-16-

613 104 6
                                    

Jane berjalan memasuki mansion Papanya dengan wajah datarnya. Jika bukan gara gara ingin meminta restu dari sang Papa, dia pasti tidak akan pernah sanggup untuk kesana.

"Untuk apa kamu kesini?" Langkah Jane terhenti. Dia menatap Mama tirinya itu dengan datar.

"Dimana Papa?" Dingin Jane

"Tumben kamu mau ketemu sama Papa kamu? Kenapa? Sudah tidak punya uang huh?" Sinis Suzy.

"A-"

Baru saja Jane ingin membalas kata kata Suzy, Papanya muncul menghampirinya "Jane? Untuk apa kamu kesini?"

Jane menghela nafasnya dengan kasar "Aku tidak mau basa basi. Aku kesini karena ingin membawa Papa ketemu sama seseorang"

"Sama siapa?" Tanya Jungha.

"Aku menghamili seorang gadis dan sekarang orang tua gadis itu ingin aku bertanggungjawab. Aku akan menikahi gadis itu jadi Papa harus ketemu sama keluarga gadis itu" jelas Jane yang masih setia memasang wajah datarnya.

Brughhh

Jane sontak menoleh kesamping ketika sang Papa melayangkan pukulan dipipinya "Dasar anak kurang ajar! Kamu sama sialannya seperti Mama kandung kamu itu!!"

Tangan Jane terkepal emosi "Jangan bawa bawa Mama aku!"

"Umur kamu masih muda. Kamu yakin mau menikah?" Timpal Suzy.

"Mendingan anda diam saja Suzy-ssi!" Datar Jane. Dia beralih menatap sang Papa "Aku butuh restu Papa untuk menikahi gadis itu. Jadi sekarang aku benar benar memohon sama Papa untuk ketemu sama keluarga gadis itu" untuk kali ini Jane terpaksa menurunkan egonya demi membujuk sang Papa.

Jungha berdecak kesal "Kapan ketemunya?"

Jane tersenyum tipis "Nanti malam saja"

























Malam tiba dan sekarang keluarga Rose sudah berkumpul di ruangan private disebuah restaurant bersama keluarga Jane.

"Baiklah Tuan Park, saya sudah tahu apa yang terjadi diantara anak kita dan saya meminta maaf atas kelakuan anak saya" ujar Jungha.

"Saya cukup kecewa atas ulah anak Tuan Kim tapi saya sadar anak saya juga salah. Jadi saya memutuskan untuk menikahkan mereka karena anak didalam kandungan Rose itu membutuhkan Jane sebagai Papanya" sahut Jiyong.

"Memangnya kalian yakin Rose hamil anak Jane?" Timpal Suzy

"Maksud kamu apa!? Apa kamu pikir Rose cewek murahan!?" Marah Dara.

"Suzy-ssi! Mendingan anda jangan ikut campur!" Jane ikut memarahi Suzy.

Jungha menatap Suzy dan memberi kode agar istrinya diam.

"Maaf atas kelakuan istri saya" ujar Jungha "Kapan Tuan Park ingin mereka menikah?"

"Minggu depan saja. Soal acara pernikahannya biar kami uruskan semuanya" sahut Jiyong.

"Baiklah. Saya menyerahkan semuanya kepada Tuan Park"















*

Acara pernikahan akhirnya diadakan. Acara itu berjalan dengan lancar atas bantuan dari para sahabat yang berusaha agar acara ini menjadi acara yang cukup meriah.

"Sekarang kalian sudah menjadi suami istri. Jane, jagalah Rose dan calon anak kalian itu dengan baik. Papa menyerahkan mereka kepada kamu" ujar Jiyong serius.

"Aku aku berusaha menjaga dan membahagiakan mereka Pa" sahut Jane tanpa ragu.

Rose yang berdiri disamping Jane itu hanya mampu tersenyum kaku. Sejujurnya dia bahagia karena bisa menikahi cowok yang dia cintai namun disatu sisi yang lain, dia sedikit merasa sedih karena sang cowok tidak mencintai dirinya.

"Rose" panggil Jiyong

"Pa" Rose langsung memeluk sang Papa "Maaf karena sudah mengecewakan Papa. Maafin aku Pa"

"Papa memang kecewa sama kamu tapi Papa tidak bisa membenci kamu. Papa merestui pernikahan kamu dan sekarang berbahagialah. Kalau Jane menyakiti kamu, pulang saja kerumah. Papa akan sentiasa menyambut kedatangan kamu" ujar Jiyong dengan matanya yang berkaca kaca. Sebagai seorang Papa, dia merasa sedikit sedih karena anak yang dijaga olehnya selama ini akan dibawa pergi oleh sang suami.

"Papa sama Mama jangan sedih. Aku akan sering sering membawa Rose ketemu kalian. Kalian juga bisa kok datang kerumah kita" ujar Jane.

"Dimana kalian bakalan tinggal?" Tanya Dara

"Di rumah peninggalan Mama aku" sahut Jane

"Ngomong ngomong, dimana Papa kamu?" Tanya Jiyong.

Jane membasahi bibir bawahnya "Papa tidak bisa datang. Dia punya urusan diluar kota" bohongnya. Dia tahu sang Papa memang tidak akan datang dan dia yakin semuanya adalah ulah Mama tirinya.

"Jaga adek gue dengan baik. Awas saja kalau elo bikin dia menangis!" Ancam Jisoo

Jane tersenyum tipis. Dia beralih menggenggam tangan Rose "Percaya saja sama aku. Aku akan berusaha menjaga dan membahagiakan dia"

Mendengar penuturan Jane itu membuatkan hati Rose merasa senang. Tidak pernah dia bayangkan kalau dia bisa menjadi istri kepada Jane. Sekarang dia akan berusaha untuk membuatkan Jane mencintainya.

Sekarang, semua tetamu lagi sibuk menikmati makanan mereka dan pasangan pengantin pula memilih untuk mengobrol berdua.

"Capek?" Tanya Jane mengusap keringat didahi Rose.

"Sedikit" sahut Rose singkat.

Jane menggenggam kedua tangan Rose dan jempolnya itu mengelus cincin yang terpasang indah dijari sang istri "Tenang saja. Aku akan berusaha belajar untuk mencintai kamu" ujarnya yang terdengar tulus.

Rose tersenyum "Dan aku akan bikin kamu jatuh cinta sama aku bahkan aku akan membuatkan kamu bucin banget sama aku" ujarnya percaya dirinya membuatkan Jane terkekeh kecil.









  Tekan
    👇

Sincérité de l'amour ✅Where stories live. Discover now