19. Di ajak Angkasa

99 31 43
                                    

Bahkan Archimedes dan Newton pun tidak tau ion-ion apa yang membuat ku selalu mengagumi mu
~Freanya~

️❄️

❄️

Biasakan vote sebelum membaca yah bestie dan usahakan komen di setiap part yah...
Terimakasih
Jangan lupa share juga ke temen - temen nya kalau suka.

❄️

"Eh Van, besok kan ya acara perayaan sekolah kita?" Tanya Jevan, dia meletakkan tas nya di atas meja lalu duduk di samping Devano.

"Iya. Kenapa emang?"

"Gapapa si tapi nanti berarti anak Osis pada sibuk kan?"

"Hem," gumam Devano. Dia tengah fokus menulis sesuatu.

"Yess!" Seru Jevan senang.

"Kenapa sih lo? Aneh banget." Devano menatap Jevan dengan tatapan aneh.

"Gue kan anak Osis," jawab Jevan bangga.

"Trus?"

"Ya berarti sekarang gak belajar lah! Lemot amat sih lo, jangan-jangan ini kelemotan Salma pindah ke lo nih." Kesal Jevan.

"Jangan bawa-bawa cewe gue," tegur Devano tidak suka.

"Mampos lo Jev, marah laki nye!" Sahut Anya saat memasuki kelas.

"Nyaut aje lo, bukannya ngucapin salam lo_

"SELAMAT PAGI!" Teriak Salma, dia berjalan menuju bangkunya dengan senyum lebar. Di ikuti Sherly dari belakang dengan wajah datar andalannya.

"Nah kaya gitu," timpal Jevan.

"Bodo," balas Anya sinis.

"Yess ayang aku udah datang." Devano menutup bukunya lalu berbalik menghadap Salma.

"Hai," sapa Salma tersenyum manis pada Devano.

"Stop bucin depen gue bisa ga?!" Ketus Anya, melirik sinis mereka berdua.

"Cieh iri kan lo gak punya pacar?" Sinis Salma.

"Iya tuh haha," tawa Devano.

"Gue bantai juga ya lo bedua lama-lama!" Anya melirik tajam Devano dan Salma bergantian.

"Gue dukung Nya! Setuju bat gue," ucap Jevan menggebu-gebu.

"Gue juga," tambah Sherly. Anya dan Jevan serentak menatap Sherly lalu tertawa.

"Nah Sherly aja dukung noh! Hahahaha."

"Apaansi kalian, sirik amat semuanya," gerutu Salma.

❄️

"Woi pendek!" Seru Zero dari belakang, dia berlari kecil menghampiri Anya

Anya terus berjalan tidak mengabaikan panggilan Zero. Dalam hati dia menggerutu kesal. Kesal karena Zero memanggilnya pendek sehingga membuat orang-orang memperhatikan mereka sekarang.

"Lo budeg ya? gue manggil lo, Nya!"

Anya tetap menghiraukan Zero.

"Kalau lo gak berhenti lo jadi pacar gue!"

Tap

Anya berhenti, apa-apa an ancaman begitu? Zero sialan, maki Anya dalam hati.

My AngkasaOnde histórias criam vida. Descubra agora