-12-

561 93 14
                                    

Sebulan sudah berlalu dan Lisa benar benar merasakan kehilangan. Dia sudah kerumah orang tua Rose dan menanyakan keberadaan Rose dan Jisoo namun Jiyong dan Dara menolak untuk memberitahunya tentang lokasi kedua anak mereka itu.

"Rose, lo sama Jisoo Oppa dimana si? Gue kangen kalian" lirih Lisa yang duduk sendirian dibangku taman belakang kampus.

"Sudah lah. Nanti Rose sama Jisoo pasti kembali kok" timpal Jane menghampiri Lisa.

"Tapi kapan? Atau jangan jangan mereka tidak akan kembali lagi?" Sendu Lisa.

Jane mengelus pundak Lisa "Percaya saja. Nanti mereka pasti kembali kok"

Lisa mengangguk sedih "Kelas Oppa sudah selesai?"

"Iya. Kita pulang sekarang yuk" ujar Jane.

"Ayo" sahut Lisa bangkit dari duduknya dan berjalan kearah parkiran disusul oleh Jane.

















*
*

"Rose!" Langkah Rose terhenti. Dia membalikkan badannya dan terlihatlah seorang namja berlari menghampirinya.

"Ouh Felix. Kenapa?" Sahut Rose.

Felix terkekeh kecil "Tidak ada apa apa kok. Hanya mau ke parkiran bareng kamu saja"

"Ada ada saja si" sahut Rose berjalan kearah parkiran dengan Felix yang ikut berjalan disampingnya.

"Apa nanti malam kamu sibuk?" Tanya Felix.

"Tidak si. Kenapa?" Sahut Rose.

"Gimana kalau nanti malam kita jalan jalan? Tenang saja, Yuna juga akan ikut bersama kok"

Buat pengetahuan semua, Felix adalah salah satu teman Rose yang memang berasal dari Korea. Mereka cukup akrab bahkan Yuna yang merupakan adeknya Felix itu juga sangat akrab dengan Rose soalnya mereka sudah sering keluar bersama.

"Aku harus meminta izin dari Jisoo Oppa duluan" sahut Rose.

"Biar aku saja yang meminta izin dari Jisoo Hyung"

Setibanya di parkiran, mereka langsung menghampiri Jisoo yang sudah menunggu disamping mobilnya "Hai Hyung" sapa Felix.

"Hai juga" sahut Jisoo.

"Aku ingin meminta izin sama Hyung. Apa bisa nanti malam aku membawa Rose keluar? Aku juga akan membawa Yuna kok" ujar Felix sopan.

Jisoo terdiam untuk beberapa detik. Dia menatap Rose sekilas dan beralih menatap Felix "Baiklah. Tapi pastikan kamu menghantar dia pulang sebelum jam 10 malam" tegas Jisoo.

"Baiklah Hyung" sahut Felix patuh. Dia beralih menatap Rose "Aku pulang dulu ya. Nanti jam 7 aku sama Yuna akan menjemput kamu" pamitnya berganjak memasuki mobilnya yang terparkir disamping mobil Jisoo.

Setelah mobil Felix berganjak pergi dari sana, Jisoo beralih menatap sang adek "Apa kamu sudah bisa move on?"

Rose tersenyum tipis "Aku lagi berusaha untuk melupakan dia" sahutnya.

"Oppa harap kamu tidak memainkan hati Felix. Jangan memberi dia harapan palsu. Kalau kamu masih belum siap untuk memulakan sesuatu hubungan, kamu jujur saja sama dia. Oppa ini cowok, jadi Oppa tahu perasaan Felix untuk kamu itu. Jujur sama dia dan jujur sama diri kamu sendiri. Oppa hanya tidak ingin suatu hari nanti kamu menerima dia hanya karena untuk menjadikan dia pelampiasan. Jangan pernah memainkan hati siapa siapa karena luka dihati adalah luka yang paling sulit untuk disembuhkan" nasihat Jisoo dengan penuh perhatian.

"Nanti aku pikirin soal ini" sahut Rose sendu.

"Ya sudah, ayo pulang" ujar Jisoo berganjak memasuki mobilnya membuatkan Rose ikut bergegas masuk.




















*
*

Jam sudah menunjukkan pukul 6.50 menit petang namun Rose sudah selesai bersiap siap. Sekarang dia hanya menunggu Felix datang untuk menjemputnya.

"Loh, Oppa ingin kemana?" Tanya Rose ketika Jisoo keluar dari kamar dengan pakaian rapinya.

"Oppa ingin keluar bareng Alexia. Dia meminta Oppa untuk temani dia mencari kado untuk ultah Papa nya si" sahut Jisoo.

Rose menaikkan salah satu alisnya "Kalian pacaran?"

Jisoo terkekeh kecil "Aniyo"

"Kalau kalian pacaran juga bagus si. Kalian kelihatan cocok kok. Tapi, apa Oppa sudah bisa move on dari Lisa?"

Jisoo tersenyum tipis "Oppa masih berusaha melupakan Lisa. Tapi Oppa sama Alexia memang tidak ada hubungan apa apa kok. Alexia juga sudah tahu soal Lisa dan dia juga tidak mempermasalahkannya"

Rose mengangguk paham "Ya sudah deh"

Ting!

"Sepertinya Felix sudah tiba. Aku duluan ya" pamit Rose bergegas keluar dari apartment nya.



















*
*

"Yuna mau makan apa?" Tanya Felix menatap sang adek yang berusia 10 tahun itu.

"Ice cream!" Sahut Yuna antuasis.

"No! Ini sudah malam. Nanti kamu batuk" halang Felix.

Yuna mengecurutkan bibirnya dan beralih menatap Rose "Eonnie" rengeknya.

Rose tersenyum dan mengelus kepala Yuna "Gimana kalau kita makan pancake saja?" Bujuknya.

"Boleh deh" sahut Yuna.

Rose beralih menatap Felix "Aku sama Yuna pesan pancake saja"

"Baiklah" Felix bangkit dan berganjak pergi untuk memesan makanan mereka.

Tidak butuh waktu yang lama, dia kembali dengan membawa nampan yang berisi makanan mereka.

"Silakan dimakan"

"Thanks" ujar Rose dan mereka mula menikmati makanan mereka dalam keadaan hening.

"Rose" Felix akhirnya memecahkan keheningan.

"Iya?" Sahut Rose

"Ada sesuatu yang ingin aku katakan" ujar Felix.

Rose terdiam. Walaupun Felix belum mengatakannya, namun Rose sepertinya tahu apa yang ingin dikatakan oleh cowok didepannya itu "K-katakan saja"

Felix membasahi bibir bawahnya "Aku suka sama kamu dan sekarang aku ingin melamar kamu untuk menjadi pacar aku" tanpa ragu dia mengungkapkan perasaannya.

Deg
















Rose x Felix ???


  Tekan
    👇

Sincérité de l'amour ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang