35.Mangga muda.

999 89 17
                                    

DON'T FORGET TO VOTE!


















KOMENIN KALO ADA TYPO.






















HAPPY READING.♡






























Lidah Beni masih kaku, berusaha mempercayai apa yang di katakan oleh Rara. Setelahnya Beni terkekeh.

"Gak usah bercanda Ra." Ucapnya tertawa sumbang.

Rara kembali menundukkan kepalanya, tersenyum tanpa arti. Memang tidak akan pernah ada yg percaya terhadap perkataannya. Jika ia memberi tahu semua temannya mungkin ia lah yang di katai tidak waras.

"Udah gue duga, lo gak bakal percaya." Rara terseyum paksa menatap keterdiaman Beni.

"Makasih atas bantuannya, gue harus pergi." Rara pergi begitu saja, meninggalkan Beni yang hanya terdiam di tempatnya. Entahlah mengapa Beni tidak menghentikannya.

***

Dengan sangat erat Saga memeluk tubuh Oliv, sekarang menujukkan pukul 01:00, namun Oliv belum kunjung tertidur, ia hanya memperhatikan Saga yang telihat sangat tampan jika tertidur.

Saga melonggarkan pelukannya dan perlahan membuka matanya, ia tertegun melihat Oliv masih membuka mata.

"Sayang? Kenapa belum tidur? Ada yang gak nyaman? Hmm? Di mana? Perutnya gak enak? Kasih tau aku sayang," Saga mengusap lembut perut Oliv.

Oliv mempoutkan bibirnya.
"Aku pengen sesuatu." Celetuknya.

"Kenpa gak bangunin aku sayang?" Suara Saga lembut namun seperti peringatan.

Oliv menunduk.
"Aku gak tega bangunin kakak, kasian dari pagi kakak pasti capek."

Saga berdecak.
"Yaudah, kamu mau apa?" Tanyanya, tanganya terulur mengusak rambut Oliv.

"Pengen mangga yang asem kak. Tapi aku mau kakak yang cari sendiri." Ucap Oliv gembira.

"Yaudah aku pergi cari dulu, semogaa masih ada yang jual." Saga bergegas mengenakan hoodienya.

"Kok beli sih?" Rengek Oliv. Saga terlihat bingung.

"Terus?"

Oliv bersedekap dada.
"Aku maunya kakak manjat cari mangga." Galaknya, Mata Saga melotot, karna mata dura agak sipit jadi keliatanya lucu.

"Jam segini? Manjat pohon mangga? Sayang kamu gak bercanda kan? Ini jam satu loh." Wajah Saga telihat memelas.

"Ini maunya baby." Dengan puppy eyes nya Oliv berkata.

Saga menghela nafasnya.
"Lagian disini gak ada pohon mangga, walapun ada belum ada buahnya Liv."

Oliv mendengus.
"Yaudah, gak usah! Biarin aja anaknya ileran." Oliv terlihat Betek. Ia menarik selimutnya dan menidurkan dirinya.

Saga mematung.
"Sayang?"

Namun Oliv tidak menghiraukannya. Saga mengusap wajahnya kasar, ke mana dia harus mencari pohon mangga di jam segini.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Where stories live. Discover now