24. truth or dare.

1.2K 86 7
                                    

Hari ini mereka berencana untuk pergi jalan-jalan, kata para cewek sih mau ke kebun teh, pasti seru.

Ketika hendak berangkat tiba-tiba claudia merasakan gejolak aneh di perutnya. Seperti ingin muntah. Namun dia hanya diam menahannya. Satu orang di antara mereka ada yg menyadarinya namun diam juga.

"Udah siap guys? " tanya Saga sembari melihat apa saja yang akan mereka bawa pergi.

"Udah kak! " jawab Oca semangat.

"Kayaknya gue gak ikut deh." semua atensi menatap claudia. Claudia menunduk wajahnya semakin pucat, rasa mualnya tidak bisa ia tahan.

"Lo baik-baik aja clau?" tanya Oliv menghampiri claudia.

Claudia tersenyum lalu berdehem.
"Hmm, gue baik-baik aja, cuma agak pusing.  Kalian pergi aja, gak apa-apa gue sendiri disini." wajah terlihat khawatir, dia khawatir jika rencana mereka di batalkan karna dirinya.

"Kalian pergi aja, gue disini nemenin claudia. " Bara bersuara.

Claudia mentap Bara cepat.
"Enggak. Gue sendiri aja." claudia menolak mentah-mentah.

"Kita gak usah pergi aja." Saran Oliv.

"Pergi aja liv. Tujuan kalian liburan kan?  Pergi aja masih ada hari esok,  gue bisa pergi besok kan. "

"Lo yakin? "Tanya Rara yg sedari tadi sudah menyadari ke anehan dari Claudia.

"Yaudah kalian pergi aja, gue di villa sama claudia, percaya sama gue." Bukan Bara ataupun Rara. Beni lah yang menawarkan diri untuk menemani claudia.

"Yang bener kak?" Claudia sedikit tersenyum lega, dahi Bara mengernyit.  Kenapa  Claudia tadi menolaknya?  Tapi giliran  Beni dia mau.

"Iya gue serius." Beni tersenyum dan mengusap lembut kepala claudia.

Semua orang menatap Beni dan claudia dengan tatap penuh tanda tanya.  Mereka se akrab itu dalam waktu semalam?

"Oke kalo gitu kita pergi tanpa Beni dan claudia.  Gak apa-apa kan sayang? " Tanya Saga pada oliv.  Oliv telihat berfikir sebentar lalu menatap claudia yg juga menatapnya. Claudia hanya tersenyum dan di angguki oleh Oliv.

"Iya kak."Jawab oliv.

"Have fun guys. " Claudia melambaikan tangannya menatap keberangkatan teman-temannya.

Setelah mobil mereka sudah tidak terlihat Claudia berlari menuju kamar mandi.  Memenangi perutnya yg terasa mual.

Huekk

Huekk

Beni menghampiri claudia dengan wajah penuh tanda tanya.

"Clau? Lo kenapa? " Beni mengusap punggung claudia yg masih mengeluarkan isi perutnya namun yg kekar hanya cairan bening.

"Kak,badan gue lemes banget." Claudia mendongak menatap Beni dengan mata berkaca-kaca.

"Masih pusing? "Tanya Beni khwatir.  Claudia hanya mengangguk.  Beni memapah Claudia untuk keluar dari kamar mandi.

"Lo salah makan atau gimana? " Beni bertanya sembari menyelimuti Claudia.

"Gak tau, dari kemarin gue udah gak enak badan dan muntah-muntah. "Jawab claudia lemas.

"Clau? Jangan-jangan lo." Beni menatap claudia dengan tatapan panik. Mata claudia mulai meneteskan airmata.

Claudia menggeleng lemas.
"Gak mungkin kak." ia terkekeh dalam tangisnya. Please rasanya nangis sambil ketawa gak enak.

***

Malam hari pun sudah tiba-tiba mereka semua berkumpul karna di minta oleh viko.  Begitupun dengan Claudia dan Beni.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Where stories live. Discover now