16.kebenaran

1.4K 83 3
                                    

"pa Saga mau minta tolong." Ucap Saga pada Arga.

"Apa?" Tanya Arga bingung.

"Saga mau tes Oliv."

"Hah? Gimana?"

Saga menjelaskan rencananya yg lumayan konyol di otak Arga bisa saja ini akan memperkeruh keadaan.

"Rencana kamu agak konyol Saga. Kamu yakin ini berhasil? Papa gak yakin deh." Arga ragu dengan rencana Saga.

"Saga juga gak yakin" Saga cengengesan membuat Arga tak habis Fikir. "Tapi di coba dulu lah." Katanya yakin.

"Yaudah papa ikut aja baiknya gimana. Tapi kalo jadi masalah kamu yg beresin sendiri."

"Oke pa."

****

Saga memegangi pipinya yg terasa panas. Masih mencerna.

"Enak gak sag?" Tanya Viko denga cengiran mengejeknya.

"Lagian Lo bikin rencana goblok banget! Kok tumben si Lo goblok kek Viko?" Beni menyeruput minumannya.

"Kok gue! ANJG!" Galak Viko. Namun di tidak di hiraukan oleh Beni.

"Gue kira Oliv gak akan peduli, karna dia gak suka sama gue, ternyata gue di tabok!" Saga meringis saat Viko menekan es batu di pipinya. "Pelan-pelan tolol!" Galaknya.

"Yeee siapa suruh sok pinter." Marah Viko.

"Dia cintai sama Lo." Celetuk Bara.

"Tau darimana Lo!?" Tanya Beni.

"Kalo dia gak cinta sama si niih si vampir." Viko menekan lagi pipi Saga. " Gak mungkin Oliv Semarah itu. Sampe minggat ikut papanya." Kesal Viko.

"Kok Lo yg marah, ANJG!" Saga merampas es batu dari tangan Viko, karna sedari tadi Viko sengaja menekannya.

Setelah kejadian yg di rencanakan oleh Saga, Oliv terus menangis dan memaksa ingin ikut pulang bersama papanya, Saga melarangnya namun di yakinkan oleh Arga agar mengikuti keputusan Oliv dahulu.

"Udah deh mending Lo jelasin aja sama Oliv." Suruh Beni.

"Dia masih butuh waktu." Perkataan Bara lagi-lagi membuat semua orang menatapnya. " Rencana Lo bodoh." Ucapnya menusuk hati Saga.

"Cinta emang bikin Lo bodoh ya." Viko menepuk bahu Saga denga kekehnya.

"Berisik." Saga lelah. Dia meruntuki nasibnya kenapa bisa muncul ide itu di otaknya?

"Lo tau apa yg lebih serem?" Pertanyaan Beni mengalihkan pandangan Saga. " Amukan temen-temen Oliv. Mampus Sag habis Lo di amuk masa sama tuh tiga cabe." Beni tertawa puas hingga sakit perut.

"Enak aja kata Lo cabe! Ayang oca gue bukan cabe." Kesal Viko.

Beni memutar bola matanya malas.
"Ayang-ayang! Oca aja najis liat Lo."

"Dasar terong basi!" Celetuk Bara.

Mata Beni melotot.
"Wahh! Lo ngatain gue!" Beni menggulung lengan bajunya seolah akan memukul.

Dengan santainya Bara menjawab.
"Gue gak sebut nama." Viko tertawa.

"Bener kata Bara, Lo terong busuk berkedok buaya!" Viko tertawa terbahak-bahak.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang