-9-

560 76 18
                                    

Malam sudah tiba dan sesuai rencananya, Rose akan membawa Lisa kesebuah restaurant yang sudah disewa oleh Jane.

"Tumben lo mau traktir gue?" Bingung Lisa setelah mereka tiba di restaurant.

Rose tersenyum tipis "Sebenarnya ada yang ingin ketemu sama elo"

"Loh, siapa?"

Rose menggenggam kedua tangan Lisa "Lisa-ya. Lo itu sahabat gue dan gue sayang banget sama elo. Gue ingin yang terbaik untuk elo jadi apa pun keputusan elo nanti, elo jangan pikirin soal gue. Pikirin saja soal kebahagiaan elo sendiri"

Dahi Lisa mengernyit "Lo ngawur? Keputusan apaan coba?"

"Gue mau lo bikin keputusan melalui hati elo. Jangan pikirin soal gue. Walaupun itu adalah hal yang gue suka, tapi elo berhak untuk mendapatkannya. Jadi elo harus terima ya"

Walaupun masih bingung, Lisa tetap saja mengangguk "Ya sudah. Sekarang elo bisa ke rooftop restaurant" lanjut Rose.

"Lo tidak ikut?"

"Nanti gue susul. Lo duluan saja"

"Ya sudah. Jangan lama lama ya" Lisa akhirnya berjalan memasuki restaurant itu. Dia langsung berganjak ke rooftop restaurant.

Tidak butuh waktu yang lama, dia tiba dan pandangannya langsung tertuju kearah sosok yang berdiri membelakanginya.

Rooftop itu juga sudah di dekorasi dengan romantisnya "Permisi?" Panggil Lisa.

Sosok itu membalikkan badannya untuk menatap Lisa "Jane Oppa?!" Lisa berseru kaget.

"Selamat datang" ujar Jane tersenyum gugup.

"Ini ada apa si? Oppa mau melamar Rose? Tapi kenapa aku yang diminta untuk kesini?" Bingung Lisa.

Jane sontak menggeleng "Aniyo. Aku bukan ingin melamar Rose. Tapi aku ingin melamar kamu" dia menghembuskan nafasnya dengan kasar dan mengeluarkan cincin dari saku jasnya "Lisa-ya. Pertama kali kita ketemu sudah bikin aku jatuh cinta sama kamu. Sudah lama aku menahan rasa cinta aku ini dan sekarang saatnya aku mengungkapkannya. Aku mencintai kamu. Will you be mine?"

Lisa terdiam membeku. Apa apaan ini? Bukannya selama ini dia beranggapan kalau yeoja yang dicintai oleh Jane itu adalah Rose? Astaga, apa yang harus dia lakukan saat ini?

"Apa pun keputusan elo nanti, elo jangan pikirin soal gue"

Kata kata Rose kembali muncul dibenaknya. Apa yang harus dia lakukan? Melihat wajah penuh harap dari Jane juga bikin dia tidak tega. Arghh! Kenapa semuanya begitu sulit!?

Tanpa mereka sadari, ada sosok Rose yang bersembunyi disana. Mati matian Rose menahan isakannya agar dia tidak mengganggu moment itu.

"Kalian berhak bahagia" gumam Rose sebelum berlari pergi dari sana. Sudah,cukup! Dia sudah tidak sanggup untuk menyaksikan semuanya lagi. Sekarang dia hanya perlu berusaha melupakan Jane yang sudah menjadi milik sahabatnya itu.



























Dengan ditemani segelas vodka, Rose duduk dibangku disebuah bar. Ini pertama kalinya dia menjejakkan kakinya ke bar dan kalau sang Papa tahu, bisa bisanya dia bakalan dimarahin.

Tapi sekarang dia tidak ingin memikirkan soal sang Papa. Dia hanya datang kesini untuk menenangkan pikirannya.

Apa nanti dia sanggup melihat Jane menikahi Lisa? Apa yang harus dia lakukan nanti? Dia menyayangi Lisa seperti saudaranya sendiri jadi dia tidak ingin hubungannya itu rusak.

"Hai, bisa aku gabung?"

Rose mendongak menatap seorang namja yang menyapanya itu "Silakan"

Namja itu duduk disamping Rose "Nama aku Jaehyun. Kamu?"

"Rose"

Jaehyun mengangguk "Kamu sepertinya lagi ada masalah ya? Butuh teman curhat? Ya walaupun kita baru ketemu, aku bisa menjadi tempat curhat yang baik kok"

Rose tersenyum tipis "Aku hanya sedikit galau si"

"Galau karena?"

"Orang yang aku cintai pacaran sama sahabat aku. Hahah, miris banget ya kisah cinta aku" Rose terkekeh kecil.

Jaehyun tersenyum "Kamu cantik kok. Masih banyak cowok diluar sana yang mengantri untuk menjadi pacar kamu. Kalau cowok yang kamu cintai itu bahagia sama pilihan ia sendiri, kamu harus belajar move on. Aku tahu, move itu memang tidak gampang tapi kamu harus mencobanya"

"Terima kasih Jaehyun-ssi"

"Jangan formal sama aku. Anggap saja kita sudah lama temanan"

"Memangnya kamu mau temanan sama aku?"

"Kenapa tidak? Kamu cantik si bahkan aku sepertinya sudah jatuh cinta sama kamu"

"Alah gombal" Rose terkekeh geli. Cowok yang mengobrol dengannya itu benar benar cowok yang manis.

"Aku ke toilet dulu ya. Nanti aku kembali" ujar Jaehyun bergegas pergi.

Rose menggedikkan bahunya dengan acuh dan beralih meminum vodka yang dipesannya itu. Sensani aneh langsung menjalar di tenggorokannya ketika dia meminum minuman itu.

Sial! Tidak butuh waktu yang lama, dia merasa pusing. Sepertinya dia sudah mabuk.

Kalau dia langsung pulang dia pasti akan dimarahin oleh sang Papa jadi akhirnya dia memutuskan untuk memesan 1 kamar.










Dengan pandangan yang buram, Rose berjalan menghampiri kamar.

Dia hampir saja oleng namun secara tiba tiba ada yang memegangnya "J-Jaehyun?" Racaunya.

"Kamu sudah mabuk"

Rose tersenyum dan beralih memeluk sang cowok. Mereka berdua akhirnya memasuki kamar dan Rose yang mabuk itu terus saja melalukan tingkah aneh.

Akhirnya malam itu berakhir dengan kedua sosok yang melakukan sesuatu yang tidak seharusnya terjadi diantara mereka.

















Jane x Lisa

Jaehyun x Rose

????

Tuhh buat yang pengen ada cowok naksir sama Rose.





  Tekan
    👇

Sincérité de l'amour ✅Where stories live. Discover now