Sesuatu yang tidak kita harapkan, tidak semua nya buruk. Nyata nya kehidupan memang penuh dengan misteri, bukan?
❄️❄️❄️
Angkasa Zayn Donovan. Memikili paras yang nyaris sempurna di padukan dengan sifat nya yang dingin pada semua orang berhasil membu...
Kalau lo di beri kesempatan untuk kembali ke masa lalu apa yang ingin lo ubah? Freanya
❄
️❄️
❄️
Biasakan vote sebelum membaca yah bestie...
Jangan lupa share juga ke temen - temen nya kalau suka.
°°Happy Reading°°
Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
❄️
Pagi ini tidur Anya terusik karena ulah teman - teman nya yang merusuh di dalam kamar nya.
Siapa lagi kalau bukan Jevan dan Aiden yang berlarian ke sana ke mari, Jayden yang memukul - mukul meja dengan tangan nya sambil bernyanyi dan Devano menghidupkan musik dengan suara keras.
Sedangkan Salma dan Sherly duduk di sofa sambil memakan cemilan. Seolah mereka sedang berada di rumah sendiri.
"Akhirnya lo bangun juga Nya," sahut Salma saat Anya duduk di tepi kasur nya dengan raut wajah kusut.
"Ngapain kalian di kamar gue hah?!" Teriak Anya. "Berisik tau gak."
Anya lalu memalingkan pandangannya ke seluruh kamar nya.
Berantakan.
Banyak sampah cemilan dan juga bantal di sofa nya yang sudah tidak berada di tempat nya. Berserakan di mana-mana. Juga Jevan dan Aiden yang kini tengah bergulat di lantai.
"Ya main lah," jawab Devano santai.
"Ho oh," sahut Jayden.
"Hufffth."
Anya menghela nafas panjang. Salma tertawa kecil, jelas dia tau seberapa kesalnya Anya dengan mereka.
"Mandi gih. Lo bau."
"Enak aja lo bilang gue bau!" ketus Anya.
Perhatian Anya teralihkan pada Jevan dan Aiden.
"Haha mampus lo, mati lo!" Geram Jevan tertawa senang.
"G_gue gak bakalan kalah ye." Aiden menahan tangan Jevan lalu menarik telinga nya. Sedangkan Jevan menarik rambut Aiden.
"Heh! Lo berdua bisa berhenti gak?!" Murka Anya, dia melempar bantal nya tepat mengenai kepala Jevan dan Aiden sekaligus.
"Ehh putri tidur udah bangun," sapa Jevan. Tangan nya masih memegang erat rambut Aiden di samping nya.
Aiden juga ikut menoleh menatap Anya. "Kaya gembel lo Nya, kusut amat," komentar Aiden.
