Epilog 4

802 62 17
                                    

Update!
Don't forget to vote 🌟
Belajar menghargai karya orang lain😊
Satu vote satu pahala wkwk satu komen satu kebahagiaan wkwk.
Epilog sampe empat emang enggak apa-apa? Kebanyakan gak sih.😀
Btw tandai kalo ada typo.















































HAPPY READING.





























Mata Beni memanas ia ingin menangis, Beni tidak percaya jika yang melakukan ini semua adalah Rara, wanita yang ia cintai. Beni mendongakkan kepalanya agar air mata yang ia tahan tidak jatuh.

"Ternyata Lo sehancur ini Ra?" Rara menatap Beni dengan tatapan bodoh amat sekarang ia bodoh amat dengan segalanya Karna dendamnya sudah terbalaskan. Viko berdecak melihat Beni yang masih berusaha berbicara dengan Rara walaupun sudah tidak di tanggapi.

"Udahlah Ben, percuma Lo ngomong sama dia." Beni menggeleng kuat.

"Lo percaya kan sama gue Ra? Kalo gue masih mencintai Lo sampai detik ini." Rara terkekeh sinis mengalihkan pandangannya.

"Gue jahat, gue pembunuh, gue udah bunuh Mama dan sahabat gue sendiri Ben, Lo pikir gue percaya Lo cinta sama manusia jahat kayak gue?!"

"Gue mencintai Lo apa adanya Ra!" Rara berdiri dari duduknya lalu mendekati Beni.

"Lo tau, gue hampir Suka sama Lo dan gue hampir ngelupain Saga tapi Lo malah makin Deket sama Claudia, dan hal itu bikin gue muak! Kenapa semua orang yang gue sayang selalu di dapatkan Oleh Claudia!?" Mata Rara berkaca-kaca ia mencengkram Kerah baju Beni.

"Apa gue seenggak berhak itu buat bahagia Ben? Semua kebahagiaan gue di rebut Claudia. Dan pada akhirnya gue milih cara ini buat musnahin hal yang membuat kebahagiaan gue hilang." Rara mulai menangis, Beni Hanya menerima perlakuan dari Rara ia masih ingin mendengar semua yang Rara rasakan.

"Dari kecil gue gak pernah bahagia, semenjak kehadiran Claudia semuanya jadi hilang, bahkan Oca lebih milih Claudia daripada gue."

"Jaga mulut Lo Ra! Lo udah bunuh cewek gue sekarang berani-beraninya Lo bawa-bawa dia!" Geram Viko.

"Gue udah pernah bilang gue gak ada Niat bunuh Oca! Kalo aja dia gak nyelametin Claudia, Vik!" Tubuh Rara bergetar ia memang jahat namun saat kecelakaan itu ia sungguh bukan Oca Targetnya.

"Gue gak peduli intinya Lo udah bunuh Oca!"

"Vik udah." Mohon Beni.

"Lo masih mau sama dia? Wanita jahat gak punya hati dan penuh Obsesi Ben!"

"Iya Rara emang jahat! Lo gak akan pernah ngerti posisi dia Vik! Lo ngerti rasanya di acuhkan oleh keluarga? Ngerti rasanya keberadaan kita gak di anggap? Lo gak akan ngerti Vik." Suara Beni melirih.

"shut up! Gue emang enggak ngerti rasanya itu semua! Tapi Lo gak ngerti rasanya kehilangan orang yang sangat Lo cintai, sialan!" Viko naik pitam, Beni melepaskan tangan Rara ada mencengkeram kerah bajunya dan mendekati Viko.

"Vik," Viko tidak menggubris panggilan Beni ia justru mendekati Rara dan mencengkram lengannya dengan kasar.

"Gue enggak perduli Lo semenderita apa! di mata gue Lo tetaplah seorang pembunuh!" Viko dengan kasar mendorong Rara hingga tersungkur. Rahang Beni mengeras ia marah.

Bugh.

Tubuh Viko terhempas karna pukulan keras dari Beni, Viko mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Where stories live. Discover now