-15-

687 111 10
                                    

Dengan gugupnya Jane duduk disofa diruang tamu mansion orang tua Rose. Disampingnya itu terlihatlah sosok Jisoo yang menemani dirinya.

"Jisoo bilang kamu kesini karena punya tujuan. Jadi apa tujuan kamu?" Tanya Jiyong.

Jane menelan ludahnya dengan kasar "Aku ingin melamar Rose untuk menjadi istri aku" ujarnya tanpa ragu.

"Kamu tahu apa yang sudah terjadi kepada dia?" Tanya Jiyong.

Jane mengangguk "Jisoo sudah menceritakan segalanya dan sekarang saatnya aku bertanggungjawab"

Dahi Jisoo, Dara dan Jiyong mengernyit "Kenapa kamu ingin bertanggungjawab?"

"Karena Rose lagi hamil anak aku"

Deg

Flashback on

"Lisa-ya. Pertama kali kita ketemu sudah bikin aku jatuh cinta sama kamu. Sudah lama aku menahan rasa cinta aku ini dan sekarang saatnya aku mengungkapkannya. Aku mencintai kamu. Will you be mine?"

"Maaf Oppa, aku tidak bisa" ujar Lisa tanpa ragu.

"Tapi kenapa?" Tanya Jane kecewa.

"Karena aku tidak mencintai Oppa" sahut Lisa

"Memangnya siapa yang kamu cintai?" Tanya Jane penasaran.

Lisa tersenyum malu malu "Jisoo Oppa"

Jane terkekeh miris "Orang yang aku cintai malah mencintai sahabat aku sendiri? Haha, miris sekali" dia tertawa hambar.

"Sama seperti Rose, dia mencintai Oppa tapi Oppa malah mencintai aku"

Jane melotot "R-Rose mencintai aku?" Ulangnya

"She really love you but you just broke her heart"

Jane menghela nafasnya dengan kasar. Astaga. Kenapa selama ini dia tidak peka? Sekarang dia sudah menyakiti hati cewek yang selalu ada disampingnya itu.












Dengan pikiran yang kacau, Jane berganjak memasuki club. Dia butuh waktu untuk menenangkan dirinya. Hatinya sedikit terluka gara gara Lisa menolak lamarannya.

Sudah dua gelas dia meminum minuman beralkohol dan sekarang kepalanya sudah sedikit pusing.

Beberapa menit kemudian, dia menyadari sosok Rose yang berada tidak jauh darinya "Siapa cowok itu? Kenapa gue merasa kesal melihat Rose tertawa gara gara cowok itu?!" Gumam Jane










Rose hampir oleng namun seseorang memegangnya "Jaehyun?"

Dahi Jane mengernyit. Ah, pasti cowok yang bersama Rose tadi itu bernama Jaehyun, pikirnya "Kamu sudah mabuk"

Jane langsung menggendong Rose dan membawa Rose memasuki kamar yang ternyata pintu kamarnya sudah dibuka oleh Rose.

Perlahan lahan dia membaringkan Rose diatatas kasur namun Rose malah menarik Jane membuatkan Jane jatuh diatasnya.

"Jane tega ya menyakiti hati aku" racau Rose

"Mianhe" lirih Jane merasa bersalah.

Jane berusaha bangkit namun Rose malah menahannya. Yeoja itu terus saja mengeluarkan racauannya yang menggoda Jane.

Jane yang memang sudah sedikit mabuk itu akhirnya tidak mampu menahan hasratnya lagi. Akhirnya sesuatu terjadi diantara mereka.










Pagi tiba dan Jane terbangun duluan. Dia sontak bangkit dari kasur dan dengan buru buru dia memakai bajunya "Rose" gumamnya merasa bersalah.

Dia juga ketakutan saat ini. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari sana dan berharap agar Rose tidak mengingati apa yang terjadi.

Flashback off

Setelah mendengar cerita dari Jane, raut wajah ketiga sosok didepannya itu langsung berubah.

Jisoo bangkit dan menarik kerah baju Jane dengan kasar.

Brughhh

"Brengsek! Jadi elo cowok yang sudah menghancurkan hidup adek gue!! Sialan lo Jane!!" Jisoo berteriak marah setelah memukul Jane.

Jane mengusap sudut bibirnya yang dipukul oleh Jisoo itu "Gue tahu gue salah Ji. Gue benar benar merasa bersalah. Setelah kejadian itu, gue sudah berusaha mencari Rose tapi lo sama Rose sudah pergi tinggalin gue" jelasnya.

"Gue tidak butuh alasan dari cowok sialan seperti elo!" Sahut Jisoo yang masih emosi itu.

Jane bersimpuh didepan Jiyong dan Dara "Om, Tante, tolong maafin aku. Aku ingin bertanggungjawab atas semuanya. Aku akan menikahi Rose" ujarnya memohon.

"Kamu yakin kalau kamu menikah sama dia, dia akan bahagia!?" Tanya Jiyong dingin.

"Aku janji akan membahagiakan dia" sahut Jane cepat.

"Dimana orang tua kamu? Kita perlu bicara sama mereka" ujar Dara.

"Mama aku sudah meninggal" sahut Jane.

"Terus Papa kamu?" Tanya Jiyong.

Jane menggigit bibir bawahnya "P-Papa aku sudah membuang aku. Setelah Mama meninggal, dia menikah lagi dan sekarang dia sudah bahagia bersama keluarga barunya"

"Bawa Papa kamu ketemu sama Om! Kalau dia tidak mau, pernikahan kamu tidak akan diadakan walaupun Rose sudah hamil anak kamu!" Tegas Jiyong.

Jane menghela nafasnya dengan kasar. Hubungan dia bersama sang Papa memangnya buruk namun sekarang dia harus menurunkan egonya agar dia bisa menikahi Rose "Baiklah. Aku akan membawa Papa ketemu sama Om" sahutnya.
















*

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan sekarang Jisoo bersama Lisa dan Jane sudah berada diapartment Rose.

Sejujurnya Rose kaget ketika melihat kedatangan Jane namun dia berusaha terlihat biasa saja walaupun sekarang dia khawatir ketika menyadari ada luka disudut bibir Jane.

"Jane mau ngomong sesuatu sama kamu" ujar Jisoo.

"Ngomong apa?" Sahut Rose.

Jane bangkit dan bersimpuh didepan Rose yang duduk disofa itu "Aku ingin menikahi kamu"

"Nde?!" Rose kelihatan kaget namun disatu sisi yang lain, dia juga senang "T-tapi, bukannya Oppa pacaran sama Lisa?"

"Gue sama Jane Oppa tidak pacaran kok. Gue sukanya sama Oppa elo, bukan sama Jane Oppa" sahut Lisa

"Aku akan belajar mencintai kamu dan sekarang aku ingin melamar kamu untuk menjadi istri aku" ujar Jane.

Rose menunduk "A-aku tidak bisa" tolaknya "Aku sudah hamil. Sekarang Oppa pasti merasa jijik sama aku bukan?"

"Tidak Rosie. Aku tidak pernah merasa jijik sama kamu. Aku bahkan merasa jijik sama diri aku sendiri. Aku cowok brengsek yang sudah menghamili kamu"

Rose sontak menatap Jane "M-maksud Oppa?"

"Biar Oppa jelaskan" timpal Jisoo. Dia akhirnya menjelaskan semuanya membuatkan Rose terisak.

Jane langsung membawa Rose kedalam dakapannya "Maafin aku Rosie" bisik Jane



.









Plot twist nya ketebak gak???

  Tekan
    👇

Sincérité de l'amour ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang