23. Lelah bukan menyerah

69 11 104
                                    

Yang tahu seberapa menderita nya kita... hanyalah diri kita sendiri
~Freanya~

❄️


H

ola holaa👋 CINTA BALIK LAGI NIH SETELAH SETENGAH ABAD GA UPDATE HAHA😸

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa biar aku semangat nulisnya🙃

Tinggal kan vote komen dan share ke teman-teman nya  yaa RECIN (READERS CINTA) xixi terlintas aja namanya 😅

️❄️

"Lo yakin bakal masuk hari ini?"

Anya mengangguk, "yakin 100%, berdiam diri di sini lama-lama bakal bikin otak gue mumet," ucap Anya sambil memakai Sweeter.

"Lo masih kelihatan lemas Nya, gausah masuk sekarang ya?" Bujuk Fahri khawatir.

Anya menggeleng tegas, keputusan nya sudah bulat. Dia akan masuk sekolah hari ini, sudah cukup dia tidak masuk selama seminggu.

Fahri menghela nafas berat, mau sekeras apapun dia membujuk Anya, gadis itu tetap tidak akan goyah. Dengan berat hati dia harus mengizinkan nya.

"Gue anter," putus Fahri.

Anya tersenyum lebar mendengar perkataan Fahri. "Makasihh abang gueee."

"Hm," balas Fahri cuek.

❄️

"ANYA!" Teriak beberapa orang secara bersamaan.

Anya menoleh dan mendapati Fhatin dan Alex melambaikan tangan pada nya dan Angkasa yang menatap dirinya tajam dengan pandangan mengintimidasi.

Angkasa yah...

Setelah seminggu lamanya dia tidak melihat Angkasa, sekarang dia bisa melihat wajah tanpa ekspresi itu lagi.

Anya menghampiri mereka bertiga.

"Lo kemana aja, seminggu belakangan ini gak keliatan?" Fhatin mulai mengintrogasi Anya.

"Oh itu, kemaren gue ada urusan penting di Bandung jadi gak masuk deh," jawab Anya meyakinkan.

Tentu saja itu bohong.

"Lama banget," celetuk Alex.

Anya mengangguk. "Sekalian liburan, sumpek otak gue liat kota Jakarta mulu," canda Anya sambil terkekeh pelan.

"Halah ketimbang liburan ke Bandung doang mah, gue juga bisa," ledek Alex.

"Ga nanya gue," balas Anya tak peduli.

Anya melirik Angkasa sekilas, cowok itu sedang membolak-balik sebuah buku pelajaran dengan earphone terpasang di telinga kanannya.

Kerenn bangettttt. Jerit Anya dalam hati.

"Hai Asa, apa kabar?" Anya tersenyum riang pada Angkasa.

"Buruk Nya, selama gak ada lo kerjaan dia cuma ngelamun sambil natep pintu kelas. Mungkin berharap lo nongol di sana," sindir Alex.

"Apaan si lo!" Angkasa menatap Alex sinis.

"Gausah malu kali Sa, bilang aja lo kangen apa susah nya hahaha," tawa Fhatin.

"Asa beneran? Lo kangen sama gue?!" Anya bertanya antusias pada Angkasa yang kini menatap Alex dan Fhatin dengan tatapan horor.

Angkasa tidak menjawab pertanyaan Anya, dia memilih menjauh dari mereka. Anya tersenyum getir saat Angkasa malah melewati nya begitu saja.

My AngkasaWhere stories live. Discover now