucap Katty membuat Kanaya dan anggota nya mengangguk mantap.

Setelah Katty pergi dari sana untuk melihat situasi di lapangan Karin dan Tio memasuki ruang istrahat mereka. Ini bukan hal yang muda untuk kedua sahabat Kanaya terima, pertandingan kasti bukanlah hal yang baik untuk kesehatan Kanaya.

"Kanaya." Panggil Karin membuat Kanaya yang tengah berbicara dengan Susi menatap nya.

"Lo yakin dengan keputusan yg lo ambil ini? Nay, masih ada waktu untuk membatalkan pertandingan ini." Ucap Karin.

"Karin benar Nay, kalau terjadi apa apa sama lu gimana? Gue nggak mau itu terjadi." Tio ikut berucap.

Kanaya tersenyum lalu menggeleng, "kalian terlalu parnoan tau nggak, aku akan baik baik saja, dan aku akan memenangkan pertandingan ini."

"Tapi Kanaya.."

"Gue janji, gue nggak akan kenapa napa."

"Tapi kalau lo kenapa napa gimana?" Tanya Karin.

"Gue akan kasi sesuatu yang gue sayang untuk lo." Ucap Kanaya membuat Karin bingung.

"Maksud Lo apa sih Nay."

"Udah udah, mending kalian duduk tenang plus semangatin gue oke?" Ucap Kanaya sembari mendorong Karin dan Tio untuk keluar dari sana.

10 menit kemudian...

Pembukaan pertandingan di lakukan dengan sangat meriah, Tio, Karin, Alfarez dan Rafa duduk di kursi penonton yang dekat dengan lapangan. Pertandingan pertama di mulai oleh SMA Garuda melawan SMA Bhayangkara. Para pendukung masing masing sekolah itu bersorak menyemangati pemain yang sudah mulai melempar bola mereka.

Tidak berselang lama Zidan dan Bella datang

"Tante?" Ucap Rafa langsung berdiri untuk menyaliminya.

"Aduh udah mulai ya pertandingannya? Tante telat gara gara nungguin Zidan dulu." Ucap Bella terdengar kesal.

"Hahaha silahkan duduk Tante."

Zidan hanya mampu geleng gelang kepala dengan sikap ibunya.

"Kapan Kanaya akan bermain?" Tanya Bella.

"Setelah ini Tante."

"Tante nggak sabar untuk melihatnya."

Pertandingan terus berjalan dengan lancar, hingga kini SMA Garuda mendapatkan poin yang unggul hingga waktu sudah habis. Pertandingan selanjutnya yang bertanding SMA Bina Nusantara melawan SMA Batavia. Senyum Rafa mekar saat melihat Kanaya memimpin team nya memasuki lapangan.

Sorak penonton kembali terdengar begitu meriah. Pertandingan di mulai satu menit kemudian, kekompakan team Kanaya membuat mereka mendapatkan skor yang bagus di menit pertama.

"Ayooo Kanaya semangat!!" Teriak Bella.

Karin dan Tio saling menoleh satu sama lain, rasa khawatir terus menghantui mereka sedari tadi. Team Kanaya masih mempertahankan poin mereka, di menit terakhir saat Kanaya berlari, gadis itu tergelincir sehingga membuatnya terjatuh.

"Aaaahkkw!" Ringis Kanaya.

"Kanaya!!" Semua sontak berteriak kepada Kanaya.

"Kanaya!" Amel berlari membantu Kanaya berdiri. Dan saat itu bertepatan waktu telah habis, Cybele Squad berhasil melangkah menuju final.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Aug 07, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

STADIUM AKHIR Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt