16. Taruhan

123 57 120
                                    

Busy loving him, Angkasa.
Freanya

️❄️

❄️

Biasakan vote sebelum membaca yah bestie dan usahakan komen di setiap part yah...
Terimakasih
Jangan lupa share juga ke temen - temen nya kalau suka.

❄️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anya sama sekali tidak mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi. Sedari tadi dia hanya memainkan pena dan pensil yang berada di atas meja nya.

Ia sama sekali tidak berminat mengikuti pelajaran Matematika, ini membuat nya pusing.

Lebih baik dia memikirkan cara mendapatkan hati Angkasa daripada harus pusing memikirkan rumus-rumus yang ada di papan tulis.

Anya menoleh ke samping, Salma tengah sibuk menghitung dengan jarinya.

Di seberang nya, Sherly juga sama. Dia mencatat soal latihan yang berbeda di papan tulis.

"Ck istirahat kapan sih," decak Anya.

Salma menoleh sekilas. "Masih lama," jawabnya.

Anya mendengus, dia sangat bosan dan ingin keluar dari kelas nya. Tapi guru yang di hadapi nya ini adalah guru killer.

"Mending lo kerjain tu latihan daripada nge-dungu kaya gitu," ujar Salma.

"Ogah. Gue minjem latihan lo aja, otak gue lagi mumet," jawab Anya.

Salma menatap Anya sinis. "Enak aja lo, gak mau gue!" Yang benar saja, kepala nya sudah hampir pecah mencari jawaban dan Anya dengan mudah nya bilang meminjam buku nya? HOH TIDAK BISA!!

"Pelit sama sahabat itu gabaik loh, pamali," ujar Anya dengan suara lembut, meyakinkan Salma kalau apa yang dia katakan itu benar.

"Bodo amat! Pamali kek pamoli kek gue gak peduli!" Ketus Salma.

"Dih si anjir," sungut Anya.

Anya menatap kesal Salma yang kini kembali fokus mengerjakan tugas nya.

Tapi ia tiba-tiba tersenyum, sebuah ide cemerlang terlintas di benak nya. Dia akan memberikan pelajaran kepada Salma.

Dia cekikikan membayangkan bagaimana reaksi Salma nanti nya. Kayanya seru deh.

Ketika Salma menulis jawaban nya Anya menyenggol siku Salma sehingga buku nya tercoret, lebih tepatnya jawabannya tercoret.

"Ups, sorry." Anya menutup mulutnya pura-pura kaget. "Gue sengaja, hehe." Anya menampilkan cengiran khasnya sambil mengangkat dua jarinya, peace.

My AngkasaWhere stories live. Discover now