18. merahasiakannya.

1.4K 86 8
                                    

Seluruh tubuhnya terasa sangat panas, padahal sebelumnya keadaannya baik-baik saja tapi kenapa sekarang seperti ini. Tidak mungkin. Ini tidak mungkin efek dari obat perangsang?

Dia harus sadar tidak boleh terpengaruh sepenuhnya oleh obat ini. Apalagi orang yg ada bersamanya seorang perempuan.

Bara menepuk pipinya agak kasar.
"Sadar Bar! Gue harus pergi dari sini." Saga Masih sempat menyelimuti Tubuh Claudia.

Padahal cuaca hari ini sangat dingin tapi tubuh Bara sangat terasa panas.Bara hendak pergi meninggalkan kamar tersebut namun tangannya di tarik oleh Claudia.

"Ck. Apaan lagi?" Geramnya karna sudah sangat tidak tahan.

"Jangan pergi." Gumam Claudia masih terpejam.

"Kalo gue gak pergi bisa-bisa besok pagi Lo gak bisa jalan bodoh!"

Bara menjambak rambut frustasi. Kesadarannya hampir Hilang sepenuhnya. Dia mulai merangkak naik ke atas ranjang dan menindih tubuh Claudia.

"Lo tau siapa gue?" Tanya Bara pada Claudia.

Claudia sedikit membuka matanya.
"Kak Bara?" Gumamnya.

"Maaf gue gak bisa tahan lagi!" Setelahnya Bara melakukan aksinya, melumat bibir Claudia brutal dan terkesan tergesa-gesa.

Tidak ada penolakan dari Claudia dia justru membalasnya. Apa mungkin karna pengaruh alkohol entahlah hanya mereka dan Tuhan yg tau.

"Kak?" Bara berhenti dan menatap mata Claudia sendu.

"Tolong gue." Lirihnya. " Gue gak tahan." Mata Claudia masih remang-remang belum sadar sepenuhnya. Bara pun sama dia mulai kehilangan kesadaran dirinya saat ini sudah di kuasai efek obat itu.

Dan ya mereka melakukan hal yg seharusnya tidak mereka lakukan. Ini memang salah, amat salah namun mereka ah ralat Bara di paksa oleh keadaan.

***

"Kak Saga!" Teriak Oliv di depan cermin, wajahnya terlihat penuh tanda tanya. Ad bekas merah di lehernya.

Saga mengusap matanya, dan menatap Oliv yg masih berusaha menutupi bekas merah itu di lehernya.

"Hmm?" Jawab Saga hanya bergumam.

Oliv dengan wajah kesalnya menghampiri Saga den memukul perut Saga. Saga meringis dan langsung bangun dari tidurnya.

"Lo gila! Ngapain buat kayak ginian!? Lo pikir dengan cara ini gue bakal berubah pikiran? Enggak!gue tetep mau kita pisah." Oliv sangat marah, tidak memberi kesempatan Saga untuk berbicara.

"Pergi dari sini!" Usir Oliv.

Mata Saga melotot, oke dia di usir.
"Liv? Kemarin kamu juga gak nolak kan?" Bukanya meredakan emosi Oliv, Saga justru membuat Oliv semakin kesal

Mulut Oliv terbuka lebar, tidak percaya dengan ucapan Saga.
"Dasar pedofil! Lo ngambil kesempatan dalam kesempitan! Gue gak sadar kemarin malam, Lo sengaja kan!"

Saga menghela nafasnya, Oliv kalo sudah ngoceh mungkin kiper kalah lincah sama mulutnya.

"Sayang." Tubuh Oliv membeku. Hatinya langsung di serang oleh Saga. "Dengerin aku dulu." Saga menuruni ranjang dan duduk di sebelah Oliv. Oliv berusaha menetralkan detak jantungnya yg bergemuruh.

"Yang kemarin itu bohong." Ucap Saga pertama-tama. Oliv menatap Saga bingung. "Aku gak mungkin nikah lagi. Sedangkan di hati aku cuma ada kamu." Tuhan tolong Oliv tubuhnya membeku tidak bisa berkutik. Mulutnya tiba-tiba tidak bisa di gerakkan.

love story after marriage | YOSHI OF TREASURE| End ✅Where stories live. Discover now